Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan G-8 Arc Dianggap Filler Arc Terbaik Anime One Piece! Ada Condoriano!

G-8 arc one piece.jpg
G-8 Arc di One Piece. (Dok. Toei Animation, Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Intinya sih...
  • Transisi ke arc-nya mulus! Pendekatan kreatif dan logis dari akhir Skypiea, membuat G-8 terasa seperti bagian alami dari plot utama.
  • Vice Admiral Jonathan: Antagonis Filler yang Berkelas. Karakternya terasa lebih hidup daripada sejumlah villain canon, bahkan punya nuansa ala "Komandan pangkalan militer veteran."
  • Villain Komedi yang Ikonik: Condoriano (Shepherd). Meskipun menyebalkan, malah jadi karakter filler yang melegenda di kalangan fans, dengan banyak meme beredar bahwa dia adalah salah satu karakter "terkuat" One Piece.

Dalam dunia anime, kata "filler" sering kali diasosiasikan dengan cerita tambahan yang bisa dilewatkan. Tapi One Piece membuktikan bahwa filler pun bisa menjadi pengalaman menonton yang luar biasa, dan arc G-8 adalah buktinya. Ditayangkan setelah arc Skypiea, G-8 membawa Topi Jerami ke sebuah markas Angkatan Laut yang seharusnya hanya menjadi transisi ringan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya: filler ini begitu bagus sampai-sampai banyak fans berharap arc ini jadi canon!

Berikut lima alasan kenapa G-8 pantas disebut sebagai arc filler terbaik di One Piece, bahkan mungkin dalam sejarah anime.

1. Transisi ke arc-nya mulus!

G-8 arc one piece.jpg
G-8 Arc di One Piece. (Dok. Toei Animation, Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Alih-alih berpindah ke pulau berikutnya secara random seperti filler pada umumnya, G-8 dimulai secara logis dari akhir Skypiea: kapal Going Merry jatuh dari langit dan mendarat tepat di tengah markas Angkatan Laut. Ini menjadikan G-8 terasa seperti bagian alami dari plot utama, tanpa kesan dipaksakan.

Sekedar berlayar ke pulau filler sih biasa, tapi pendekatan ini dianggap kreatif dan juga masih masuk akal!

2. Vice Admiral Jonathan: Antagonis Filler yang Berkelas

Vice Admiral Jonathan di One Piece 2.jpg
Vice Admiral Jonathan di One Piece. (Dok. Toei Animation, Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Daripada musuh yang keras kepala dan mudah dipancing emosi, Jonathan tampil sebagai seorang strategis yang sabar, tenang, dan bijaksana. Ia tidak melihat bajak laut hanya sebagai musuh, tapi lebih kepada lawan yang layak dihormati. Karakternya terasa lebih hidup daripada sejumlah villain canon, bahkan punya nuansa ala "Komandan pangkalan militer veteran yang sudah melihat asam garam kehidupan."

Saya bahkan menyayangkan Jonathan ini cuma karakter filler. Angkatan Laut benar-benar butuh sosok macam dia, soalnya.

3. Villain Komedi yang Ikonik: Condoriano (Shepherd)

Condoriano one piece.jpg
Condoriano, nama asli Shepherd, di One Piece. (Dok. Toei Animation, Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Arc ini juga memperkenalkan Shepherd, perwira narsistik yang sangat menyebalkan, namun malah jadi bahan lelucon karena tipu daya Usopp. Ia kemudian dikenal dengan nama Condoriano (gara-gara ulah Usopp), dan secara ironis, malah jadi karakter filler yang melegenda di kalangan fans.

Banyak meme beredar bahwa dia adalah salah satu karakter "terkuat" One Piece, bersama dengan Buggy dan "God D. Usopp."

Sekedar info, jelas "terkuat" di sini hanya bercanda.

4. Semua Kru Punya Momen Bersinar

Nico Robin di G-8 arc.jpg
Kostum penyamaran Nico Robin dalam G-8 Arc di One Piece. (Dok. Toei Animation, Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Salah satu aturan tak tertulis dalam fille ranime aadalah: "tidak boleh ada perkembangan karakter permanen." Karena itu adalah wilayah eksklusif mangaka.

Namun, penulis G-8 arc menyiasatinya dengan cerdas, bukan mengembangkan karakter, tapi menyoroti dan memperkuat sifat-sifat yang sudah ada!

Jadi semua anggota kru Topi Jerami yang aktif saat itu pun dapat berbagai momen bersinar, seperti Robin menyamar dan Sanji tampil sebagai koki ulung, salah satu momen terbaik di luar alur utama dimana kemampuan memasaknya ditonjolkan.

5. Kualitas Penulisan dan Humor yang Seimbang

Condoriano dan Usopp.jpg
Condoriano dan Usopp di One Piece. (Dok. Toei Animation, Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Arc ini menunjukkan kualitas penulisan yang solid. Alur cerita terasa ketat, konflik tidak bertele-tele, dan bahkan humornya pun tidak murahan. Alih-alih slapstick atau absurd, lelucon di G-8 lebih mengandalkan situasi dan dinamika karakter yang sudah kita kenal, dan karakter baru yang bersinar macam Condoriano dan Jonathan, membuatnya tetap on-brand dengan tone One Piece.

G-8 bukan sekadar filler yang mengisi waktu. Alur ini adalah contoh bagaimana arc sampingan bisa dibuat dengan cinta, niat, dan respek terhadap dunia yang sudah dibangun. Tak heran jika G-8 terus dikenang sebagai standar emas filler anime, dan menjadi bukti bahwa bahkan "cerita sementara" pun bisa meninggalkan jejak abadi di hati penonton.

Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us