Bisakah Mahoraga Terpengaruh Domain Deadly Sentencing Jujutsu Kaisen?

- Penjelasan Domain Expansion Deadly Sentencing
- Yang jadi masalah, sejauh ini efeknya cuma menjangkau musuh yang punya kepribadian sendiri
- Mahoraga sendiri jika diperhatikan lebih mendekati ke arah inkarnasi kekuatan teknik kutukan, bukan individu seperti para kutukan
Seperti yang kita tahu, Mahoraga adalah makhluk shikigami yang memang memiliki kemampuan adaptasi terhadap segala kondisi termasuk efek Domain Expansion. Ia bahkan diperlihatkan mampu menghancurkan Unlimited Void milik Gojo yang notabene merupakan salah satu domain terkuat yang bahkan membuat para kutukan spesial tak berkutik.
Namun apa jadinya jika dia diseret ke domain pengadilan Deadly Sentencing milik Higuruma? Bisakah makhluk ini bisa dipengaruhi efek absolut
1. Penjelasan Domain Expansion Deadly Sentencing

Deadly Sentencing adalah Domain Expansion milik Hiromi Higuruma yang bersifat sangat unik karena tidak berfokus pada serangan langsung. Domain ini memanifestasikan sebuah ruang sidang pengadilan, mencerminkan latar belakang Higuruma sebagai mantan pengacara sebelum menjadi penyihir jujutsu.
Berbeda dari Domain Expansion pada umumnya, Deadly Sentencing tidak menjamin serangan mematikan, melainkan memaksa target mengikuti proses persidangan yang dipimpin oleh shikigami bernama Judgeman. Di dalam domain ini, kekerasan fisik tidak diperbolehkan, dan hasil pertarungan sepenuhnya ditentukan oleh vonis pengadilan. Jadi besar kemungkinan Mahoraga mungkin tak berkutik jika sampai diseret.
Efek Domain ini bergantung pada tuduhan yang diajukan Judgeman dan pengakuan atau pembelaan target. Jika target dinyatakan bersalah atas kejahatan tertentu, hukumannya bisa berupa pelucutan teknik kutukan atau senjata kutukan milik target. Dalam kasus pelanggaran berat, hukuman dapat meningkat menjadi hukuman mati, yang memberi Higuruma Executioner’s Sword, senjata yang dapat membunuh siapa pun dengan satu tebasan jika mengenainya.
Karena sifatnya yang situasional dan bergantung pada rekam jejak kejahatan lawan, Deadly Sentencing dapat digunakan secara strategis sejak awal pertarungan untuk membatasi kemampuan musuh. Namun, hasil akhirnya tidak sepenuhnya berada di tangan Higuruma, melainkan ditentukan oleh jalannya persidangan itu sendiri.
2. Yang jadi masalah, sejauh ini efeknya cuma menjangkau musuh yang punya kepribadian sendiri

Dari penjelasan tersebut, tampak jelas bahwa Deadly Sentencing memiliki celah yang bisa menjadi kekurangan fatal. Mengingat mekanisme domain ini bergantung sepenuhnya pada proses persidangan, maka targetnya harus memiliki kepribadian, kesadaran moral, atau setidaknya kapasitas untuk berpikir dan merespons tuduhan seperti pada kasus Yuji yang dituduh masuk ke toko barang dewasa di saat ia masih belum cukup umur.
Artinya, domain ini kehilangan efektivitasnya ketika berhadapan dengan entitas yang tidak memiliki konsep benar dan salah, seperti kutukan murni yang bertindak berdasarkan naluri, atau makhluk yang sepenuhnya dikendalikan oleh insting destruktif. Tanpa “subjek hukum” yang dapat diadili, proses persidangan menjadi timpang, bahkan berpotensi tidak berjalan optimal.
Selain itu, target yang tidak peduli pada vonis atau tidak mengakui otoritas pengadilan juga dapat meminimalkan dampak psikologis domain ini. Deadly Sentencing bukan sekadar pertarungan kekuatan, melainkan adu logika, pengakuan, dan konsekuensi. Ketika elemen-elemen tersebut tidak berfungsi, keunggulan utama Higuruma pun ikut tereduksi, menjadikan domain ini sangat kuat dalam kondisi tertentu, namun jauh dari kata absolut.
3. Mahoraga sendiri jika diperhatikan lebih mendekati ke arah inkarnasi kekuatan teknik kutukan, bukan individu seperti para kutukan

Berdasarkan penjelasan di atas, efek Deadly Sentencing masih berpengaruh pada makhluk kutukan seperti Sukuna, Kenjaku, Jogo, dan lainnya. Begitu terkena, mereka harus mengikuti jalannya pengadilan dan tak bisa menyerang Higuruma sampai efek domainnya berakhir.
Namun berbeda dengan Mahoraga, celah Deadly Sentencing justru terlihat paling jelas. Sebagai shikigami hasil dari Ten Shadows Technique, Mahoraga bukan entitas dengan kehendak moral atau kesadaran hukum, melainkan manifestasi mekanisme adaptasi murni. Ia tidak memiliki konsep dosa, pengakuan, atau pembelaan diri yang menjadi fondasi persidangan Judgeman.
Akibatnya, Mahoraga tidak memenuhi syarat sebagai “terdakwa” dalam sistem Deadly Sentencing. Tanpa subjek yang bisa diadili, proses pengadilan kehilangan pijakan dasarnya. Bahkan jika domain tetap aktif, Mahoraga tidak memiliki alasan untuk patuh pada aturan persidangan, karena seluruh eksistensinya digerakkan oleh fungsi adaptasi, bukan pilihan atau niat.
Inilah yang membuat Mahoraga berpotensi menjadi counter alami bagi Deadly Sentencing. Berbeda dengan kutukan tingkat tinggi seperti Sukuna atau Kenjaku yang masih memiliki identitas dan kehendak, Mahoraga berada di luar kerangka hukum yang menjadi inti kekuatan Higuruma. Dalam skenario ini, domain yang biasanya memaksa musuh tunduk pada aturan justru kehilangan taringnya, menjadikan Deadly Sentencing situasional, bukan solusi mutlak untuk semua lawan.
4. Jadi hal yang paling logis bagi Higuruma sendiri adalah langsung mengadili si pengguna Ten Shadows bukan memaksakan untuk menjebak Mahoraga

Dari kesimpulan tersebut, menjebak Mahoraga dalam Deadly Sentencing adalah perbuatan sia-sia. Makhluk satu ini tak bisa diajak untuk beradu argumen dalam pengadilan dan tak memiliki pemikiran akan dosa atas pembantaian yang ia lakukan.
Dengan demikian, solusi paling logis bagi Higuruma bukanlah menargetkan Mahoraga, melainkan menyerang sumber masalahnya, yakni pengguna Ten Shadows itu sendiri.
Selama pemanggilnya masih aktif, Mahoraga akan terus bergerak dan beradaptasi. Mengakhiri sang pengguna berarti memutus eksistensi shikigami tersebut, sekaligus menjadi satu-satunya jalan efektif dalam skenario ini. Bahkan jika tak membunuh, Higuruma masih bisa melakukan penyitaan terhadap teknik Ten Shadows asalkan ia sudah memastikan kalau lawannya itu tak membawa senjata karena efek Deadly Sentencing selalu menyasar pada benda kutukan terlebih dahulu sebelum teknik kemampuan.
Itulah pembahasan tentang apakah Mahoraga bisa dijebak dalam domain Deadly Sentencing.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku


















