Review Spider-Man: No Way Home, Puncak Tertinggi Film Superhero Marvel

Spider-Man: No Way Home layak mendapatkan nilai sempurna

Poster Image

GENRE: Action

ACTORS: Tom Holland, Zendaya, Marisa Tomei

DIRECTOR: Jon Watts

RELEASE DATE: 15 Desember 2021

RATING: 5/5

Spider-Man selalu menjadi ujung tombak Marvel atau Sony dalam mendobrak pakem perfilman Hollywood. Karakter yang sangat membumi ini pernah digunakan oleh Sam Raimi untuk menjadi pembuka era film superhero modern, berdampingan dengan X-Men yang cenderung “main aman” dalam urusan kostum.

Saat Marvel masih merakit MCU di Captain America: Civil War, pihak studio sampai menyertakan Spider-Man ke dalam alur cerita, demi membuka kemungkinan multiverse yang biasanya diungkap oleh sang manusia laba-laba.

Seperti yang kamu lihat di dalam trailer, Spider-Man akhirnya benar-benar berhadapan dengan multiverse di Spider-Man: No Way Home. Setidaknya dalam bentuk musuh-musuh yang dia hadapi sepanjang film.

1. Melanjutkan film sebelumnya

SPNWHDok. Sony

Spider-Man: No Way Home melanjutkan kisah Far From Home. Di mana Mysterio mengungkap siapa itu sebenarnya Spider-Man, sambil memfitnah Peter mengenai insiden Drone yang seharusnya diwariskan oleh Tony Stark untuk Peter Parker.

Setelah insiden tersebut, kehidupan Peter Parker menjadi kacau balau. Bahkan kekacauan ini ikut mempengaruhi nasib teman-temannya khususnya MJ dan Ned.

Melihat semua orang yang dicintai oleh Peter mengalami nasib sial atau nahas, Peter akhirnya meminta bantuan pada Dr. Strange untuk membantunya. Di luar dugaan Strange mau membantu Peter dengan cara membuat semua orang lupa siapa itu Spider-Man.

Sayang di tengah-tengah perapalan mantra, Peter mengganggu Strange hingga akhirnya mantra tersebut terpecah dan memanggil semua orang yang mengenal Peter Parker ke dimensi mereka. Termasuk musuh-musuh yang pernah dikalahkan oleh Spider-Man di dunia lain.

Baca Juga: Hawkeye Episode 5 Perlihatkan Tokoh Mengejutkan Lain! 

2. Puncak film superhero

SPNWHDok. Sony

Menyaksikan Spider-Man: No Way Home itu seperti menyaksikan puncak film superhero di Hollywood. Dimulai dari Superman (1978) yang diperankan oleh Christopher Reeve. Lalu ke era Fox di mana X-Men muncul dan semakin diterima oleh penonton.

Kemudian berlanjut ke Sam Raimi Spider-Man, di mana superhero berkostum ketat terlihat keren. Berpindah ke The Dark Knight ketika Nolan menunjukkan kalau film superhero bisa digarap dengan cara sangat serius. Hingga ke Avengerse: End Game, saat Marvel menerapkan cerita yang sambung-menyambung layaknya sebuah komik sungguhan.

Terakhir, Spider-Man: No Way Home yang mampu mengadaptasi formula cerita komik Amerika yang biasanya sulit diadaptasi oleh film superhero Hollywood.

Bayangkan, dalam durasi dua jam saja Chris McKenna dan Erik Sommers harus menceritakan kisah Spider-Man melawan lima musuh sekaligus. Itu belum digabung dengan berbagai plot dan sub plot yang membuat cerita Spider-Man: No Way Home bergulir.

Bahkan Avengers: End Game yang begitu sukses saja hanya berani menggunakan seorang Thanos untuk menjadi musuh utama. Itupun mereka mengungkapkannya secara perlahan-lahan sambil membuang keberadaan Death atau Eternals yang seharusnya menjadi salah satu latar belakang ambisi Thanos dalam mencari Infinity Stones.

3. Penuh cameo

SPNWHDok. Sony

Musuh-musuh Spider-Man yang berasal dari dua Spider-Man lama sudah jelas merupakan cameo. Selain itu berbagai kemunculan menarik lainnya juga sudah masuk ke dalam radar ekspektasi para penonton.

Satu cameo yang paling genius justru datang dari sudut yang paling sulit kamu duga. Apalagi kalau plot tersebut terlihat menyatu dengan rapi ke dalam cerita utama. Yang jelas cameo yang satu ini membuat kami berteriak karena cara pengungkapannya tidak norak atau membutuhkan sebuah panggung khusus layaknya karakter Marvel lainnya.

Satu petunjuk: dalam satu kesempatan ini, sang cameo hanya cukup memperlihatkan kekuatannya satu kali sambil mengungkapkan pekerjaannya pada Peter.

Selain si cameo ini, kami juga berhadapan dengan sebuah cameo lain yang cukup mengejutkan di bagian kedua dari after credit scene. Bagian ini merupakan sesuatu yang besar dan sangat layak ditunggu oleh siapapun yang mengikuti seluruh cerita Marvel.

4. Permulaan dari Fresh Start?

SPNWHdok. Sony

Setelah tiga film berlalu kami jadi paham kalau selama ini Sony menggunakan judul film Spider-Man secara harfiah.

Sebagai contoh, Spider-Man: Homecoming. Peter Parker yang liburan dari sekolahan, dipaksa untuk berhadapan dengan Vulture saat pesta Homecoming akan berlangsung. Begitupun dengan Far From Home, semua operasi Peter Parker berlangsung jauh dari Queens, New York.

Terakhir adalah Spider-Man: No Way Home, yang membuat Peter Parker tidak bisa kembali ke rumahnya, walaupun dia sangat ingin kembali. Dengan begini ada kemungkinan besar kalau Spider-Man baru bakal menggunakan judul yang berhubungan dengan “New Start” atau “Fresh Start”.

Pada bulan Oktober, Tom Holland pernah berkata begini, "Kami semua memperlakukan No Way Home sebagai akhir dari sebuah franchise. Saya pikir jika kami cukup beruntung untuk menyelami karakter ini lagi, Anda akan melihat versi yang sangat berbeda." 

Kalau kamu menonton film ini, kamu akan dapat gambaran apa yang dimaksud Tom. 

Kenapa kami malah membicarakan masalah sekuel di bagian penutup review kali ini? Karena secara review Spider-Man: No Way Home kami beri nilai 5 dari 5 bintang. Alias film ini tidak memiliki kekurangan yang sangat mayor. Kalaupun ada, kelemahan tersebut tertutup dengan semua kualitas yang dihadirkan oleh No Way Home.

Diterbitkan pertama 16 Desember 2021, diterbitkan kembali 10 November 2024.

https://www.youtube.com/embed/JfVOs4VSpmA

Baca Juga: 3 Poster Keren Penjahat Spider-Man: No Way Home Dirilis!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU