Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

8 Karakter Paling Berkesan Manga One Piece Tahun 2025! Rocks? Roger?

bajak laut rocks one piece di god valley.jpg
bajak laut rocks one piece di god valley. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Intinya sih...
  • Shanks: Tahun 2025 membuka tabir masa lalu Shanks, mengungkapkan posisinya sebagai Pedang Dewa dan God's Knight. Oda memperkenalkan Shamrock, saudara kembar Shanks.
  • Gol D. Roger: Versi muda Roger terasa lebih sembrono, tapi tetap luar biasa kuat. Kerja sama dengan Garp melawan Rocks D. Xebec menegaskan kekuatannya.
  • Monkey D. Garp: Kilas balik God Valley memperlihatkan kekuatan brutal Garp di masa mudanya, bahkan membuat Newgate dan Linlin mundur.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bab resmi manga One Piece di tahun 2025 telah berakhir di bab 1169. Dan jujur saja, ini salah satu tahun paling padat karakter sepanjang Final Saga.

Bukan cuma soal siapa yang paling kuat, tapi siapa yang paling meninggalkan kesan.

Jadi, siapa saja karakter paling berkesan di manga One Piece sepanjang 2025?

Yuk kita urutkan dan bahas satu per satu di bawah ini.

8. Shanks

Shanks sebagai Pedang Dewa.
Shanks sebagai Pedang Dewa. (dok. Shueisha/One Piece)

Tahun 2025 akhirnya membuka tabir besar soal masa lalu Shanks dan jawabannya jauh lebih liar dari dugaan awal fans.

Terungkap bahwa sekitar 15–14 tahun sebelum Elbaph arc, Shanks pernah menjadi Pedang Dewa, posisi elit di Mary Geoise. Di sana, ia bukan sekadar mengabdi. Shanks tampaknya mengumpulkan informasi, membaca situasi, dan bahkan melakukan tindakan berisiko: diam-diam membantu pembobolan legendaris Fisher Tiger ke Tanah Suci.

Tahun ini pula kita melihat asal-usulnya lebih jauh ke belakang: Shanks sebagai bayi di God Valley, bagaimana ia selamat dari insiden tersebut, dan bagaimana takdir membawanya hingga akhirnya tumbuh di kapal Gol D. Roger.

Sebagai tambahan kejutan besar, Oda memperkenalkan Shamrock, saudara kembar Shanks, seorang God's Knight yang justru tumbuh di sisi Pemerintah Dunia.

Memang, Shanks masih menyimpan banyak misteri. Motif akhirnya, rencana jangka panjangnya, dan sejauh apa ia siap melawan Imu masih belum sepenuhnya terungkap.

Namun satu hal jelas: 2025 memberi kita fondasi paling solid tentang siapa Shanks sebenarnya. Bukan sekadar Yonko karismatik, tapi sosok yang sejak lama berjalan di garis tipis antara dunia bajak laut dan inti kekuasaan dunia.

7. Gol D. Roger

gol d. roger hi-no-kagutsuchi no eisu. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
gol d. roger hi-no-kagutsuchi no eisu. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Roger muda yang tersaji di kilas balik Elbaph arc terasa jauh lebih sembrono dibanding sosok Raja Bajak Laut yang kita kenal dari cerita-cerita lama. Ia masih mudah terpikat oleh kecantikan Shakuyaku, masih impulsif, dan dalam beberapa aspek bahkan tampak kurang dewasa dibanding Rocks D. Xebec, yang lebih visioner dan penuh ambisi besar.

Namun Oda juga menegaskan satu hal dengan sangat jelas: bahkan versi Roger yang “belum matang” ini sudah luar biasa kuat.

Di bab 1156, hanya dari satu pertemuan singkat, serangan Roger sampai membuat mulut Monkey D. Garp berdarah. Ini bukan detail kecil. Terlebih setelah kita tahu Garp bisa menerima Heavenly Fire Blitz dari Big Mom tanpa masalah berarti. Jika serangan Roger mampu melukai Garp muda, maka level kekuatannya sudah berada di puncak dunia sejak saat itu.

Dan tentu saja, ada momen penentu sejarah: Roger dan Garp bekerja sama dengan sinkronisasi nyaris sempurna untuk menghajar Rocks D. Xebec.
Bukan sekadar duel kekuatan, tapi kerja sama dua monster yang paham bahwa mereka sedang menghadapi ancaman yang bisa menghancurkan dunia.

Tahun 2025 memperjelas satu hal penting: Gol D. Roger adalah monster sejak muda, dan dunia hanya baru menyadarinya ketika semuanya sudah terlambat.

6. Monkey D. Garp

Monkey D. Garp marah. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Monkey D. Garp marah. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

“Kalau Garp tua saja masih diwaspadai Bajak Laut Shirohige di Marineford, dan kekuatannya di usia senja masih sanggup memporak-porandakan Hachinosu… seberapa mengerikannya Garp di masa mudanya?”

Jawaban One Piece tahun 2025: ngeri sekali.

Dalam kilas balik God Valley, kita akhirnya melihat potongan kekuatan Monkey D. Garp di masa puncaknya. Ia pernah terkena langsung Heavenly Fire Blitz, proyektil gabungan Prometheus dan Zeus milik Charlotte Linlin, serangan yang jelas bukan main-main. Reaksi Garp? Mengejek bahwa serangan itu bahkan tidak cukup panas untuk memanggang steak.

Lebih telling lagi: Edward Newgate dan Linlin memilih mundur ketimbang berlarut-larut melawan Garp. Bukan karena mereka lemah, tapi karena mereka tahu persis, melawan Garp hanya akan membuang waktu, stamina, dan mungkin nyawa.

Di God Valley, Garp juga terlibat langsung dalam konflik yang jauh lebih besar dari sekadar perang bajak laut. Ia ikut menghadapi Imu, dan pada akhirnya terlibat dalam duel penentuan melawan Rocks D. Xebec, bersama Gol D. Roger.

2025 adalah tahun ketika Garp berhenti “hanya” dikenal sebagai Hero Angkatan Laut, dan mulai dipahami sebagai salah satu pilar kekuatan paling brutal dalam sejarah dunia One Piece.

5. Monkey D. Dragon

PSX_20251124_101109.jpg
Dragon Angkatan Laut One Piece

Monkey D. Dragon adalah salah satu karakter yang paling “terbuka lukanya” di tahun 2025.

Di kilas balik God Valley, kita melihat penderitaan Dragon secara langsung. Ia dipaksa menjalankan perintah yang bertentangan dengan nuraninya: membius dan menangkap penduduk pulau itu agar dijadikan target perburuan manusia oleh Tenryuubito. Lalu ia melihat langsung kekejaman perburuan itu.

Dragon bahkan dititipi bayi Shanks dan Shamrock untuk diselamatkan. Namun dalam kekacauan itu, ia gagal melindungi keduanya. Kegagalan yang tampaknya terus menghantuinya.

Puncak emosinya terlihat saat Dragon, yang awalnya bergerak sembunyi-sembunyi, akhirnya menodong perwira atasannya sendiri, memaksa agar para penyintas God Valley diizinkan naik kapal.

Tentunya, tindakan paling berani itu justru berujung pada penjara. Dragon ditahan, lalu diam-diam diserahkan kunci selnya oleh ayahnya, Monkey D. Garp.

Di situlah perpecahan mereka benar-benar terjadi.

Dragon mengungkapkan kebenciannya pada Garp. Bukan karena Garp jahat, tetapi karena Garp memilih tetap berada di Angkatan Laut, berharap bisa melindungi orang-orang di bawahnya dari pengaruh gelap Pemerintah Dunia. Bagi Dragon, itu sudah tidak cukup. Ia pun keluar dari Angkatan Laut.

Bagi Dragon, God Valley adalah simbol kegagalan: gagal menyelamatkan orang, gagal melindungi anak-anak, gagal menghentikan kejahatan dari dalam sistem.

Namun justru dari titik nadir itulah Dragon bangkit.

4. Harald

IMG_20251208_093842.jpg
Raja Harald One Piece Bab 1168

Harald adalah sosok yang pada akhirnya benar-benar tragis.

Ia adalah pria yang memilih percaya pada pemerintah, di dunia di mana puncak pemerintahan itu justru sangat korup, dan sejak awal hanya memandang dirinya serta bangsa raksasa Elbaph sebagai calon budak prajurit.

Kilas balik panjang arc Elbaph memperlihatkan betapa jauh Harald rela melangkah demi keyakinannya:

  • Ia tak bisa menolong sahabatnya, Rocks D. Xebec, di God Valley, karena itu akan membuat kans Elbaph jadi bagian Pemerintah Dunia lenyap.
  • Ia mencabut tanduknya sendiri sebagai simbol penebusan dosa kaum raksasa.
  • Ia menerima peran sebagai Pedang Dewa, lalu naik menjadi Kesatria Dewa, karena ia sungguh percaya bahwa dengan pengorbanan pribadi, Elbaph bisa diterima sebagai bangsa damai oleh dunia.

Namun di situlah ironi terbesarnya.

Begitu ia mencapai puncak yang dijanjikan, Harald justru kehilangan segalanya. Tubuhnya menjadi alat bagi Imu, kehendaknya dibajak, dan semua idealisme yang ia perjuangkan runtuh seketika.

Dan akhir dari perjalanan itu adalah tragedi paling kejam: Harald harus dibunuh oleh putranya sendiri, bukan karena kebencian, melainkan karena ia sudah tak lagi memiliki kendali atas dirinya.

Harald bukan sosok jahat. Ia adalah pria baik yang salah memilih tempat untuk berharap.

3. Loki

Loki One Piece marah. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Loki One Piece marah. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Sejak interaksi pertamanya dengan Monkey D. Luffy, Loki sudah terasa sebagai karakter “tipe Zoro.”

Reputasinya buruk. Ia ditemukan dalam kondisi terantai. Banyak alasan bagi orang lain untuk waspada. Namun seperti Roronoa Zoro, Loki justru langsung dipercaya Luffy. Bukan karena logika, bukan karena kebodohan Luffy, tapi karena insting. Dan seperti biasa, insting Luffy tidak meleset.

Flashback panjang di arc Elbaph kemudian membalik persepsi sepenuhnya.

Loki adalah karakter yang hidupnya nyaris tidak pernah diberi kesempatan:

  • Dibenci sejak lahir oleh ibunya sendiri.
  • Dijadikan kambing hitam atas bencana yang tidak pernah ia sebabkan.
  • Memiliki ayah yang tak pernah benar-benar memahaminya.
  • Kehilangan figur idolanya, Rocks D. Xebec, dengan cara yang tragis.
  • Dan yang paling menyakitkan: tampaknya dipaksa menghabisi ayahnya sendiri, Raja Harald, ketika sang raja telah dibajak oleh Imu.

Dari luar, Loki terlihat seperti pangeran raksasa berandal. Namun dari dalam, ia adalah anak yang terus-menerus ditinggalkan, disalahpahami, dan kehilangan segalanya.

Tak heran jika posisi Loki di mata pembaca berubah drastis. Dari karakter yang dicurigai, ia justru menjadi sosok yang paling ingin dilihat bahagia.

Kini, banyak fans berharap Loki benar-benar bergabung dengan Topi Jerami. Bukan sekadar untuk bertarung, melainkan agar ia akhirnya merasakan arti nakama:
orang-orang yang percaya padanya, peduli padanya, dan mau berdiri bersamanya untuk melawan dunia yang telah merenggut ayahnya, idolanya, dan masa kecilnya.

2. Imu

imu terkejut.jpg
Imu terkejut dengan haoshoku haki Joy Boy One Piece

Sejak Imu melahap api Sabo dan melukai orang nomor dua Pasukan Revolusioner itu, kita sudah tahu: Imu kuat.

Namun baru di tahun 2025 kita benar-benar memahami sengeri apa dia.

Imu bukan sekadar kuat, ia mungkin adalah karakter terkuat yang masih hidup di dunia One Piece saat ini.

Pengungkapan tahun ini memperlihatkan betapa absolut kekuasaannya:

  • Ia mampu membajak tubuh para pemilik Perjanjian Laut Dalam dan Sangat Dalam, sehingga bisa mewujud di lokasi mana pun sementara tubuh aslinya tetap aman di Mary Geoise.
  • Ia memiliki Domi Reversi, teknik yang bisa membalik kehendak dan jati diri tokoh sebesar Rocks D. Xebec, bahkan raksasa legendaris seperti Dorry dan Brogy.
  • Ia adalah sumber kekuatan di balik God’s Knight dan Gorosei, bukan sekadar pemimpin politik, melainkan pemberi “anugerah” dewa yang mengikat jiwa.

Yang paling menakutkan dari Imu bukan hanya kekuatannya, tapi cara ia bertarung: tidak perlu hadir secara langsung, tidak perlu mempertaruhkan tubuh asli, dan mampu menjadikan orang lain sebagai senjata, wadah, atau monster.

Dengan semua pengungkapan ini, satu hal menjadi jelas: Oda berhasil menegaskan Imu sebagai final boss sejati One Piece di tahun 2025.

1. Rocks D. Xebec

Rocks D. Xebec dan Luffy. (Dok. Shueisha/Weekly Shonen Jump)
Rocks D. Xebec dan Luffy. (Dok. Shueisha/Weekly Shonen Jump)

Tidak berlebihan rasanya mengatakan: 2025 adalah tahunnya Rocks D. Xebec.

Selama puluhan tahun, Rocks D. Xebec hanya hidup sebagai legenda gelap. Namun di tahun 2025, Oda membongkar seluruh persepsi itu.

Sejak Juli hingga klimaks tragisnya di November, kita akhirnya melihat kilas balik utuh kehidupan Rocks. Dan yang muncul bukan sekadar monster haus kekuasaan, melainkan sosok yang jauh lebih kompleks, bahkan, dalam banyak aspek, terhormat.

Ya, Rocks memang buas dan kejam di medan tempur. Tapi ia punya batas. Ia menolak menggunakan kekuatan untuk memaksa sahabatnya, seperti Raja Harald, agar mengikuti jalannya. Dalam hal prinsip, ia justru terasa lebih beretika dibanding anaknya sendiri, Marshall D. Teach alias Kurohige, yang tak segan memanipulasi dan mengkhianati siapa pun demi ambisi.

Tragedi Rocks mencapai puncaknya ketika ia menjadi korban Domi Reversi.

Dipaksa oleh Imu, Rocks harus: memburu anak dan istrinya sendiri, menyerang tiga anak buah yang paling loyal kepadanya (Edward Newgate, Kaido, dan Charlotte Linlin,) dan akhirnya dihentikan oleh Gol D. Roger dan Monkey D. Garp, bukan karena mereka ingin membunuhnya, tetapi karena mereka menyadari ada sesuatu yang “salah” dengan dirinya.

Ironisnya, ketika Roger dan Garp berhasil membebaskan Rocks dari kutukan, ia justru dibunuh oleh Figarland Garling, sebuah akhir pahit bagi seseorang yang akhirnya kembali menjadi dirinya sendiri.

Dari legenda monster menjadi korban terbesar sistem dunia, Rocks D. Xebec di 2025 bukan hanya karakter paling berkesan, ia adalah salah satu tragedi paling kuat yang pernah ditulis Oda.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Anime & Mange

See More

[QUIZ] Pilih Karakter One Piece, Kami Tebak Kepribadianmu Alpha, Beta, atau Omega

28 Des 2025, 18:45 WIBAnime & Manga