Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Apakah Grave of the Fireflies Kisah Nyata? Ini Jawabannya

Grave of the Fireflies
Cuplikan film Grave of the Fireflies (dok. Studio Ghibli/ Grave of the Fireflies)
Intinya sih...
  • Grave of the Fireflies diangkat dari pengalaman pribadi penulis, Akiyuki Nosaka.
  • Penulis menolak tawaran adaptasi ceritanya sebelum Studio Ghibli menggarapnya.
  • Tujuan film ini bukan untuk membuat penonton sedih, melainkan sebagai pengingat akan dampak perang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Studio Ghibli terkenal dengan animasi fantasinya yang selalu membekas di hati penonton. Itu berkat karakter uniknya, gaya cerita khas, dan cerita yang out of the box. Salah satu garapan terbaik dari studio ini adalah Grave of the Fireflies yang dibuat oleh Isao Takahata.

Film tersebut berbeda dari karya-karya lainnya. Bukan tentang dunia khayalan, melainkan cerita dua saudara kandung yang hidup di tengah kacaunya Perang Dunia II, terutama tragedi pengeboman Kobe pada 1945.

Jadi, apakah Grave of the Fireflies kisah nyata? Ya, Grave of the Fireflies merupakan hasil adaptasi dari pengalaman pribadi Akiyuki Nosaka yang kemudian dituangkan dalam bentuk cerita pendek. Simak pembahasannya di sini!

1. Diambil dari pengalaman pribadi penulis

Grave of the Fireflies
Cuplikan film Grave of the Fireflies (dok. Studio Ghibli/ Grave of the Fireflies)

Di tengah berbagai garapan kisah fantasi yang ceria dan menghibur, Studio Ghibli memamerkan karya dengan warna berbeda: Grave of the Fireflies. Dirilis pada 1988, film tersebut diadaptasi dari cerita pendek milik Akiyuki Nosaka.

Singkatnya, Grave of the Fireflies berkutat pada kehidupan pilu dua bersaudara yatim piatu. Mereka harus bertahan hidup tanpa bimbingan orang dewasa di tengah situasi akibat Perang Dunia II sekitar 1945.

Tahukah kamu kalau cerita tersebut merupakan kisah nyata yang terjadi pada sang penulis? Nosaka menulis cerita tersebut di tengah ekonomi Jepang yang saat itu sedang tumbuh pesat, tapi tak dengan tulisan yang dibuatnya. Kondisinya sangat berbanding terbalik.

Ia dipenuhi rasa bersalah dan penyesalan akibat kematian adik perempuannya yang tragis. Oleh karena itu, untuk menghilangkan beban yang selalu dipikulnya, Nosaka menuangkan pengalaman pribadinya dalam bentuk tulisan kemudian terbit pada Oktober 1967.

2. Penulis sempat menolak berbagai tawaran adaptasi Grave of the Fireflies

Grave of the Fireflies
Cuplikan film Grave of the Fireflies (dok. Netflix/ Grave of the Fireflies)

Setelah cerita tersebut terbit, mulai banyak tawaran adaptasi berdatangan pada Akiyuki Nosaka. Akan tetapi, ia menolak semua tawaran tersebut. Menurutnya, tak ada yang bisa  menggambarkan sosok laki-laki modern yang bisa memerankan karakter Seita dengan baik.

Tak hanya itu, salah satu unsur paling penting dalam Grave of the Fireflies adalah kekacauan perang yang terjadi. Dia tak yakin ada yang bisa mengeksekusinya dengan seakurat mungkin seperti tulisannya. Namun, saat Studio Ghibli yang berinisiatif untuk menggarapnya, ia sungguh terkejut.

Awalnya, ia skeptis dengan ide mengadaptasi ceritanya menjadi sebuah animasi. Menurutnya, animasi hanya sebuah kisah petualangan ringan biasa. Namun, setelah melihat dan membaca storyboard yang dibuat oleh Isao Takahata, ia merasa cocok. Nosaka yakin bahwa pada tangan Isao kisah pahitnya itu bisa hidup kembali ke dunia. 

Pengalaman pahitnya itu dieksekusi dengan sempurna oleh Isao Takahata. Ia bisa menciptakan dunia yang begitu kejam dan menyedihkan dalam Grave of the Fireflies. Tak cuma sebagai hiburan, tapi juga pengingat betapa menderitanya manusia akibat perang.

3. Tujuan dari Grave of the Fireflies bukan untuk membuat penonton sedih

Grave of the Fireflies
Cuplikan film Grave of the Fireflies (dok. Studio Ghibli/ Grave of the Fireflies)

Sebenarnya, tujuan dari pembuatan film animasi Grave of the Fireflies bukanlah untuk membuat penonton menangis atau sedih. Ini adalah murni tentang pentingnya menjaga perdamaian agar tak ada lagi korban seperti Seita dan Setsuko.

Seperti yang kita tahu, pada awal film penonton sudah disuguhi dengan anak laki-laki yang sekarat di stasiun kereta api karena kekurangan gizi. Setelah mati, ia bertemu kembali dengan roh adiknya yang duluan meninggal, lalu flashback bersama-sama mengenang kehidupan mereka dulu.

Adegan tersebut seakan-akan menjadi bocoran untuk penonton agar tak terlalu merasakan kesedihan yang mendalam ketika mengikuti filmnya sampai habis. Mereka tak dibiarkan untuk menduga berbagai plot twist atau keadaan yang berubah dalam film.

4. Memperlihatkan ngerinya dampak perang bagi manusia

Grave of the Fireflies
Cuplikan film Grave of the Fireflies (dok. Studio Ghibli/ Grave of the Fireflies)

Grave of the Fireflies jadi salah satu contoh film yang memperlihatkan dampak perang bagi warganya, terutama kalangan anak-anak yang masih membutuhkan orang tua. Pengeboman di Kobe membuat anak berumur 14 tahun harus banting tulang demi menafkahi diri sendiri dan adik perempuannya.

Ditambah lagi jatah beras bagi korban perang yang dibatasi setiap bulannya. Hal itu membuat Seita dan Setsuko semakin sulit makan. Mereka terus-menerus merasakan rasa lapar berkepanjangan.

Sepanjang film, Seita berusaha keras untuk melindungi Setsuko dan menyembunyikan fakta kalau ibunya sudah tak ada. Akan tetapi, Setsuko sudah tahu kalau sang ibu telah meninggalkan mereka. Dia berbicara polos saat mengubur kunang-kunang yang mati.

Pengakuan itu sontak membuat Seita terkejut. Mayat-mayat yang ia lihat di desanya langsung muncul dalam bayangannya. Untuk pertama kalinya sejak tragedi kematian sang ibu, ia menangis terisak.

Jika ada yang bertanya apakah Grave of the Fireflies kisah nyata, jawabannya adalah benar. Animasi garapan Studio Ghibli satu itu diangkat dari pengalaman pribadi seseorang. Bagaimana menurutmu?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele: https://t.me/WargaDuniaku

FAQ seputar apakah Grave of the Fireflies kisah nyata

  1. Apakah Grave of the Fireflies diangkat dari kisah nyata?Ya, film ini terinspirasi dari pengalaman penulisnya, Akiyuki Nosaka, saat Perang Dunia II.
  2. Apakah Seita dan Setsuko benar-benar ada?Mereka karakter fiksi, tetapi kisahnya berdasarkan adik penulis yang meninggal akibat kelaparan.
  3. Apakah latar tempatnya nyata?Ya, banyak lokasi di film diambil dari daerah Kobe, Jepang, yang hancur akibat perang.
  4. Apakah ending-nya sama dengan kisah asli?Hampir sama, penulis kehilangan adiknya karena kurang gizi, persis seperti di film.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us

Latest in Anime & Mange

See More

Kenapa Ya Loki Ditawari Langsung Jadi God's Knight One Piece?

05 Des 2025, 12:00 WIBAnime & Manga