Ada banyak cara kreatif yang dipakai masyarakat untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap suatu badan atau fenomena tertentu. Seperti yang sedang hangat di tanah air, masyarakat beramai-ramai mengibarkan bendera One Piece sebagai bentuk protes.
Menariknya, tindakan mengadaptasi simbol tertentu dari suatu karya fiksi ini bukanlah hal baru. Terutama untuk tujuan khusus seperti aksi menentang. Nah, inilah beberapa simbol fiksi untuk protes rakyat.
Pertama, ada three-finger salute atau salam tiga jari yang dipopulerkan dalam seri The Hunger Games. Salam ini merujuk pada gerakan tangan di mana jari jempol dan kelingking dilipat ke bawah, sedangkan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis dibiarkan terbuka dengan telapak tangan menghadap ke luar.
Pada seri The Hunger Games, three-finger salute ini digunakan oleh orang-orang Distrik 12 untuk menunjukkan kekaguman, rasa terima kasih, serta ucapan selamat tinggal kepada sosok yang dikagumi. Tiga jari tengah awalnya ditempelkan pada bibir, lalu diulurkan ke arah seseorang yang dituju.
Faktanya, salam tiga jari telah diterapkan di Pramuka sejak 1908. Selanjutnya, mulai 2014, sejumlah negara di Asia Tenggara mengadopsi gestur ini untuk memprotes pemerintahan. Penggunaannya pernah dipakai di Thailand, Myanmar, serta Hong Kong.
Three-finger salute adalah gestur yang melambangkan solidaritas. Ini juga menjadi simbol perlawanan terhadap rezim dengan cara damai demi menuntut kebebasan, hak politik, serta demokrasi.
Gerakan Black Lives Matter telah menjadi fenomena global sejak beberapa tahun silam. Ini merupakan dampak dari tewasnya seorang laki-laki kulit hitam bernama George Floyd oleh seorang polisi di Minneapolis, Amerika Serikat.
Bersamaan dengan fenomena Black Lives Matter tersebut, simbol atau ujaran “Wakanda Forever” pun marak dipakai. Seruan ini diperkenalkan dalam film Marvel bertajuk Black Panther di mana Wakanda sendiri mengacu pada negara fiksi yang berdiri di Afrika Sub-Sahara.
“Wakanda Forever” adalah bentuk solidaritas sekaligus kebanggaan terhadap identitas kulit hitam. Ungkapan ini juga ditampilkan selama momen penghormatan atas wafatnya Chadwick Boseman sang pemeran Black Panther yang sekaligus menyerukan perjuangan melawan rasisme.
Topeng Guy Fawkes yang populer berkat novel dan film V for Vendetta adalah simbol fiksi lainnya yang dipakai rakyat untuk protes. Topeng ini menampilkan wajah pucat berkumis dan berjanggut yang tersenyum.
Setelah novel dan adaptasi film V for Vendetta rilis pada 2005, desain topeng Guy Fawkes menjadi simbol protes yang dipakai secara luas. Ini juga menjadi simbol grup hacktivist yang muncul di berbagai forum web dan dikenal pula sebagai topeng Anonymous.
Topeng Guy Fawkes adalah lambang perlawanan yang dipakai selama demonstrasi Occupy Wall Street. Bukan cuma itu, topeng ini pun digunakan dalam aksi Project Chanology serta organisasi Anonymous for the Voiceless.
Penggunaan topeng Guy Fawkes telah dipakai di berbagai penjuru dunia oleh kelompok tertentu yang hendak memprotes politis, bank atau lembaga keuangan. Topeng tersebut menjadi pelindung wajah serta identitas pelaku protes, sekaligus menjadi bukti komitmen mereka akan kepentingan bersama.
Baru-baru ini, bendera One Piece ramai dikibarkan di Indonesia. Pengibaran bendera hitam bergambar tengkorak dengan dua tulang bersilang serta topi jerami khas Luffy ini merupakan ekspresi kekecewaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah yang dinilai buruk.
Desain pada bendera One Piece sendiri terinspirasi dari Jolly Roger yang merupakan bendera perompak yang telah dipakai sejak abad ke-17. Mereka mengibarkan bendera tersebut guna mempertegas status sebagai bajak laut.
Bendera Jolly Roger milik kru Topi Jerami sejalan dengan filosofi Luffy selaku kapten. Bendera tersebut melambangkan semangat juang beserta nilai kebebasan dan persahabatan yang dijunjung tinggi seluruh kru.
Itulah berbagai simbol fiksi yang dipakai rakyat untuk protes. Bagaimana pendapatmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku