Wah, Ternyata Seorang Editor Shonen Jump Nyaris Menolak One Piece!
Mengingat One Piece sudah jadi judul yang menopang Shonen Jump selama dua dekade, gimana ya kalau penolakan editor ini diterima yang lain?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ah, One Piece. Salah satu manga terbesar di dunia saat ini.
Selama dua puluh tahun One Piece selalu hadir menghibur pembaca. Manga ini jelas adalah salah satu andalan Weekly Shonen Jump.
Namun tahukah kamu manga hits ini sempat hampir ditolak oleh seorang editor senior Jump?
Jadi, baru-baru ini ada acara televisi Jepang yang menampilkan sejarah 50 tahun Shonen Jump.
https://twitter.com/sandman_AP/status/1016334051844558849
Selain anekdot soal editor Naito, yang bertanggung jawab pada One Piece, dan Eiichiro Oda, acara ini mengungkap dulu ada editor senior Jump yang bersikukuh menolak One Piece.
Jadi ceritanya begini:
-Sebelum One Piece mulai diterbitkan di majalah Shonen Jump, sebagian editor sebenarnya menolak serial ini.
-Salah satu yang paling vokal adalah editor bernama Torisihima, sang editor Dragon Ball.
-Torishima pesimis karena kemampuan Luffy hanya memanjangkan tubuh.
-Masalahnya, ada juga editor Jump yang merasa One Piece layak terbit. Sampai ada rapat dua jam mendiskusikan masalah ini, yang membuat semua editor kelelahan.
-Torishima justru yang akhirnya memutuskan One Piece tetap terbit. Mungkin karena efek rapat ini, Torishima berpendapat manga yang ditolak sebagian editor mungkin bakal lebih laku dari manga yang diterima semua editor.
-Saat One Piece diputuskan untuk diterbitkan, Eiichiro Oda tampaknya tahu soal keberatan Torisihima. Dia meminta Torisihima mengakui kekalahannya kalau One Piece populer.
-One Piece sukses besar tak lama kemudian. Torishima pun benar-benar mengakui kekalahannya di pesta tahun baru pihak Jump.
Menarik sekali kalau keputusan Torishima dan sebagian editor ini langsung diterima mentah-mentah oleh para editor lain.
Memang, kalaupun One Piece ditolak masih ada manga legendaris lain yang akan rilis kemudian. Seperti Naruto-nya Masashi Kishimoto.
Namun One Piece memiliki durasi yang epik. Saat Naruto tamat dan dilanjutkan Boruto, Luffy masih bertualang mencari One Piece.
Durasi epik ini membuat One Piece menjadi senjata Shonen Jump yang bisa diandalkan untuk membantu menjual majalah mereka.
Bisakah kamu bayangkan apa yang terjadi kalau Jump menolak One Piece? Mereka bisa jadi bakal lebih resah saat manga seperti Naruto mulai tamat, karena tidak ada manga yang se-hits One Piece.
Kalau misalnya One Piece ditolak penerbit, menurutmu apa yang akan terjadi? Sampaikan di kolom komentar!