Review Film: Miller's Girl, Cinta Terlarang Guru dan Murid
Sebuah penggambaran absurd cinta terlarangan
GENRE: Drama
ACTORS: Jenna Ortega, Martin Freeman
DIRECTOR: Jade Bartlett
RELEASE DATE: 26 Januari 2024
RATING: 3.4/5
Dalam "Miller's Girl" karya Jade Halley Bartlett, kita dihadapkan dengan sebuah karya yang menampilkan kegilaan sinematik yang luar biasa. Film ini berhasil menunjukkan kualitas utama yang diperlukan oleh sebuah karya yang benar-benar gila.
Tanpa sedikit pun berkedip atau memberi isyarat kepada penonton, film ini menyeret kita ke dalam dunia yang begitu jauh dari realitas yang dikenal, dengan gaya yang serius dan tanpa kompromi.
1. Gadis Miller itu bernama Cairo Sweet
Gadis Miller yang dimaksud adalah Cairo Sweet, diperankan oleh Jenna Ortega dalam karakter "Wednesday" nya. Dia tinggal di sebuah mansion zaman sebelum perang di pedesaan Tennessee yang dikelilingi oleh buku-buku.
Banyak di antaranya disimpan dalam sangkar burung antik untuk beberapa alasan, dan tanpa orang tua. Mereka adalah pengacara yang berkuasa yang terus-menerus bepergian keliling dunia untuk pekerjaan.
Cairo menggambarkan dirinya dalam suara atasannya sebagai seorang yang kesepian dan tidak istimewa; satu-satunya harapannya adalah dia akan segera "bertemu dengan seorang penulis," yang berarti dia akan menghadiri sekolah menengah.
Baca Juga: Review Iwaju, Seri Animasi 6 Episode Berlatar di Nigeria Futuristis
2. Estetik yang nyeleneh tapi menggoda
Meskipun demikian, di balik kegilaannya, Miller's Girl tidak bisa lepas dari kritik terhadap karakter dan alur ceritanya yang kacau. Dari karakter Cairo Sweet yang kesepian dan tidak istimewa, hingga rencana absurdnya untuk merayu guru-gurunya, semuanya tampak berada di luar batas logika. Namun, di tengah semua itu, film ini berhasil menciptakan suasana yang aneh dan menarik.
Salah satu aspek yang paling mencolok dari Miller's Girl adalah estetika visualnya. Dengan desain produksi yang luar biasa oleh Cheyenne Ford, kita dibawa ke dalam dunia yang penuh dengan kejutan dan keunikan. Ruangan yang gelap dengan hiasan karpet Persia, serta rumah Cairo yang dipenuhi dengan pajangan hewan dan barang-barang kuno, semuanya menambahkan dimensi baru pada pengalaman menonton.
3. Erotis dan Absurd
Di tengah semua kekacauan ini, naskah Miller's Girl menjadi titik fokus yang menarik perhatian. Dengan dialog yang cepat dan narasi yang berlebihan, film ini menghadirkan pengalaman yang unik dan terkadang menggelikan.
Meskipun mungkin terlihat sebagai sebuah cerita tentang hubungan dengan dinamika kekuasaan yang tidak seimbang, film ini lebih seperti sebuah thriller erotis yang mengingatkan pada era film '80-an atau '90-an, dengan sentuhan sastra yang khas. Dengan segala keanehannya, "Miller's Girl" berhasil menciptakan sebuah karya yang sulit untuk dilupakan. Sebuah film yang bisa kami beri nilai 3,4 dari 5 bintang review.
Diterbitkan pertama 01 Maret 2024, diterbitkan kembali 21 September 2024.
Baca Juga: Review Dune: Part Two, Perjalanan Lisan al Gaib Memenuhi Ramalannya