Hmm, Kenapa Thanos Memusnahkan Kaum Dwarf di Nidavellir Ya?
Ini aneh karena Thanos biasanya selalu hanya memusnahkan separuh. Kenapa dia nyaris memusnahkan total kaum dwarf di Nidavellir ya? Ini spekulasi kami!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin ada di antara kamu yang membaca judul artikel ini dan langsung kepikiran, "Ya penjahat kan memang begitu."
Namun patut diingat kalau Thanos di Avengers: Infinity War selalu diperlihatkan memiliki kode etik yang sangat kuat: ia hanya akan memusnahkan separuh kaum dari wilayah yang ia serang.
Ia melakukan ini di Zen-Whoberi, planet asal Gamora. Bahkan sudah dikonfirmasikan kalau Thanos mengizinkan separuh penghuni kapal pengungsi Asgard untuk selamat. Mungkin Valkyrie, Korg, dan Miek ikut bersama mereka.
Namun untuk mengurus Nidavellir, kebijakan Thanos justru lebih keji.
Thanos memusnahkan kaum dwarf di Nidavellir. Satu-satunya yang ia sisakan, Eitri, ia buat cacat tangannya. Ini lebih terasa seperti tindakan penjahat semacam Red Skull ketimbang Thanos sendiri.
Penulis merasa kunci Thanos memusnahkan kaum dwarf di Nidavellir adalah Infinity Gauntlet dan Stormbreaker.
Para dwarf Nidavellir ini adalah kaum pandai besi yang sangat genius. Senjata yang mereka ciptakan semuanya menjadi senjata terkuat di Marvel Cinematic Universe sejauh ini, mulai dari Gungnir, Mjolnir, Stormbreaker, hingga Infinity Gauntlet yang mampu mengatur kekuatan semua Infinity Stone.
Melihat apa yang Thanos lakukan ke tangan Eitri, penulis merasa Thanos takut kalau dibiarkan hidup maka Eitri dan para dwarf akan membantu musuhnya menciptakan senjata yang dapat melawannya.
Dengan hanya menyisakan Eitri, maka Nidavellir tidak lagi bisa berfungsi. Dengan membuat tangan Eitri cacat, sang dwarf pun kesulitan untuk menempa senjata baru.
Ini terbukti karena kemudian Eitri, dengan tangan yang cacat, tetap dapat menciptakan Stormbreaker. Senjata para raja.
Bayangkan saja, senjata ini mampu menahan serangan Thanos yang sudah diperkuat oleh seluruh Infinity Stone.
Kalau saja para dwarf dibiarkan, dan Nidavellir beroperasi dengan normal (bukannya harus dihidupkan paksa lagi oleh Thor), Rocket dan Groot mungkin sekalian mendapatkan senjata Thanos Killer.
Senjata ini sendiri benar-benar hampir membunuh Thanos, kalau saja Thor langsung mengincar kepala, bukannya ingin memperpanjang penderitaan Thanos.
Menurut penulis, itulah alasan kenapa Thanos ekstra keji terhadap para dwarf yang menghuni Nidavellir.
Setuju gak? Sampaikan di kolom komentar!