5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Lagi Avatar James Cameron di Bioskop
Avatar James Cameron mendapatkan peningkatan resolusi
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bulan ini adalah bulan yang penuh dengan rerelease. Bila sebelumnya Spider-Man: No Way Home mendapatkan edisi “The More Fun Stuff”, maka sekarang giliran Avatar yang dibuat oleh James Cameron di tahun 2009 mendapatkan versi rilis ulang dengan tambahan resolusi 4K dan HDR.
Yes, para Na’vi ini kembali lagi ke bioskop-bioskop tertentu di Indonesia, membuat kita bertanya-tanya apa sih bedanya dengan versi yang dulu? Well, sebenarnya tidak ada perbedaan di dalam cerita atau adegan. Hanya saja, film ini menggunakan resolusi 4K dan efek HDR yang menjadikan semuanya jadi lebih indah dan jelas.
Apakah hanya itu saja? Jawabannya adalah tidak, dan kamu bisa menyimaknya di bawah ini.
1. Sebuah pengingat kisah para Na’vi
Avatar merupakan sebuah film dengan cerita yang cukup lengkap meskipun dia tidak didasari dari novel atau komik yang sudah berjalan selama puluhan tahun lamanya. Mengapa kami membandingkannya dengan novel dan komik? Sebab di era tersebut, Avatar berhadapan langsung dengan Harry Potter, The Lord of the Rings, dan The Dark Knight.
Entah dari mana asalnya, James Cameron tahu-tahu mengeluarkan Avatar yang berisikan kisah orisinil, yang terlihat seperti gabungan sci-fi, bioengineering, sedikit mitologi, dan kisah yang menyerupai suku Indian di Amerika. Hasilnya, film ini meledak di pasaran dan masih bertengger di tangga film paling laku di dunia hingga saat ini.
Baca Juga: Avatar: The Way Of Water Pamerkan Beberapa Adegan di D23 Expo
2. 4K dan HDR
Penjelasan kami masalah 4K dan HDR di pembukaan kesannya sederhana sekali. Padahal di bioskop hal ini membuat kami melongo berkali-kali karena indahnya detail yang ditampilkan oleh Avatar dengan format 4K ini. Banyak sekali makhluk Pandora yang terlihat lebih “wow” dan “pop-out” karena meningkatnya resolusi menjadi 4K dan efek HDR.
3. Belum pernah nonton 3D? Sekarang saatnya
Film dengan format 3D sempat menjadi buah bibir di Indonesia. Sayangnya format tersebut kurang disukai karena ribet dan kurang nyaman untuk ditonton. Hasilnya, banyak sekali film 3D yang hanya diputar format 2D-nya di Indonesia.
Sebenarnya absennya format 3D di Indonesia ini bukan 100 persen salah “selera” orang Indonesia yang lebih suka 2D. Tapi juga ada kesalahan di pihak pembuat film dengan memaksakan film-film 2D yang dikonversi menjadi 3D. Hasilnya beberapa film terasa kurang optimal 3D-nya, dan malah bikin pusing kepala.
Avatar dibuat dengan teknologi Fusion Camera yang didesain oleh James Cameron dan Vince Pace. Kamera ini membuat sebuah gambar diambil dua kali dengan sudut pandang yang sedikit berbeda. Menjadikannya memiliki deep tertentu sehingga menimbulkan efek 3D.
Pada Avatar yang dirilis di 2022, efek 3D-nya kembali diperbaiki. Film ini tidak memberikan efek 3D pada objek utama, tetapi pada objek-objek yang berada di pinggir kamera. Hal ini menjadikan efek 3D yang lebih keluar ketimbang versi aslinya.
4. Cuplikan dari Avatar: The Way of Water
Yup, kamu tidak salah baca. Avatar 4K HDR memiliki cuplikan film dari Avatar: The Way of Water yang bakal tayang di bulan Desember nanti.
Cuplikan sepanjang 5 menit ini akan memperlihatkan sisi lain Pandora yang dipenuhi dengan air. Selain itu kamu juga bakal diperlihatkan kalau para Na’vi sebenarnya masih berada di fase evolusi sehingga mereka bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Para Na’vi yang dekat dengan air, memiliki ekor dan lengan yang menyerupai ikan, menjadikan mereka perenang dan penyelam yang handal. Yang tentunya tidak menyelam di media sosial saja.
5. Ini film James Cameron! Kurang apalagi?
Poin yang nomor 5 ini sebenarnya merupakan kalimat retoris. Avatar dibuat oleh James Cameron. Seorang pembuat film yang bisa mengubah sebuah bencana kapal laut menjadi kisah romantis yang memenangkan banyak piala Oscar dan membuka jalan bagi Leonardo Dicaprio.
Bahkan Franchise Terminator dan Alien saja berhutang banyak pada James Cameron. Kalau kamu belum pernah nonton film James Cameron selain Titanic, mungkin sekarang adalah saat yang tepat untuk menonton Avatar. Setelah itu kamu boleh pulang ke rumah untuk menyaksikan True Lies di Netflix yang merupakan salah satu film favorit penulis.