[Opini] Pertarungan Lawan Muzan di Kimetsu no Yaiba Mengecewakan?
Pada akhirnya, pertarungannya terasa begitu doang
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Muzan Kibutsuji adalah musuh utama Kimetsu no Yaiba. Sosok yang dibenci oleh seluruh korps pembasmi iblis.
Akhirnya, Tanjiro dan kawan-kawan sudah bertarung dengan Muzan hingga selesai di versi manga. Tapi pertempurannya kok terasa mengecewakan?
Ini yang membuat pertarungan lawan Muzan di Kimetsu no Yaiba terasa mengecewakan untuk saya!
1. Pada akhirnya, karakter Muzan begitu-begitu saja
Koyoharu Gotouge sejauh ini ahli dalam membuat kita peduli pada karakter-karakter yang bertarung. Baik yang di sisi baik, maupun di sisi jahat.
Pembaca manga dulu sempat kesal dengan Akaza. Namun begitu masa lalunya diungkap, banyak yang beralih simpati.
Lalu ada juga karakter seperti Douma. Douma ini sejak kecil sifatnya sudah tidak beres, namun karakternya yang unik membuat pertarungan dia terasa menarik.
Ada juga Kaigaku. Seperti Douma, Kaigaku sama sekali bukan orang baik. Namun Gotouge menyorot betapa egoisnya Kaigaku hingga akhir hayatnya, hingga karakter yang satu itu terasa lebih menarik.
Muzan Kibutsuji sejak awal diperkenalkan sebagai iblis serius yang tidak peduli pada apapun selain dirinya sendiri.
Tanjiro punya dendam pribadi pada dirinya, tapi Muzan sebenarnya tidak peduli pada Tanjiro dan yang lain, serta menganggap pembunuhan yang ia lakukan bukan hal yang penting-penting amat.
Begitu dia bertarung, dari awal sampai mati ya karakter Muzan hanya seperti itu.
Tidak jelek, tentu saja, namun berhubung seluruh penjahat lain di Kimetsu no Yaiba sebenarnya menarik, saya sebenarnya berharap Gotouge akan menyajikan twist yang membuat kepribadian Muzan lebih menonjol dari yang kita dapat sekarang.
Baca Juga: Kimetsu no Yaiba 200 Perlihatkan Kematian Beberapa Tokoh Penting!
2. Gaya bertarung Muzan terlalu sederhana
Begitu akhirnya dia bertarung, gaya bertarung Muzan terbatas pada ayun-ayun tentakel sampai musuh mati.
Sebenarnya, itu memang sudah cukup untuk menghabisi para pembasmi iblis.
Masalahnya? Sebelum itu, kita sudah melihat dulu gaya bertarung para Upper Moon.
Daki dan Gyutaro, Akaza, Nakime, Hantengu, Gyokko, Doma, Kokushibo. Semuanya punya gaya bertarung unik dengan twist-twist menarik.
Dibandingkan mereka, gaya bertarung Muzan pun terasa jadi cuma begitu doang.
3. Karena Muzan terlalu kuat, sebagian teknik unik pahlawan kita kurang berguna
Tapi ini masalahnya.
Kalau ada musuh dengan gaya bertarung sederhana tapi kuat, bisa saja para pahlawan kita menghadapi dia dengan teknik untuk membuat duelnya jadi memukau.
Dalam pertarungan melawan 12 Kizuki lain, para pembasmi iblis lain bisa setidaknya mengerahkan berbagai teknik unik untuk menghadapi musuh mereka.
Tapi karena Muzan begitu kuat, teknik-teknik unik para pembasmi iblis pun tak ada gunanya.
Sebagai gantinya, sebagian besar pembasmi iblis pun hanya bisa membalas serangan Muzan dengan menebas dan menebas sampai matahari terbit.
Ada pembasmi iblis yang sempat melakukan aksi unik, seperti Sanemi yang membakar Muzan. Sebenarnya saya berharap para pembasmi iblis akan berinisiatif melakukan serangan aneh-aneh seperti itu, karena Muzan toh kebal.
Tapi pada akhirnya, pertarungan lawan Muzan ini beneran sebatas Muzan mengayunkan tentakel, para pembasmi iblis menebas dengan pedang merah. Kadang pembasmi iblis unggul, lalu Muzan mengeluarkan teknik untuk mendesak mereka.
Ujung-ujungnya, adu teknik yang biasanya bisa memukau kita pun kurang terasa dalam duel ini.
Padahal ini adalah duel puncak melawan musuh besar.
4. Tidak ada twist menarik?
Selain itu, pertarungan lawan Muzan ini sebenarnya terasa lurus.
Twist yang tersaji sebatas kucing Tamayo bisa memberikan obat yang memperpanjang umur para pahlawan kita. Serta Tanjiro bisa kembali hidup.
Tidak ada twist seperti teknik Hinokami Kagura Tanjiro bisa membuat Muzan kalah sebelum matahari terbit.
Atau Muzan bisa mendadak selamat dari matahari seperti Kars di JoJo.
Para pahlawan kita harus mencegah Muzan meninggalkan kota hingga matahari terbit, dan itulah yang terjadi.
5. Harusnya Nezuko lebih terlibat?
Kalau menurut opini saya sih, bila Nezuko terlibat dalam pertempuran melawan Muzan, duel ini bisa jadi unik.
Muzan jelas ingin mencoba memangsa Nezuko versi iblis untuk memperoleh kekuatan menangkal matahari.
Ini bisa membuat pertarungan Tanjiro lawan Muzan menjadi lebih personal lagi, di mana Tanjiro akan mencoba menahan Muzan meraih Nezuko.
Lalu, Nezuko juga bisa mengungkap alasan sejati Muzan membunuh keluarganya. Saat ini, hanya Nezuko saja yang tahu itu. Bayangkan gimana marahnya Tanjiro kalau mendengar alasan Muzan hanya begitu doang?
Tapi pada akhirnya pengungkapan Nezuko itu terjadi jauh di luar lokasi pertempuran dan dampak emosionalnya hanya terasa ke kita, selaku pembaca, dan Nezuko. Bukan ke karakter lain.
Kalau Nezuko versi iblis melawan Muzan juga kita bisa melihat skenario menarik di mana Nezuko memperkuat seluruh pembasmi iblis sekaligus menyembuhkan mereka.
Tapi Nezuko malah datang terlambat sekali. Kalau memang Nezuko akan punya peran, tampaknya peran itu hanya sebatas menyelamatkan Tanjiro, atau minimal berdialog terakhir kali dengan kakaknya.
Itulah opini saya kenapa pertarungan lawan Muzan di Kimetsu no Yaiba mengecewakan. Gimana pendapat kamu?
Baca Juga: Para Pembasmi Iblis! Ini Peringkat 9 Pilar Terkuat Kimetsu no Yaiba