12 Momen Gila-gilaan One Piece Tahun 2025! Tahunnya Rocks D. Xebec

Scopper Gaban (dok. Toei Animation/One Piece)

Dari seluruh kru Bajak Laut Roger, Scopper Gaban adalah sosok yang paling misterius.

Desainnya paling menonjol, namanya sering disebut, tapi nasibnya sama sekali tak diketahui selama puluhan tahun cerita berjalan. Padahal di kilas balik Kozuki Oden, Gaban terasa sejajar dengan Rayleigh, bahkan berdiri tepat di sisi Silvers Rayleigh saat Roger hendak menghadapi Oden. Jelas ini bukan kru sembarangan.

Dan baru di tahun 2025, tabir itu akhirnya dibuka.

Terungkap bahwa Gaban selama ini tinggal di Elbaph.

Bukan cuma itu, desain terbarunya langsung mengungkap hal menarik: mantel dan topi yang ia kenakan mengonfirmasi bahwa dialah sosok misterius yang dulu minum bersama Crocus di Twin Cape dalam kisah sampul bab 631. Artinya, Gaban memang sejak lama masih “aktif” di balik layar dunia One Piece.

Yang lebih gila lagi, Gaban bukan sekadar pensiunan legenda: Ia terbukti mampu mengatasi keabadian God’s Knight, sesuatu yang bahkan banyak karakter top belum tentu bisa lakukan, Ia menjadi sekutu krusial di Elbaph, dengan memberi petunjuk penggunaan Haki ke Luffy, dan twist personalnya? Gaban memiliki anak dengan wanita raksasa.

Manmayer Gunko. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Sejak kemunculan awalnya, Gunko diposisikan sebagai God’s Knight yang dingin, brutal, dan efisien. Ia tak ragu: menyakiti hewan, menyiksa raksasa yang sudah terjerat seperti Loki, hingga menggunakan sandera demi mendaratkan serangan telak ke Scopper Gaban.

Namun justru di balik kekejaman itulah, Oda menyelipkan kejanggalan yang terasa mencurigakan.

Gunko menyukai lagu “New World” milik Brook.

Awalnya, ini terlihat seperti detail kecil yang kebetulan. Bahkan terkesan ironis, karena saat Brook tertangkap, Gunko justru berniat menjadikannya budak. Tidak ada kesan nostalgia, hanya dominasi.

Sampai momen krusial itu terjadi.

Ketika Gunko menyerang Gaban dan mendengar Colon, putra Gaban, berteriak memanggil ayahnya, sesuatu di dalam diri Gunko retak. Fragmen memori yang terkubur muncul ke permukaan: bayangan Gunko masa lalu yang menjerit memanggil ayahnya, lalu potongan kenangan dirinya di masa kecil menari bersama sosok yang sangat mirip Brook.

Reaksinya bukan pura-pura. Untuk sesaat, Gunko lepas dari kendali Imu dan bahkan mencoba menghampiri Brook, sebuah tindakan yang mustahil bagi God’s Knight yang sepenuhnya tunduk.

Namun momen itu cepat direnggut. Karena ia terikat kontrak, tubuh Gunko kembali dibajak oleh Imu.

Adegan singkat itu meninggalkan satu pertanyaan besar yang menggantung: Apakah Brook adalah figur ayah Gunko? Atau setidaknya sosok paling penting di masa kecilnya?

Jika benar, maka Gunko bukan sekadar antagonis. Ia adalah korban yang kehilangan kendali dirinya sepenuhnya karena kontrak dewa.

Im mengambil alih tubuh Gunko. (dok. Shueisha/One Piece)

Salah satu momen paling “oh ini sudah level dewa” di tahun 2025 terjadi di bab 1149.

Tepat ketika Gunko mulai lepas dari kendali Imu, dipicu oleh bangkitnya memori masa lalunya dan keinginannya menghampiri Brook, Imu langsung mengambil alih tubuh Gunko dan mewujud secara fisik di Elbaph.

Seketika, skala konflik berubah total.

Sebelumnya, banyak fans mengira musuh puncak Elbaph Arc akan berhenti di:

Tak ada yang menyangka bahwa penguasa sejati dunia, Imu, justru bisa turun langsung ke medan konflik, bukan dengan tubuh aslinya, tapi dengan membajak tubuh bawahannya.

Dan ini bukan kejadian satu kali.

Dalam kilas balik God Valley, terungkap bahwa Imu juga dapat membajak tubuh Gorosei, seperti Jaygarcia Saturn, jika situasi benar-benar menuntut intervensi langsung.

Implikasinya mengerikan: Pemilik Ikatan Laut Dalam (God’s Knight) dan Ikatan Laut Sangat Dalam (Gorosei) bukan sekadar bawahan, mereka adalah wadah. Tubuh yang bisa diambil alih kapan pun Imu kehendaki.

Sementara itu, tubuh asli Imu kemungkinan tetap aman di Mary Geoise, jauh dari bahaya langsung. Artinya, bahkan jika “Imu” dikalahkan di medan tempur, itu bisa saja hanya tubuh pinjaman.

Dengan satu pengungkapan ini, Oda mengubah Imu dari “figur bayangan di singgasana” menjadi ancaman aktif yang bisa muncul di mana saja, selama ada kontrak yang terikat.

Im menggunakan Domi Reversi pada Dorry dan Brogy. (dok. Shueisha/One Piece)

Kalau bicara jurus paling kejam di One Piece tahun 2025, Domi Reversi jelas masuk daftar teratas.

Teknik milik Imu ini bukan sekadar serangan fisik. Ia membalik esensi korbannya, mengubah mereka menjadi iblis yang sifat dan kehendaknya bertolak belakang total dari jati diri aslinya, dan sepenuhnya tunduk pada Imu.

Contohnya paling menyakitkan ada di Elbaph: Dorry dan Brogy, dua raksasa legendaris yang dulu menjunjung kehormatan dan persahabatan, berubah menjadi sosok haus kekuasaan dan rela menjalankan semua kehendak Imu tanpa ragu.

Sudah gitu ternyata 38 tahun lalu, teknik yang sama digunakan Imu pada Rocks D. Xebec. Inilah alasan sesungguhnya kenapa Monkey D. Garp dan Gol D. Rogerterpaksa bersatu untuk menghentikannya di God Valley.

Yang menarik, Oda juga memberi petunjuk samar soal solusi Domi Reversi.

Ketika Roger dan Garp menghantam Rocks dengan serangan Haoshoku Haki terkuat mereka, serangan itu belum cukup membunuhnya, namun cukup untuk membuat Rocks sesaat terbebas dari kutukan. Sayangnya, sebelum ia sempat mengungkap apa yang terjadi atau bagaimana cara mengatasinya, Figarland Garling keburu membunuhnya.

Dari sini muncul kemungkinan besar: serangan Haoshoku Haki tingkat ekstrem, yang cukup kuat untuk mengguncang ikatan Imu tanpa membunuh korban, bisa melemahkan atau memutus Domi Reversi.

Namun untuk saat ini, semuanya masih spekulasi.

Nasib Dorry dan Brogy, serta korban Domi Reversi lain, masih menggantung di Elbaph.

Saint Figarland Shamrock (dok. Shueisha/One Piece)

“Shanks punya saudara kembar? Serius? Ini One Piece, bukan sinetron!”

Dan tetap saja… itu benar-benar terjadi.

Salah satu twist paling mengejutkan di awal 2025 adalah pengungkapan bahwa Shanks ternyata memiliki saudara kembar, dan lebih gilanya lagi, saudara itu berada di unit paling elit Mary Geoise: God's Knight.

Semua dimulai di bab 1135 (3 Januari 2025), ketika sosok yang sangat mirip Shanks muncul bersama Gunko. Kebingungan fans langsung meledak: ini Shanks? klon? ilusi? atau ada sesuatu yang jauh lebih aneh?

Bab 1136 membuat situasi makin panas saat sosok ini, bersama Gunko, menemui Loki. Lalu di bab 1137, tabir mulai dibuka: dia bukan Shanks dia adalah Figarland Shamrock, putra Figarland Garling.

Dan puncaknya datang di bab 1138.

Tanpa bertele-tele, Figarland Shamrock mengakui langsung pada Loki bahwa: Ya, dia adalah saudara kembar Shanks dan Shanks adalah saudara yang telah lama terasing dari Mary Geoise

Shanks sebagai Pedang Dewa. (dok. Shueisha/One Piece)

One Piece 1167 akhirnya membuka salah satu rahasia terbesar Shanks: sekitar 15 tahun lalu, Shanks pernah menjadi Pedang Dewa di Mary Geoise.

Detail ini langsung menjelaskan satu misteri lama. Ketika Shanks mandi bersama Scopper Gaban di bab 1152 (awal dari rangkaian kilas balik Elbaph) terlihat tato aneh di tangan kirinya. Kini kita tahu, itu adalah tanda Perjanjian Laut Dangkal, simbol status Pedang Dewa. Tangan yang sama… kelak dimakan monster laut saat ia menolong Luffy.

Saat pertama kali diperkenalkan pada Raja Harald, sesama Pedang Dewa, Shanks tampak dingin, kasar, bahkan terkesan angkuh. Namun kini jelas: itu bukan sifat aslinya, melainkan kedok bertahan hidup. Di Mary Geoise, Shanks berada dalam posisi berbahaya, masih bisa dipengaruhi dan diawasi oleh Imu.

Meski begitu, Shanks tetap mengambil risiko besar dalam aksi Fisher Tiger.

Ia diam-diam membongkar belenggu Fisher Tiger, lalu mengarahkan Tiger ke gudang senjata yang sengaja ia biarkan terbuka. Aksi kecil namun krusial ini membuka jalan bagi pembobolan legendaris Mary Geoise, salah satu pukulan terbesar terhadap martabat Tenryuubito.

Dan kecerdikan Shanks terlihat paling jelas di satu keputusan penting: ia desersi tepat sebelum dipromosikan menjadi Kesatria Dewa.

Langkah ini krusial. Selama ia “hanya” Pedang Dewa, pengaruh Imu terbatas. Begitu naik menjadi Kesatria Dewa, Imu akan bisa mengendalikan tubuhnya dari mana pun di dunia, seperti yang terjadi pada Harald. Dengan menghilang di momen terakhir, Shanks memutus jalur kendali itu sepenuhnya.

Raja Harald One Piece Bab 1168

Yang bagi saya lucu adalah kilas balik panjang dari Juli berawal dari satu pertanyaan Hajrudin ke Loki: apa yang sebenarnya terjadi di kematian Raja Harald, ayah mereka?

Tapi itu adalah puncak dari tragedi.

Harald merasa bersalah karena tidak bisa menolong Rocks, pria yang ia anggap sebagai sahabatnya, di God Valley. Begitu Rocks mati, ini membuat ia tidak bisa mundur dari jalannya untuk membawa era baru yang lebih damai bagi raksasa Elbaph.

Sedihnya jalan yang ia pilih adalah menjadi hamba Pemerintah Dunia. Pihak yang sebenarnya menyebabkan kematian Rocks.

Masalahnya, jalan yang ia pilih adalah jalan yang salah.

Demi perdamaian, Harald justru menyerahkan dirinya pada Pemerintah Dunia. pihak yang sebenarnya berada di balik kehancuran Rocks. Ia menerima status Pedang Dewa, lalu naik menjadi Kesatria Dewa, dengan keyakinan naif bahwa pengorbanannya akan menyelamatkan Elbaph.

Di situlah kebenaran pahit menghantamnya.

Sebagai Kesatria Dewa, Harald akhirnya sadar bahwa tubuhnya tak lagi sepenuhnya miliknya. Melalui kontrak itu, Imu bisa mengendalikan dirinya dari mana pun—mengubah raja yang ingin perdamaian menjadi alat kekerasan.

Dan kini, arah tragedinya terasa jelas.

Jika memang Harald mati oleh tangan Loki, maka itu bukan karena pengkhianatan putra, melainkan karena Harald sudah tidak lagi mengendalikan tubuhnya sendiri.

Gunko Imu. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Yang ini lucunya mudah terlewat.

Pengungkapannya tidak datang lewat panel ledakan besar atau visual spektakuler, melainkan hanya lewat dialog Imu. Tapi implikasinya… ngeri.

Alasan Imu turun langsung ke Elbaph dengan membajak tubuh Gunko ternyata sangat mendesak. Ia menyatakan bahwa para God’s Knight dibutuhkan secepatnya, karena: “Saat ini, Tanah Suci sedang menjadi lautan api.”

Artinya jelas: Mary Geoise sedang terbakar.

Seseorang, atau sebuah faksi, berani menyerang jantung Pemerintah Dunia.

Siapa pelakunya? Opsinya sama-sama asyik:

Yang jelas, ini menegaskan satu hal penting: kekacauan tidak hanya terjadi di Elbaph.

Sambil raksasa, God’s Knight, dan Imu sendiri bentrok di sana, pusat kekuasaan global justru ikut runtuh dari dalam. Dunia One Piece benar-benar memasuki fase di mana semua front perang terbuka sekaligus.

bajak laut rocks one piece di god valley. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Sudah sejak lama Bajak Laut Rocks bikin penasaran. Gimana tidak? Itu terdengar seperti kelompok All-Star bajak laut. Tiga dari empat Yonko masa depan ada di sana, demikian pula sosok seperti Shiki. Semua dipimpin Rocks yang menakutkan.

Di 2025 semua soal kelompok Rocks terungkap.

Enam anggota orisinalnya adalah Edward Newgate, Buckingham Stussy, Shiki, Don Marlon, Ganzui, dan Ochoku. Ada indikasi kuat Rocks memenangkan mereka dengan Davy Back Fight.

Lalu kelompok ini mendapatkan Hachinosu, pulau yang punya tambang emas melimpah, sebagai markas. Mereka berkembang dan menjadi kekuatan luar biasa...

Namun fondasi kelompok ini rapuh sejak awal.

Di God Valley, semuanya runtuh: Kematian kapten mereka, keserakahan mayoritas anggota, yang lebih memilih harta ketimbang kesetiaan, membuat kelompok ini bubar total.

mural yang memperlihatkan pertempuran Luffy melawan Iblis (dok. Viz Media/One Piece)

Salah satu kejutan terbesar One Piece di tahun 2025 bukan pertarungan, bukan pula kemunculan karakter baru.

Melainkan… sebuah mural.

Mural Harley terasa seperti bom lore yang dijatuhkan Oda tanpa peringatan memberi konteks kosmik terhadap sejarah dunia One Piece.

Mural ini membagi sejarah menjadi tiga dunia:

Dunia Pertama
Manusia, api, “matahari terlarang,” perbudakan, dan kemunculan Sun God Nika sebagai jawaban doa para budak, namun diakhiri oleh murka Earth God dan kehancuran total.

Menariknya, dunia ini menampilkan kota modern dengan gedung bertingkat, memberi indikasi bahwa peradaban kuno One Piece mungkin jauh lebih maju dari yang kita bayangkan.

Dunia Kedua
Era yang dipenuhi perang: Forest God, Sun God, Sea God, manusia yang “membunuh matahari dan menjadi dewa,” serta konflik antara mereka yang bermimpi tentang bulan dan setengah bulan. Ini terasa seperti fondasi dari Void Century, perang ideologi, dan lahirnya tatanan dunia yang sekarang.

Dunia Ketiga
Masa depan. Sun God menari dan tertawa, membimbing dunia menuju akhirnya, bukan akhir kehancuran, tapi akhir dari siklus lama. Matahari kembali, pagi baru datang, dan kali ini… “Mereka pastinya akan berjumpa."

Yang membuat mural ini semakin menggila adalah gambarnya: Sun God Nika bertarung berdampingan dengan berbagai sosok dan ras, termasuk figur yang sangat mirip Emet sang Robot Raksasa, Loki, hingga ras seperti Mermaid. Seolah-olah Oda sedang berkata: ini bukan sekadar sejarah, ini adalah blueprint masa depan.

Rocks D. Xebec dan Luffy. (Dok. Shueisha/Weekly Shonen Jump)

Sejak Sengoku pertama kali menyebut namanya, Rocks D. Xebec sudah lama menjadi salah satu misteri terbesar One Piece. Sosok yang konon begitu mengerikan sampai harus dijatuhkan oleh aliansi mustahil antara Roger dan Garp.

Namun tahun 2025 mengubah segalanya.

Dari 3 Juli hingga 23 November 2025, kita pada dasarnya menyaksikan kisah hidup Rocks, bukan sekadar legenda yang diceritakan ulang, melainkan potret utuh yang memaksa pembaca menilai ulang siapa dia sebenarnya.

Beberapa pengungkapan besarnya:

Yang paling mengejutkan? Gambaran lama tentang Rocks sebagai “monster murni” ternyata tidak sepenuhnya akurat.

Ya, Rocks memang brutal. Ambisius. Keras. Namun kilas balik menunjukkan bahwa dalam banyak aspek, ia justru lebih terhormat dibanding anaknya sendiri, Teach. Ia memiliki loyalitas, visi, dan batas, setidaknya sebelum segalanya runtuh.

Kejahatan terbesarnya, mencoba memburu anak dan istrinya sendiri, serta menyerang tiga anak buah yang paling mempercayainya (Edward Newgate, Kaido, dan Charlotte Linlin), ternyata bukan sepenuhnya kehendaknya.

Semua itu terjadi karena Rocks adalah korban Domi Reversi.

Ia dibalik. Dikendalikan. Dipaksa menjadi iblis oleh Imu.

Dengan satu pengungkapan ini, Rocks/Davy D. Xebec berubah dari “antagonis terbesar masa lalu” menjadi salah satu korban paling tragis dalam sejarah One Piece, pria yang dihancurkan bukan hanya oleh musuhnya, tapi oleh sistem dan kekuatan dewa yang bersembunyi di balik layar dunia.

God Valley (dok. Toei Animation/One Piece)

Kalau kamu bertanya, “Apa sebenarnya yang terjadi di God Valley?”

Jawabannya: salah satu tragedi terbesar dan paling kompleks dalam sejarah One Piece.

Dari September hingga November 2025, Oda menyuguhkan kilas balik panjang yang rasanya pantas jadi satu film layar lebar sendiri. Dan yang terungkap jauh melampaui bayangan lama soal “Roger dan Garp mengalahkan Rocks.”

Kita kini tahu bahwa God Valley bukan sekadar bentrokan bajak laut dan Angkatan Laut, melainkan pertemuan kepentingan banyak pihak.

Bagi sebagian besar pihak, target utama mereka sebenarnya adalah Shakuyaku mantan Ratu Kuja yang setahun sebelumnya diculik dan hendak dijadikan hadiah utama perburuan manusia Tenryuubito.

Namun Davy D. Xebec berbeda.

Rocks datang ke God Valley bukan untuk harta atau kekuasaan, melainkan untuk menyelamatkan Eris dan Teach, istri serta anaknya. Niat yang ironis, mengingat bagaimana sejarah kemudian mengingat namanya.

Di lapangan, setelah Shakuyaku ditolong, Bajak Laut Rocks runtuh:

Sebagian besar Bajak Laut Rocks justru dikuasai keserakahan, saling berebut harta, dan memastikan kehancuran kelompok mereka sendiri.

Tiga anak buah paling loyal, Edward Newgate, Kaido, dan Charlotte Linlin, justru kemudian diserang oleh kapten mereka sendiri, tanpa memahami bahwa Rocks telah menjadi korban Domi Reversi.

Di tengah kekacauan ini, dua sosok merasakan ada yang tidak beres: Gol D. Roger dam Monkey D. Garp

Kemampuan mereka mendengar Suara Segala Sesuatu (Voice of All Things) memungkinkan keduanya mendengar jeritan hati Rocks, menyadari bahwa ia tidak sepenuhnya bertindak atas kehendaknya sendiri. Itulah alasan kenapa mereka bisa bekerja sama, bukan sebagai pahlawan sempurna, tapi sebagai dua orang yang sadar ada kejahatan lebih besar di balik layar.

Dan twist paling pahitnya?

Roger dan Garp tidak benar-benar membunuh Rocks. Di momen terakhir, setelah serangan Haoshoku Haki mereka membebaskan Rocks dari kutukan, justru Figarland Garling yang menghabisinya, sebuah kill steal yang menentukan arah sejarah.

Di sisi lain, Bartholomew Kuma ditegaskan sebagai pahlawan sejati insiden ini. Dialah yang menerbangkan Eris dan Teach ke tempat aman di detik-detik terakhir, sebelum dirinya dan putranya dihantam tembakan meriam dan diserang Rocks dari belakang.