Review The Boy and the Heron, Visualnya Luar Biasa
Simak review The Boy and the Heron versi Duniaku.com berikut
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: Fantasy
ACTORS: -
DIRECTOR: Hayao Miyazaki
RELEASE DATE: 12 Desember 2023
RATING: 4.25/5
The Boy and the Heron dijadwalkan rilis di Indonesia pada 13 Desember 2023.
Saya sebenarnya sudah mendapat kesempatan menyaksikan filmnya pada screening hari Minggu (10/12/2023).
Apa saja yang menarik dari The Boy and the Heron? Simak di bawah ini!
1. Sinopsis
"Mahito, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, berjuang untuk menetap di kota baru setelah kematian ibunya. Namun, ketika seekor bangau yang dapat berbicara memberi tahu Mahito bahwa ibunya masih hidup, dia memasuki menara yang ditinggalkan untuk mencarinya, yang membawanya ke dunia lain."
Baca Juga: Review Wonka, Kisah Masa Lalu Willy Wonka Sang Pembuat Coklat Jenius!
2. Yang meninggalkan kesan mendalam bagi saya soal film ini adalah kualitas animasinya
Kalau soal kualitas animasi, The Boy and the Heron ini bagi saya luar biasa.
Sebuah kenikmatan tersendiri menyaksikan betapa luar biasanya visual di anime ini. Pergerakan karakter terlihat luar biasa, latar tempat tersaji dengan mantap. Detail yang disajikan juga dahsyat.
Satu nilai plus lagi adalah betapa fantastis dan cukup bervariasinya latar yang disajikan di film ini. Kamu mungkin akan merasa tempat yang disajikan di awal film sudah terasa indah, khas yang biasa dibayangkan orang kalau mendengar "Studio Ghibli." Tapi begitu film ini mengungkap lebih banyak tempat, yang divisualkan dengan sangat oke, kelebihan utama film ini pun semakin terasa.
Bahkan di tempat yang seharusnya terlihat seram atau ditinggalkan pun tetap ada semacam daya tarik visual yang membuat tempat tersebut menarik untuk dinikmati.
Dalam durasi sekitar dua jam dari film ini, kamu benar-benar akan disuguhi oleh animasi yang benar-benar mantap.
3. Musiknya juga luar biasa
Kamu mungkin sudah dengar untuk Golden Globe Awards 2024, Joe Hisaishi dapat nominasi Best Original Score - Motion Picture untuk film ini?
Saya rasa dia memang layak dapat nominasi, karena musik di film ini sebagus itu.
Sebelumnya saya sudah menyorot soal luar biasanya visual The Boy and the Heron. Dipadukan dengan musik-musiknya, pengalaman audio-visual menyaksikan film ini jadi terasa luar biasa.
Lagu Kenshi Yonezu di ending, "地球儀" (Chikyuugi) atau "Spinning Globe" juga terasa enak didengar.
4. Bagaimana dengan kualitas ceritanya?
Jadi, dari poin 2 dan 3, kamu mungkin sudah bisa mendapat gambaran kalau saya merasa The Boy and the Heron ini audio-visualnya dahsyat.
Bagi saya pribadi, cerita The Boy and the Heron ini oke.
Terasa lebih sederhana dari yang saya kira, tapi tetap terasa oke dan terbangun dengan baik.
Satu yang unik adalah, menurut saya, karakter Mahito sebagai tokoh utama disajikan dengan cukup pendiam.
Pendiamnya Mahito membuat beberapa tindakannya akan mengundang pertanyaan. Seperti, "Kenapa dia melakukan ini?"
Keunikan ini di satu sisi membuat Mahito cukup unik, tapi di sisi lain bisa menjadi salah satu alasan kenapa beberapa bagian di The Boy and the Heron bisa terasa membingungkan.
Kamu juga mungkin akan merasa beberapa perkembangan karakternya terasa mendadak, dan penokohan Mahito yang seperti ini serta cara film ini menyajikan cerita bisa saja membuat beberapa momen yang seharusnya emosional jadi kurang kena.
Meski begitu, sebenarnya filmnya sendiri menurut saya cukup sukses dalam menyajikan karakter Mahito bukan dari ucapannya, bukan dari narasi, melainkan dari tindakan yang dia ambil, gerak-geriknya ketika menghadapi sesuatu, dan keputusan-keputusannya.
5. Kesimpulan?
Saya akan memberikan The Boy and the Heron nilai 4,25 dari 5 bintang.
Cerita filmnya sendiri tergolong oke, meski mungkin lebih sederhana dari yang saya perhitungkan.
Film ini cocoknya untuk penggemar Studio Ghibli, mereka yang menyukai anime tipe drama, mereka yang menyukai cerita petualangan.
Saya merasa film ini mungkin kurang cocok untuk penggemar anime action. Adegan aksi dan menegangkan itu ada, tapi menurut saya tergolong jarang frekuensinya.
Nah itu review The Boy and the Heron versi saya.
Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Diterbitkan pertama 13 Desember 2023, diterbitkan kembali 18 Agustus 2024.
Baca Juga: Review Srimulat: Hidup Memang Komedi, Undang Tawa Minim Drama