Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App

Gunnm

atau yang di barat dikenal sebagai

Battle Angel Alita

merupakan

manga masterpiece

karya Yukito Kishiro. Pada jamannya,

Gunnm

bersaing ketat dengan

manga masterpiece

lainnya yang berjudul

Ghost in the Shell

, karya Masamune Shirow.

Pada awal bulan Februari ini, akhirnya

Alita: Battle Angel

siap tayang di bioskop-bioskop dunia. Film garapan Robert Rodriguez dipercaya bakal menggebrak Hollywood berkat visi dan visualnya.

Semua Bermula di Iron City

300 tahun setelah “The Fall” Dr. Dyson Ido (Christoph Waltz) yang tinggal di Iron City mencari suku cadang di tempat pembuangan kota Zalem. Dalam pencariannya, Dr. Ido menemukan

cyborg

rusak dengan kondisi otak yang masih hidup. Karena merasa masih bisa diperbaiki, Ido memutuskan untuk membawa pulang

cyborg

tersebut.

Sesampainya di tempat praktik, Dr. Ido langsung menyatukan

cyborg

tersebut dengan sebuah tubuh baru. Selang beberapa hari kemudian,

cyborg

tersebut bangkit dan menyapa langsung Dr. Ido dan perawat Gerhad (Idara Victor). Ternyata

cyborg

tersebut tidak memiliki ingatan apapun termasuk namanya sendiri, karena itu Dr. Ido memutuskan menamainya Alita (Rosa Salazar).

Alita yang baru saja bangkit diajak berputar-putar oleh Dr. Ido. Dalam perjalanannya Alita bertemu dengan Hugo (Keean Johnson). Sejak saat itu keduanya sering keluar bersama untuk makan ataupun melihat permainan Motorball, yang merupakan permainan paling populer di Iron City.

Suatu malam Alita melihat Dr. Ido keluar rumah dan pulang dalam kondisi berdarah. Penasaran dengan kondisi tersebut, Alita berniat mengikuti Dr. Ido kalau dia keluar sekali lagi. Malam yang ditunggu-tunggu datang juga, Dr. Ido kembali keluar sambil membawa koper besar.

Ternyata malam itu Dr. Ido berencana menyergap Nysianna (Eiza González), Amok (Casper Van Dien) dan Grewishka (Jackie Earle Haley). Sayang Alita justru menyangka kalau Dr. Ido menyerang wanita tidak bersalah. Sayangnya semua sudah terlambat, Ido yang keteteran berhadapan dengan dua musuh sekaligus, menyuruh Alita lari dari kepungan. Bukannya melarikan diri, Alita malah bertempur layaknya

cyborg

petarung mematikan.

Sejak kejadian malam itu, kehidupan Alita berubah drastis. Ternyata dia adalah

cyborg

petarung yang disebut sebagai Berserkers. Para Berserkers bertarung dengan gaya Panzer Kunst (

amor art

), yang sudah lama hilang.

Penuh Pertempuran Seru

Alita: Battle Angel

dipenuhi dengan aksi pertarungan gila-gilaan yang indah sekaligus brutal. Sejak pertempuran pertamanya melawan Nysianna dan Amok, Alita seperti menunjukkan sifat aslinya sebagai Berserkers yang menyukai konflik dan pertempuran. Bahkan dalam sebuah perkelahian di dalam

bar

, Alita berani menantang semua Hunter yang memenuhi

bar

tersebut.

Puncaknya, Alita akhirnya bertemu dengan Grewishka untuk kedua kalinya dan bertempur habis-habisan. Meskipun rusak parah, Alita berhasil melukai Grewishka yang menyebabkan dia harus mundur dari pertarungan tersebut.

Pertarungan kemudian dilanjutkan di Motorball, di mana Alita mencoba ujian masuk kompetisi Motorball. Sayang ujian masuk tersebut berubah menjadi ajang pembantaian, karena Vector (Mahershala Ali) berniat menghancurkan Alita. Bukannya mundur, Alita malah menghancurkan penantangnya satu persatu dengan gaya pertempuran yang

stylish

ala Panzer Kunst.

Kesannya kami membocorkan semua adegan pertempuran yang ada di film

Alita: Battle Angel

. Tapi sejatinya kami hanya membicarakan isi

trailer

yang sudah dirilis ke publik. Jadi kamu tenang saja, masih banyak adegan seru lainnya yang bisa kamu saksikan di film ini.

Plot dan Dialog yang Kedodoran

Walaupun dipenuhi dengan adegan aksi yang memukau,

Alita: Battle Angel

memiliki sejumlah kelemahan, terutama pada bagian plot dan dialognya. Alih-alih mengadaptasi

manga

nya secara langsung, James Cameron malah memiliki visinya sendiri yang terasa seperti versi ringan dari

Gunnm

.

Perubahan tersebut cukup mengacaukan rangkaian plot dan cerita yang seharusnya dibangun saat Dr. Ido hampir tewas di buku ketiga. Hasilnya, film

Alita: Battle Angel

jadi terfokus pada hubungan pribadi antara Alita dengan Hugo. Sayangnya, walaupun di atas kertas

chemistry

keduanya terbangun dengan cukup baik, tetapi dari sisi dialog dan plot lagi-lagi hubungan emosionil tersebut mentah begitu saja.

Entah mengapa mereka berdua kerap melontarkan berbagai dialog

cheesy

yang membuat kami geleng-geleng kepala. Selain itu hubungan Alita dan Hugo juga kerap didera keputusan-keputusan yang tidak rasional.

Sebenarnya kami paham betul dengan upaya Rodriguez untuk membuat mata kita terpaku pada hubungan dua insan berbeda spesies ini. Tapi sayang teknik yang digunakan terlalu

grasa-grusu

dan berlebihan. Hasilnya, dibanding ikut merasakan roman yang dialami Alita dan Hugo, kami lebih terpana dengan dialog-dialog aneh yang mereka ucapkan.

Jembatan emosi antara penonton dan Alita memang lumayan terbangun dengan baik, apalagi kalau kita melihat ekspresi digital dari Rosa Salazar yang dibuat begitu rapi dan halus. Rasanya kami selalu ingin memandangi mata Alita yang kerap membesar dan mengecil sesuai dengan emosi Rosa Salazar, ataupun sesuai dengan protes calon penonton yang menyaksikan trailer perdana

Alita: Battle Angel

.

Jadi bisa dibilang semua yang ada di

Alita: Battle Angel

adalah yang terbaik, kecuali untuk plot dan dialog yang ada di dalamnya. Pada akhirnya kami bisa memberikan nilai tiga dari lima bintang untuk film

Alita: Battle Angel

.

Toh

, film ini memang menghadirkan sebuah

action

yang solid, meskipun mungkin kamu akan terbengong-bengong sendiri ketika berada di bagian akhirnya.

Alita: Battle Angel

bisa kamu saksikan di bioskop kesayangan kamu pada tanggal 5 Februari 2019.

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=cislZ9S0ocA[/embed]

Editorial Team