Ini Nih Perbedaan Draft Awal Akira Toriyama dengan Anime Dragon Ball Super!
Caulifla dan Kale sebenarnya tidak ada? Pride Troopers sebenarnya hanya terdiri dari 3 orang? Ini nih, perbedaan draft awal Akira Toriyama dengan anime Dragon Ball Super.
Website resmi Dragon Ball telah merilis interview bersama dengan sutradara dan produser Dragon Ball Super, Ryota Nakamura dan Satoru Takami. Keduanya membicarakan bagaimana Dragon Ball Super dibuat sampai pada akhirnya episode terakhir yang akan tayang pada akhir bulan ini. Menariknya, ternyata banyak sekali perbedaan antara draft awal Akira Toriyama dengan anime Dragon Ball Super, lho!
Bagi kamu yang belum tahu, dalam menggarap Dragon Ball Super, Akira Toriyama hanya memberikan draft atau garis besar ceritanya saja. Sisanya, didiskusikan bersama dengan para staff anime Dragon Ball Super atau Toyotarou yang mengerjakan manganya.
Draft yang diberikan Toriyama sendiri, menurut pengakuan Nakamura, memberikan garis besar siapa-melawan-siapa dan siapa-dikalahkan-siapa dalam sebuah pertarungan di mana 80 orang berpartisipasi dalam battle royale.
Selain poin-poin cerita, Toriyama juga memberikan beberapa ilustrasi yang dia buat, seperti: arena yang dibuat oleh Great Priest dan juga para partisipannya. Menariknya, karakter yang benar-benar didesain sendiri oleh Toriyama dalam draft adalah: Jiren, Toppo, Dypso, dan Quitela.
Untuk Pride Troopers sendiri, Toriyama tidak menggambarkan anggota lainnya kecuali Jiren, Toppo, dan Dypso. Karakter-karakter lain dibuat oleh studio dan karena Jiren, Toppo, dan Dypso memiliki seragam yang sama, Toriyama pun menyetujui karakter-karakter lain menggunakan seragam yang sama.
Uniknya, menurut Takami, Toriyama tidak menerangkan sifat-sifat dari karakter yang ada—terutama Jiren. Staff anime Dragon Ball Super pun, berusaha memberikan karakter yang berbeda dengan Hit dan Zamasu, membuat Jiren menjadi karakter yang cerewet dan seorang pahlawan penegak keadilan.
Nakamura menambahkan bahwa ketika staff anime memberitahu hal tersebut pada Toriyama, sang kreator Dragon Ball mengatakan bahwa Jiren bukanlah karakter yang suka berbicara. Dan setelahnya, Toriyama memberikan backstory untuk Jiren yang mana orangtua dan gurunya terbunuh. Akhirnya, staff pun memberikan sifat “cerewet” tersebut kepada Toppo.
Lanjut ke halaman 2!
Untuk Toppo sendiri, Toriyama sudah menjelaskan bahwa dia adalah kandidat God of Destruction. Sekarang para staff pun memikirkan sifat yang cocok untuk Dypso. Begitu Bin Shimada (pengisi suara Broly) ditunjuk sebagai pengisi suara Dypso, mereka pun membuat Dypso menjadi karakter yang sombong. Sisa dari Pride Troopers pun disesuaikan dengan Jiren, Toppo, dan Dypso.
Petarung-petarung lain juga memiliki perbedaan dengan draft awal Toriyama. Misalnya seperti Ribrianne. Takami mengaku bahwa Toriyama hanya memberikan desain Ribrianne sebagai seorang perempuan gemuk. Untuk versi sebelum berubah, versi cantiknya, adalah ide dari para staff anime sendiri. Mereka berpikir akan menarik kalau cewek cantik berubah menjadi gendut sebagai power up.
Caulifla sendiri sebenarnya bukanlah karakter yang muncul dalam draft awal. Tetapi, saat rapat, salah satu staff mengatakan bahwa karakter Broly sangatlah populer. Akhirnya, mereka pun menciptakan Kale. Kale sendiri dibuat perempuan supaya berbeda dengan Broly dan saat Toriyama ditunjukkan desain Kale, sang kreator pun menyetujuinya dan menambahkan Caulifla untuk melengkapi Kale.
Ketika Tournament of Power berjalan, Toriyama pun mendapatkan ide untuk menambahkan Ultra Instinct—nama, desain, dan backstory-nya—untuk Goku. Yang ditambahkan oleh para staff adalah Ultra Instinct: Omen (Ultra Instinct –Sign–), fase di mana Goku sebelum menguasai Ultra Instinct.
Frieza yang dimasukkan sebagai pengganti Buu juga merupakan ide Toriyama. Tetapi, adegan di mana Frieza memberikan kekuatannya kepada Goku bukanlah ide Toriyama. Oh, tak ketinggalan, pertarungan antara 18 melawan Ribrianne juga tidak ada di dalam draft awal Akira Toriyama.
Itulah tadi beberapa perbedaan draft awal Akira Toriyama dengan anime Dragon Ball Super. Ternyata perbedaannya ada cukup banyak, ya? Melihat banyaknya perbedaan ini, pastinya manga Dragon Ball Super bakalan lebih berbeda lagi—seperti yang juga diucapkan oleh Toriyama. Lalu, bukannya tidak mungkin Goku bakalan mendapatkan form baru selain Ultra Instinct di manga.
Sumber: Kanzenshuu