Review Hustlers, Honey Trap Para Strippers di Amerika

Saat para strippers memeras para orang kaya tanpa sisa

Review Hustlers, Honey Trap Para Strippers di Amerika

Pada tahun 2015 ada artikel di New York Times berjudul "The Hustlers at Scores" yang ditulis oleh Jessica Pressler. Artikel tersebut menjadi inspirasi utama dari film Hustlers yang digarap oleh Lorene Scafaria. Dalam film yang berjalan selama 110 menit tersebut kita akan melihat bagaimana trik para stripper dalam memperdayai orang-orang kaya yang menjadi targetnya.

1. Ramona dan Destiny

Review Hustlers, Honey Trap Para Strippers di Amerikadok. Annapurna Pictures

Kisah Hustlers dimulai dari kehidupan Dorothy (Constance Wu) yang memiliki nama panggung Destiny. Dia adalah seorang stripper junior yang baru saja pindah dari Sin City. Karena masih sangat hijau, dia cukup kesulitan untuk mendapatkan uang. Padahal dia harus menghidupi dirinya dan neneknya.

Destiny sendiri adalah seorang imigran yang ditinggal oleh kedua orang tuanya. Dalam kondisi serba sulit, akhirnya dia memutuskan untuk bergabung ke klub stripper yang dipenuhi oleh gadis-gadis cantik dan orang kaya. Suatu malam, dia melihat pertunjukkan Ramona Vega (Jennifer Lopez) di panggung utama. Terkesan dengan kemampuan Ramona, Destiny mengajak berkenalan dan meminta tips untuk menjadi stripper yang baik.

Ramona yang supel, akhirnya mengajari Destiny berbagai trik untuk menggoda tamu. Bahkan dia mengajak Destiny untuk bertemu dengan langganannya yang berasal dari kalangan atas. Bagi Ramona, tamunya memiliki level-level tertentu yang bisa dieksploitasi. Para kelas bawah, bisa diambil uangnya kalau mereka punya. Untuk kelas menengah, mereka akan memberikan apa yang mereka punya hingga level tertentu. Sementara level “C” akan menghujani mereka dengan uang dan itu bukanlah dosa besar mereka hari ini.

Sayang, krisis melanda Amerika di tahun 2007 hingga 2008. Krisis tersebut menyebabkan keuangan lesu dan para pemain saham banyak yang dipecat. Efeknya, klub stripper tersebut kehilangan banyak pelanggan. Di sisi lainnya, Destiny yang sudah memiliki anak terpaksa kembali ke klub tersebut karena ditinggal sang suami.

Klub sudah berubah total, banyak para penarinya yang berasal dari Rusia sehingga mereka cantik-cantik layaknya foto model. Selain itu para penari tersebut tidak akan segan-segan melakukan hubungan badan dengan harga yang pas. Melihat hal ini, Destiny merasa putus asa, untunglah dia kembali bertemu dengan Ramona.

Ramona rupanya menjalankan skema baru dalam prakteknya. Ketimbang melakukan stripptease seperti biasa, dia lebih senang melakukan fishing. Skema ini melibatkan acara minum-minum yang berat sehingga para orang kaya mabuk dan bisa dikuras uangnya. 

Saat Destiny bergabung, Ramona sudah menjalankan praktek ini bersama dengan Mercedes (Keke Palmer) dan Annabelle (Lili Reinhart). Sayangnya praktek ini kadang gagal, kadang berhasil. Untuk meningkatkan persentase keberhasilannya, mereka mencekoki para pelanggannya dengan obat penenang.

Upaya ini pada awalnya membuahkan hasil, tapi lama-kelamaan mulai tercium polisi. Kondisi ini juga semakin diperburuk oleh Ramona yang mulai kehilangan fokus dan memilih untuk meninggalkan Destiny sendirian dalam menjalankan operasinya.

Baca Juga: Review Maleficent: Mistress of Evil, Sekuel Terbaik dari Disney 

2. Alur yang Lurus

Review Hustlers, Honey Trap Para Strippers di Amerikashowcasecinemas.co.uk

Review kali ini lebih banyak menjelaskan sinopsi filmnya ketimbang kualitas cerita ataupun kemampuan akting para pemainnya. Hal ini terjadi karena film Hustlers itu sendiri memiliki alur yang super lurus tanpa ada lonjakan ataupun konflik yang berarti. Tapi walaupun begitu cerita utama Hustlers tetap bisa dinikmati dengan santai dan tanpa beban apapun.

Mungkin hal ini sengaja dilakukan sebab sumbernya idenya sendiri merupakan artikel koran yang sangat gamblang memaparkan data dan fakta yang terjadi di lapangan. Bukan kisah fantasi yang berasal dari novel.

Sebenarnya kemampuan akting dari Constance Wu dan Jennifer Lopez tidaklah buruk. Tapi kualitas keduanya sangat biasa, sehingga cukup mudah dilupakan begitu saja. Kisah minim konflik yang ada di dalam Hustlers juga tidak banyak membantu keduanya mengeluarkan seluruh kemampuan yang mereka miliki, hasilnya akting keduanya terasa sangat tidak maksimal.

3. Layak Tonton?

Review Hustlers, Honey Trap Para Strippers di Amerikadok. Annapurna Pictures

Bagi kamu yang suka dengan film-film drama kriminal pasti akan menyukai Hustlers. Apalagi film ini terkait langsung dengan krisis ekonomi yang terjadi di tahun 2008 hingga 2009. Krisis ekonomi tersebut melahirkan berbagai film keren seperti The Big Short, Inside Job, dan Margin Call. Menambahkan Hustlers ke dalam deretan film tersebut jelas bukan dosa besar.

Tema dewasa yang dipenuhi dengan adegan buka-bukaan menjadi peringatan keras bagi siapapun yang merasa di bawah umur. Jangan pernah macam-macam dengan restriksi umur yang diberikan oleh lembaga sensor Indonesia.

Hustles bisa memperoleh 2,5 dari 5 bintang review yang bisa kami berikan. Film ini menarik sampai poin tertentu, tapi setelah itu akan kedodoran hingga akhir durasinya. Yah, lagi-lagi semua ini bukan salah sang sutradara ataupun artis yang terlibat dalam pembuatannya, melainkan sumber ceritanya yang tidak memiliki aspek urgensi ataupun konflik yang cukup.

Baca Juga: Disney+ Umumkan Daftar Filmnya! Film MCU Hanya Sedikit?

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU