Review Film: Kung Fu Panda 4, Po Memilih Penerusnya
Po bukan lagi Dragon Warrior yang dielu-elukan semua orang
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: Fantasy
ACTORS: Awkwafina, MrBeast, Jackie Chan
DIRECTOR: Mike Mitchell
RELEASE DATE: 8 Maret 2024
RATING: 3.9/5
Kung Fu Panda merupakan film animasi yang membuat kami menyanyikan kembali lagu "Kung Fu Fighting" dari Carl Douglas. Bisa dibilang film ini adalah sebuah franchise yang memiliki kulturnya sendiri. Semacam Star Wars versi animasi hewan, dengan protagonis yang jauh lebih hidup ketimbang karakter yang diperankan oleh Daisy Ridley.
Di tahun 2023 kami mendengar kalau Kung Fu Panda akan mendapatkan sekuelnya. Ternyata perjalanan Po ternyata belum berakhir saat dirinya berhasil mewarisi tongkat Oogway di akhir Kung Fu Panda 3.
Beruntung di awal bulan Maret ini kami berkesempatan untuk menyaksikan Kung Fu Panda 4 lebih cepat ketimbang orang umum. Sehingga kami bisa membagikan reviewnya di bawah ini.
1. Tugas Po Berikutnya
Seperti biasa, film ini dibuka dengan sepak terjang Po (Jack Black) sebagai Dragon Warrior, sang pelindung lembah kedamaian.
Ternyata selain harus mahir berkelahi, seorang Dragon Warrior harus memiliki penerusnya. Apalagi Po berhasil mendapatkan tongkat Master Oogway yang dianggap sebagai sebuah pertanda bagi Master Shifu (Dustin Hoffman). Pada intinya, ini adalah saat yang tepat bagi Po untuk menyerahkan gelar Dragon Warrior pada pendekar hebat selanjutnya.
Acara audisi akhirnya digelar di Jade Palace, Po yang tidak mau menyerahkan gelarnya, menunjuk diri sendiri sebagai Dragon Warrior. Melihat hal itu, Master Shifu marah, tetapi membiarkan Po untuk menjalani hidupnya sebagai Dragon Warrior.
Pada kesempatan lainnya, Zhen (Awkwafina) berusaha mencuri barang-barang ajaib di Jade Palace. Aksi ini dipergoki oleh Po, yang menyebabkan keduanya bertarung cukup sengit.
Baca Juga: Review Pasar Setan, Ketika Hasrat Ngonten Jadi Bencana
2. Sebuah skala yang lebih luas
Kung Fu Panda 4 adalah sebuah film yang memiliki skala cerita yang lebih luas, teknik animasi yang jauh lebih rumit, tetapi karakterisasi yang agak dangkal. Kenapa dangkal? Karena antagonis utama film ini tidak memiliki latar cerita yang dalam layaknya antagonis sebelumnya.
Pada Kung Fu Panda 1, kita mendapati Tai Lung yang merupakan murid kesayangan Shifu. Dendam dan ambisi Tai Lung sangatlah jelas, sehingga dia layak menjadi musuh utama. Di seri keduanya kita mendapati Lord Shen yang membatai habis keluarga Panda demi mempertahankan kekuasaannya. Di Kung Fu Panda 3 kita berhadapan dengan General Kai yang merupakan kakak seperguruan Oogway yang memilih sebuah jalan terlarang.
Pada intinya semua musuh-musuh Po memiliki klausa yang layak untuk diikuti. Sekarang bandingkan dengan The Chameleon yang menjadi musuh Po, hanya karena sebuah alasan sederhana dan konyol.
Rasanya penjahat di Kung Fu Panda 4 ini merupakan efek langsung dari lazy writing yang seharusnya bisa dihindari. Apalagi ada banyak cerita yang bisa ditambahkan dari luar maupun dalam kisah sang Dragon Warrior.
3. Kesimpulan
Seharusnya kami bisa memberikan review yang lebih detail lagi dari ini. Tetapi karena film Kung Fu Panda ini termasuk dinantikan banyak orang, akhirnya kami memutuskan untuk memasukan beberapa elemen yang mengganjal dari film Kung Fu Panda. Yang jelas Dream Works tidak memberikan lompatan yang signifikan untuk kualitas animasi mereka. Hal ini tentu saja berbanding terbalik dengan Puss in Boots: The Last Wish yang tampil cemerlang di 2022.
Walaupun begitu, kami sangat menyukai pengisian suara yang dilakukan oleh Jack Black dan Awkwafina. Walaupun Awkwafina terasa agak generik, tetapi dia masih bisa mengimbangi Jack Black yang sudah terbiasa memerankan Po. Di luar duo ini, Dustin Hoffman juga memberikan suara terbaiknya untuk menghidupkan karakter Master Shifu.
Dengan segala kelebihannya, kami bisa memberikan Kung Fu Panda 4 nilai 3,9 dari 5 bintang review. Tidak berlebiah memang kalau Kung Fu Panda bisa disebut sebagai franchise animasi terbaik yang konsisten dalam menghibur penggemarnya.
Diterbitkan pertama 03 Maret 2024, diterbitkan kembali 14 September 2024.
Baca Juga: Review Miller's Girl, Cinta Terlarang Guru dan Murid