5 Alasan 2017 Berpotensi Jadi Tahun Kebangkitan DC Extended Universe
Walau hanya ada dua filmnya yang rilis tahun ini, 2017 tetap bisa jadi momen kebangkitan DC Extended Universe. Kenapa? Ini alasannya!
Walau hanya ada dua filmnya yang rilis tahun ini, 2017 tetap bisa jadi momen kebangkitan DC Extended Universe. Kenapa? Ini alasannya!
[page_break no="1" title="Justice League"]
[read_more id="286890"]
Pernah ada masa di mana film-film Marvel tidak jaminan akan hits. Kalau kamu lihat pendapatan Incredible Hulk dan Captain America: First Avengers, kamu akan melihat angka uangnya tergolong sangat kecil dibandingkan film-film yang lebih baru. Titik balik dari kebangkitan Marvel adalah Avengers pertama. Setelah itu film-film Marvel mudah sekali meraih hits, bahkan judul seperti Doctor Strange sekalipun.
Justice League bisa menjadi titik balik seperti Avengers juga. Cara Warner Bros menyajikan DC Extended Universe sebenarnya tidak semulus Marvel, tapi tetap saja ini adalah film kolosal di mana Batman, Superman, Wonder Woman, Flash, Aquaman, dan Cyborg akan beraksi bersama pertama kali sebagai sekutu. Ini akan dengan mudah menarik minat penotnon, mau yang fan maupun awam.
Keunggulan film model ini adalah penonton awam bisa datang karena ingin menonton jagoan favorit (Batman misalnya) lalu saat selesai menonton bisa tertarik dengan pahlawan lain juga. Sebelum Avengers, Iron Man adalah pahlawan Marvel yang paling laris. Tapi setelah itu Captain America dan Hulk juga mencuri perhatian.
Bila filmnya sukses, maka seluruh properti DC Extended Universe pun akan terangkat.
[page_break no="2" title="Ada Pelajaran dari Batman V Superman dan Suicide Squad"]
Batman V Superman dan Suicide Squad yang rilis di tahun 2016 berhasil sukses secara komersil, namun dihujat oleh kritikus. Walaupun kamu menyukai kedua film pun seharusnya kamu akan tetap merasakan kelemahan. BVS yang dibebani oleh subplot yang tak tersaji baik karena adegan-adegan dipotong, sementara Suicide Squad terasa kacau di beberapa bagian karena pengubahan rencana mendadak soal nuansa filmnya.
Sebagai perusahaan film besar, kecil kemungkinan Warner Bros dan tim produksi DC Extended Universe mengabaikan saja kritik-kritik tersebut. Lihat saja nanti di Wonder Woman dan Justice League. Seharusnya, kedua film itu akan tersaji dengan lebih rapi dan fokus. Terutama karena Wonder Woman dan Justice League - seharusnya - tak terganggu dengan pengubahan naskah mendadak seperti Suicide Squad.
Ada juga faktor lain yang bisa membantu DC untuk tidak mengulangi kesalahan kedua film sebelumnya.
[page_break no="3" title="Geoff Johns"]
Seperti bisa kamu baca di Movie Web, respons buruk kritikus terhadap Batman V Superman dan Suicide Squad mendorong Geoff Johns menjadi pemimpin dari DC Extended Universe. Kira-kira posisi yang sama dengan yang dipegang oleh Kevin Feige di Marvel Cinematic Universe. Dan ini bisa jadi kunci utama kebangkitan DC Extended Universe.
Memangnya siapa Geoff Johns? Orang yang satu ini memiliki rekam jejak sebagai penggarap event-event besar DC Comics. Sebelum ini ia sudah sukses menyegarkan dan menyelamatkan DC lewat event DC Rebirth. Setelah sempat lama jadi bulan-bulanan Marvel, justru DC Rebirth menjadi kunci DC berbalik mendominasi saingannya. Padahal plot Watchmen yang ditunjukkan di awal event masih belum terkuak hingga sekarang.
Dalam Rebirth, Johns menyadari betapa pentingnya keseimbangan antara kegelapan dengan heroisme klasik. Masih ada kisah di Rebirth yang terkesan kelam, namun tokoh seperti Superman sebelum New 52 juga kembali menampilkan heroisme klasik yang sempat tak dirasakan oleh fan.
Akan menarik melihat Johns mempengaruhi Zach Snyder dan kreator lainnya untuk mewujudkan visinya di DC Comics.
Masih ada dua alasan lagi kenapa 2017 bisa jadi tahun kebangkitan DC Extended Universe. Apa saja? Kamu bisa membaca di halaman kedua!
[page_break no="4" title="Minim Saingan Berat dari Marvel"]
[read_more id="288179"]
Di tahun 2016, hanya ada satu film superhero yang lebih laris dari Batman V Superman yaitu Captain America: Civil War. Plot filmnya memang sangat menekankan Captain America, tapi hampir semua Avengers terlibat di sana. Film ini bahkan lebih terasa sukses sebagai kelanjutan The Avengers ketimbang Age of Ultron.
Di tahun 2017, film Marvel yang akan rilis adalah Spider-Man: Homecoming, Guardians of the Galaxy 2, dan Thor Ragnarok. Ada juga Logan yang berdasarkan properti Marvel namun digarap 20th Century Fox.
Seluruh film itu kemungkinan besar akan sukses. Tapi Justice League yang akhirnya menyorot para pahlawan terbesar DC rasanya mungkin mengalahkan semua judul ini di box office.
Perlawanan terbesar mungkin datang dari Spider-Man, yang didukung oleh Robert Downey Jr. sebagai Tony Stark. Tapi nuansa cerah dan kisah latar belakang Spidey mungkin tidak akan memancing penonton sebesar Justice League.
[page_break no="5" title="Jadwalnya Pas"]
Wonder Woman akan rilis duluan sekitar bulan Juni. Film ini seperti diposisikan sebagai hidangan pembuka yang mudah dinikmati oleh penonton. Lalu November datanglah hidangan utamanya, yakni Justice League.
Wonder Woman yang mengedepankan pahlawan wanita terkuat DC ini bisa dengan mudah membangun hype menuju Justice League. Terlebih karena Gal Gadot terlihat sukses menyajikan sosok putri kesatria ini di Batman V Superman. Bila Wonder Woman juga sudah diisi dengan teaser Justice League, bisa dipastikan Justice League pun akan meledak; memastikan kesuksesan film-film DC Extended Universe setelahnya.
Itulah lima alasan 2017 bisa jadi tahun kebangkitan DC Extended Universe. Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu setuju kalau film DC akan bangkit menjadi lebih baik di tahun ini? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!