Review The Girl in the Spider's Web, Masa Lalu Keluarga Salander

Tujuh tahun yang lalu kita menyaksikan aksi Lisbeth Salander pertama kalinya di
The Girl with the Dragon Tattoo
. Film tersebut mendapatkan nilai yang lumayan tinggi dari para kritikus dan memenangkan berbagai penghargaan termasuk Academy Awards untuk kategori
best film editing
.
Tahun ini Lisbeth Salander kembali beraksi di layar lebar dengan judul
The Girl in the Spider's Web
. Uniknya,
The Girl in the Spider's Web
bukanlah buku kedua dari seri
karya Stieg Larrson, melainkan buku keempat yang dikarang oleh David Lagercrantz.
Masa Lalu Lisbeth Salander
Kisah Lisbeth (Claire Foy) kali ini dibuka dengan sedikit potongan masa lalu Lisbeth. Bagaimana dia melarikan diri dari ayahnya yang kejam dengan cara menjatuhkan diri dari balkon dan merangkak di atas salju.
Kemudian kisah berlanjut ke upaya Lisbeth mencuri sebuah program berbahaya buatan Frans Balder (Stephen Merchant). Program bernama FireFall tersebut memiliki kemampuan untuk membajak rudal nuklir yang dimiliki semua negara di dunia ini, dan saat ini program tersebut berada di tangan NSA.

Pada awalnya operasi Lisbeth berjalan dengan sangat lancar, FireFall berpindah tangan ke Lisbeth walaupun sempat dicegah oleh Edwin Needham (LaKeith Stanfield) yang merupakan anggota divisi khusus di NSA. Sayangnya kediaman Lisbeth diserang oleh orang-orang tidak dikenal yang juga mengincar FireFall.
Karena Lisbeth tidak muncul di waktu yang dijanjikan, Balder panik dan menghubungi Gabriella Grane (Synnøve Macody Lund) yang merupakan direktur utama SAPO (dinas rahasia Swedia). Gabriella meyakinkan Balder untuk bersembunyi di tempat aman milik SAPO. Pada sisi lainnya Needham terbang ke Swedia karena berhasil melacak lokasi Salander.

Karena membutuhkan bantuan, Lisbeth akhirnya menghubungi Mikael Blomkvist (Sverrir Gudnason). Keduanya lalu mencari tahu di mana keberadaan Balder dan FireFall. Sayangnya semua berjalan tidak sesuai dengan keinginan Lisbeth, sebab masa lalu keluarga Salander kembali menghantuinya dan mengacaukan segala usaha yang dilakukan keduanya.
Buku Keempat yang Berbeda
Seperti yang kami sebutkan di atas,
The Girl in the Spider's Web
adalah buku keempat dari seri
Millennium
yang ditulis oleh David Lagercrant. Hasilnya,
universe Millennium
sedikit bergeser dari pakem lawasnya yang muncul di tahun 2005. Pergeseran tersebut mengubah dunia Lisbeth jadi dipenuhi dengan teknologi dan
hacking
.
Kemampuan Lisbeth Salander dalam urusan
hacking
juga mendapatkan
upgrade
yang berlebihan. Rasanya saat ini kemampuan Lisbeth bisa disandingkan dengan kemampuan Benji Dun dari seri
Mission Impossible
. Mengejar mobil musuh? Mari kita
hack
mobilnya. Dikejar-kejar TSA (petugas keamanan bandara)? Mari kita
hack
bandaranya, dan seterusnya.

Satu-satunya benang merah film ini dengan
The Girl with the Dragon Tattoo,
adalah karakter Mikael dan Lisbeth yang sayangnya juga mengalami pergantian pemeran. Lisbeth baru diperankan oleh Claire Foy menggantikan Rooney Mara, sementara itu Sverrir Gudnason menggantikan Daniel Craig.
Bukannya kami membenci Daniel Craig, tapi sejatinya sosok Mikael yang merupakan seorang pemimpin redaksi agak kurang pas diperankan oleh Craig. Rasanya cukup aneh melihat sang agen rahasia Inggris berganti peran menjadi pemimpin redaksi sebuah majalah politik liberal. Untunglah “keanehan” ini diobati oleh Sverrir Gudnason yang terlihat berakting lebih natural.

Pada sisi Claire Foy, jujur saja kami tidak bisa melihat perbedaan yang berarti dari keduanya, kecuali pada bagian alis.
Yes
, kamu tidak salah baca, Lisbeth Salander di
The Girl in the Spider's Web
akhirnya memiliki alis yang utuh dan tidak dicukur.
Kesimpulan Akhir
The Girl in the Spider's Web
merupakan sebuah film aksi yang sangat menarik. Tapi untuk menikmati film ini secara penuh, kamu harus mengendorkan pikiran dan membuang semua logika ilmu
hacking
dan fisika yang kamu ketahui. Kalau sudah, selamat bergabung di seri
Millennium
yang merupakan buah karya David Lagercrant.
Film yang kami ganjar dengan nilai 4 dari 5 bintang ini akan tayang perdana di Indonesia pada 10 November 2018 (
midnight
).
Jangan lupa
like fan page Duniaku.net
untuk terus memantau perkembangan dunia film!
[embed]https://www.youtube.com/watch?v=XKMSP9OKspQ[/embed]



















