5 Persamaan Yuka Okkotsu dan Megumi Fushiguro Jujutsu Kaisen!

- Yuka dan Megumi memiliki kemampuan Ten Shadows yang merupakan kebanggaan klan Zenin, meskipun dengan perbedaan dalam eksplorasi tekniknya.
- Keduanya memiliki hubungan darah dengan pemilik Heavenly Restriction, namun tidak selalu berbanding lurus dengan kedekatan emosional.
- Baik Megumi maupun Yuka sama-sama menyayangi saudara mereka dan pernah terlibat dengan sosok terkuat di cerita mereka masing-masing.
Seperti yang kita tahu, Yuka dan Megumi memiliki banyak kesamaan sejak keduanya sama-sama diketahui mewarisi darah klan Zenin. Garis keturunan ini bukan sekadar latar belakang, melainkan sumber dari teknik terlarang dan takdir kelam yang terus membayangi langkah mereka.
Lantas, apa saja kesamaan Yuka dan Megumi yang membuat keduanya terasa seperti cermin satu sama lain? Berikut daftarnya!
1. Sama-sama bisa memakai Ten Shadows

Seperti yang kita tahu, teknik Ten Shadows adalah kebanggaan milik klan Zenin.
Namun ironisnya, teknik ini justru muncul pada garis keturunan yang tak berhubungan langsung dengan kepala keluarga saat itu.
Megumi diketahui merupakan anak semata wayang dari Toji yang sudah lama hengkang dari klan tersebut dan memilih marga Fushiguro sebagai nama keluarga barunya. Sedangkan Yuka justru lahir dari perpaduan genetik klan Gojo dan Zenin berkat pernikahan Yuta dan Maki yang kelak menjadi kakek dan neneknya.
Bedanya, Megumi bisa mengeksplorasi tekniknya lebih jauh hingga ke level dia bisa memakai Domain Expansion. Sedangkan Yuka malah terkekang aturan klannya sendiri yang membuatnya hanya bisa menerapkan kekuatan Ten Shadows ke tubuhnya sendiri.
2. Punya hubungan darah dengan pemilik Heavenly Restriction

Baik Yuka maupun Megumi sama-sama diketahui memiliki hubungan darah dengan pemilik Heavenly Restriction. Pada Megumi, keterkaitan itu datang dari Toji, ayah kandungnya, yang menikahi perempuan dari keluarga Fushiguro. Sementara itu, Yuka adalah cucu dari Maki sekaligus adik bagi Tsurugi, menempatkannya dalam garis keluarga yang sama-sama dipenuhi anomali dan kontradiksi.
Yang menarik, hubungan darah tersebut tidak serta-merta berbanding lurus dengan kedekatan emosional. Yuka justru lebih sering menghabiskan waktu bersama kakeknya, menjadikannya figur sentral dalam hidupnya ketimbang Maki yang notabene adalah neneknya. Ikatan itu terasa lebih personal dan hangat, seolah Yuka menemukan tempat aman di luar hiruk-pikuk konflik klan dan tuntutan warisan kekuatan.
Megumi pun tak jauh berbeda dalam hal keterasingan emosional dengan sang ayah. Reaksinya yang tertawa saat mengetahui Gojo adalah orang yang membunuh Toji menjadi penegasan dingin bahwa bagi Megumi, hubungan darah tidak selalu berarti hubungan batin.
3. Sama-sama menyayangi saudara sendiri

Baik Megumi dan Yuka, keduanya sama-sama peduli pada saudaranya.
Bagi Megumi, Tsumiki adalah satu-satunya orang yang bisa dianggap sebagai kerabatnya yang paling dekat. Ia hanya peduli pada kebahagiaan kakak tirinya tersebut dan bahkan sampai membayangkan Tsumiki bisa bersama Yuji yang memang adalah teman yang paling dipercayainya. Bahkan selama Culling Game, yang dipikirkan pemuda itu adalah bagaimana caranya mengeluarkan sang kakak dari permainan keji tersebut.
Hal itu juga berlaku pada Yuka. Dari lubuk hatinya, satu-satunya yang ia pikirkan adalah kakaknya sendiri. Bahkan di detik-detik terakhir hidupnya, Yuka sempat mengemukakan keinginannya untuk tetap menjadi adik Tsurugi di kehidupan selanjutnya.
4. Pernah terlibat dengan sosok terkuat di ceritanya

Entah kenapa Megumi dan Yuka tampaknya sama-sama punya masalah pribadi dengan sosok terkuat di cerita mereka masing-masing.
Megumi diincar Sukuna, sang raja kutukan sejak awal karena potensi Ten Shadows yang dimilikinya dianggap makhluk itu sebagai kartu emas yang bisa membawanya ke puncak potensinya sebagai kutukan. Sukuna bahkan sampai merancang serangkaian rencana licik untuk bisa mencuri tubuh pemuda itu di saat yang tepat.
Sukuna juga sampai membuat Megumi melihat tubuhnya sendiri dipakai untuk merenggut nyawa orang-orang yang ia pedulikan seperti Gojo dan Tsumiki.
Yuka juga demikian. Di tengah kondisi fisiknya yang kian melemah akibat kanker, gadis itu terpaksa melawan Dabla dalam duel perebutan wilayah Tokyo antara kubu penyihir dan suku alien Rumel.
5. Memanggil Mahoraga sebagai jalan terakhir untuk keluar dari situasi sulit

Sebagai sesama pengguna Ten Shadows, Yuka dan Megumi sama-sama tercatat pernah memanggil Mahoraga pada saat mereka berada di ujung tanduk. P=
Dalam kasus Megumi, Mahoraga dipanggil demi menghabisi Haruta Shigemo yang mencoba membunuhnya di Shibuya. Kondisi Megumi saat itu sudah sangat buruk, tubuhnya nyaris tak mampu bertarung akibat rangkaian peristiwa setelah pertarungan dengan Dagon serta kemunculan Toji yang kembali hidup. Secara logika, keputusan itu adalah vonis mati bagi dirinya sendiri. Namun nasib berkata lain, Megumi masih bertahan hidup semata-mata karena Sukuna melihat nilai guna dalam dirinya dan belum berniat kehilangan pion penting untuk agenda pribadinya.
Sementara itu, pemanggilan Mahoraga oleh Yuka memiliki tujuan yang sedikit berbeda. Ia melakukannya bukan untuk menang secara langsung, melainkan untuk memaksa Dabla berhadapan dengan makhluk tersebut. Setelah ritual dimulai, Yuka disebut berada dalam kondisi mati suri dan dipastikan akan meninggal setelah ritual berakhir, tanpa peduli siapa yang keluar sebagai pemenang dalam duel antara Mahoraga dan Dabla.
Itulah persamaan antara Yuka dan Megumi Jujutsu Kaisen.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku



















