Alur Wano One Piece Lambat? Pahami Pola Jo-Ha-Kyu yang Digunakan Oda!
Ternyata Oda benar-benar setia menerapkan gaya Jo-Ha-Kyu!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bab 2 alur Wano sampai 31 bab. Itu jumlah yang sama dengan alur Marineford, dimulai dari Ace dinaikkan ke panggung eksekusi sampai akhir.
Apakah alur Wano lambat? Kalau diamati baik-baik, Oda sepertinya benar-benar menerapkan prinsip penceritaan Jo-Ha-Kyu layaknya pementasan kabuki untuk menyajikan alur Wano. Memangnya seperti apa?
1. Prinsip Jo untuk babak pertama alur Wano
Mungkin kamu ingat kalau babak kedua alur Wano disebut sebagai "Ha." Eiichiro Oda memang tampaknya menggunakan sistem penceritaan Jo-Ha-Kyu ala drama kabuki untuk penceritaan Wano. Malah setiap bab dimulai dengan permainan musik Komurasaki, dan dilanjut dengan pembukaan dan penutupan tirai.
Tapi apa makna Jo-Ha-Kyu? Saya mempelajari makna lebih dalam Jo-Ha-Kyu dari situs Wasabi. Pertama, mari kita lihat apa itu Jo dan kaitannya dengan bab 1 alur Wano One Piece.
Di babak Jo, penulis akan menjelaskan hal-hal kunci. Seperti misalnya tokoh utama, latar belakang mereka, hubungan mereka, dan dunia yang mereka tinggali. Sebagai permulaan, alur Jo dianjurkan lebih tenang dari bagian naskah lain.
Sekarang, ingat lagi pembukaan babak 1. Kita diperlihatkan kondisi Wano, terutama di Desa Amigasa dan Desa Okobore. Kita diperkenalkan Kiku, Shutenmaru, Tsuru, Tama, dan Headliner seperti Speed dan Holdem.
Bab 1 alur Wano pun terasa relatif tenang, dan baru memuncak di akhir ketika Kaido muncul dan menangkap Luffy.
Baca Juga: Bukan Pedang Saja, Ini 13 Senjata Meito One Piece yang Diketahui!
2. Prinsip Ha untuk babak kedua Wano
Ternyata begitu makna alur Jo. Gimana dengan Ha?
Di bagian Ha, penulis naskah akan mulai membangun situasi konflik. Di awal, para karakter akan dibawa dengan lembut, tapi sesuatu terjadi. Sesuatu ini bisa jadi menemukan pasangan, gagal dalam urusan percintaan, atau kehilangan sesuatu atau seseorang. Setelahnya, akan tercipta jalur menuju permulaan kisah baru.
Babak kedua Wano memang diawali dengan relatif tenang. Luffy dan Kid terpenjara, Kinemon dan yang lain tampak masih melanjutkan rencana, dan Big Mom pun tidak bisa menyerang Kaido karena amnesia.
Tapi sesuatu terjadi. Zoro kehilangan Shusui, dan pencariannya membuat dia menemukan Kiku dan melawan Killer. Luffy mendapat kesempatan melakukan pemberontakan. Big Mom tersadar dan mengamuk. Pemberontakan jadi kacau karena ada pengkhianat di aliansi. Selain itu, tentu saja ada kematian Shimotsuki Yasuie.
Bukankah babak Ha sudah berakhir? Memang. Tapi dalam kabuki, struktur Jo-Ha-Kyu ini kadang menjadi Jo-Ha-Ha-Ha-Kyu, dengan tiga bagian Ha. Karenanya, menarik untuk melihat pembukaan babak ketiga Wano dan melihat apakah babak ketiga itu sudah memasuki Kyu atau masih di Ha.
3. Prinsip Kyu
Kyu adalah bagian akhir. Penjelasan di Wasabi mengungkap kalau di bagian inilah klimaks naskah akan terjadi. Semua masalah yang diangkat akan diselesaikan. Kadang, penonton akan merasa kisah berakhir dengan mendadak.
Idealnya, prinsip Jo-Ha-Kyu membagi cerita 25% di Jo, 50% di Ha, dan 25% di Kyu. Jadi tak heran babak kedua Wano terasa begitu panjang. Bagian paling panjang memang di tengah.
Masalahnya, seperti yang saya sebut di poin kedua: apakah Oda menggunakan satu Ha saja? Atau dia akan memperpanjang hingga tiga Ha, sehingga bagian Kyu masih lama?
Kalau kamu sudah membaca kisah Kozuki Oden, kisah itu terasa panjang juga. Mungkinkah itu sebenarnya adalah Ha kedua?
Selain itu, ada kemungkinan Kyu di alur Wano ini sebenarnya singkat di rencana Oda... tapi bakal jadi lebih panjang dari Ha karena penuh adegan aksi.
Demikianlah pembagian struktur Jo-Ha-Kyu yang digunakan oleh Oda di alur Wano. Sejauh ini, penceritaan Wano memang mengikuti pola itu dengan setia ya. Gimana menurut kamu?
Baca Juga: Apa Istimewanya? Ini Kekuatan Jougan Boruto yang Sudah Diketahui