Review Terminator Genisys: Saat Daenaerys Menghadapi Robot Masa Depan

Terminator Genisys telah dirilis di Indonesia, menampilkan film Terminator yang unik dan penuh twist menarik!

Review Terminator Genisys: Saat Daenaerys Menghadapi Robot Masa Depan

Terminator Genisys Cov

Terminator Genisys sudah dirilis di Indonesia. Apakah judul terbaru dari franchise Terminator ini mampu memuaskan dahaga fans untuk film Terminator berkualitas setelah T2: The Judgement Day yang legendaris itu?

Sejak awal, Terminator Genisys sudah dipandang pesimis oleh fans. Selain judul yang terkesan norak, ada juga fans yang meragukan kekuatan akting Emilia Clarke, sang pemeran Daenaerys, di luar seri Game of Thrones. Premis cerita yang seakan mencoba membuat Terminator 1 dan 2, yang sangat-sangat legendaris, jadi tidak canon juga membuat fans mengernyit.

Sejauh ini, nilai Terminator Genisys di [outbound_link text="Rotten Tomatoes" link="http://www.rottentomatoes.com/m/terminator_genisys/"] pun sangat rendah, hanya 17% dari segelintir review yang telah masuk. Tapi apa iya film ini memang semengecewakan itu? Sebenarnya sih tidak.

Terminator Genisys bercerita tentang perpecahan timeline. Kamu pasti sudah tahu plot klasik Terminator: John Connor adalah harapan terbesar umat manusia untuk memperoleh kemerdekaan. Ia berhasil memimpin umat manusia meraih kemenangan, namun Skynet terlebih dahulu mengirim satu robot Terminator ke masa lalu untuk membunuh ibu John, Sarah Connor. Dikirimlah Kyle Reese, orang kepercayaan John, untuk melindungi Sarah dan mengatasi ancaman tersebut.

Review Terminator Genisys: Saat Daenaerys Menghadapi Robot Masa Depan

Tapi, linimasa Terminator Genisys mengalami masalah. Dan John pun dihadapkan pada realita yang jauh berbeda.

Sutradara Terminator Genisys memberikan banyak sekali tribut dan fan service untuk fans. Dan bukan, fan service di sini bukan sepenuhnya tubuh seksi para aktornya. Memang kamu bisa melihat tubuh kekar Arnold dan Jai Courtney, serta sedikit tubuh Emilia Clarke. Tapi bukan itu yang dimaksud. Yang dimaksud di sini lebih ke... fan service untuk lore Terminator.

Yep, film ini bisa dibilang mengacaukan lore Terminator. Tapi, tak seperti Terminator: Rise of the Machines yang terasa membuat keseluruhan Terminator 1 dan 2 sia-sia, Terminator Genisys memberikan penonton lebih banyak tribut yang lebih menyenangkan. Di sini kamu akan melihat wujud [outbound_link text="T-800" link="http://terminator.wikia.com/wiki/T-800_%28The_Terminator%29"], Terminator dari film pertama dan kedua... dalam wujud Arnold muda dan tua! Cek filmnya untuk lihat sendiri konfrontasi antara dua versi berbeda ini. Kamu juga akan melihat [outbound_link text="T-1000" link="http://terminator.wikia.com/wiki/T-1000_%28T2%29"], terminator cair dari Terminator 2 yang kali ini sayangnya tak diperankan Robert Patrick lagi.

Terminator Genisys tetap tak bisa dibandingkan dengan Terminator 1 maupun 2. Sutradara film ini sudah berupaya keras menciptakan film yang seru, dengan adegan aksi nyaris non stop, ketegangan yang terjaga, juga humor agar penonton tidak bosan. Tapi pada akhirnya Alan Taylor selaku sutradara memang tak bisa mengulang sentuhan emas James Cameron di film pertama dan kedua.

Tapi, Terminator Genisys tetap menyajikan hiburan yang solid. Selain aksi dan humor, film ini juga dapat menyajikan T-3000 sebagai musuh yang sangat berbahaya. Lebih baik daripada T-X yang disajikan di Terminator 3. Pacing filmnya pun oke, tidak pernah terasa terlalu lambat maupun terlalu tergesa-gesa.

Selain itu, film ini juga sepertinya menganggap Terminator 3 dan Salvation tidak pernah terjadi. Bagi penulis, itu poin plus.

Review Terminator Genisys: Saat Daenaerys Menghadapi Robot Masa Depan

Kesimpulannya? Terminator Genisys adalah film yang layak tonton untuk fans kasual, bahkan yang tidak tahu Terminator sekalipun. Ada narasi panjang di awal yang akan membantumu mengetahui sejarah Terminator. Fans Terminator, terutama 1 dan 2, mungkin akan keberatan dengan perubahan-perubahan yang disajikan. Tapi bagi penulis pribadi, yang dulu juga besar dengan Terminator 1 dan 2, perubahan ini dilakukan dengan cukup unik dan terasa diimplementasikan dengan baik.

Kelemahan lainnya mungkin adalah akting Emilia Clarke dan Jai Courtney, sebagai Sarah Connor dan Kyle Reese, yang terkadang terasa agak datar. Namun ini dapat ditanggulangi dengan naskah yang lumayan, serta akting bagus yang disajikan Arnold Schwarzenegger dan juga musuhnya, pemeran T-3000 yang disembunyikan dulu namanya untuk mencegah spoiler. (Sebenarnya, jangan tonton juga trailer di bawah kalau kamu sama sekali tidak mau kena spoiler).

Cek saja filmnya. Kalau kamu fans film aksi, seharusnya kamu akan terhibur!

[youtube_embed id="62E4FJTwSuc"]

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU