5 Arc Cerita Chainsaw Man yang Cocok Diadaptasi jadi FIlm Layar Lebar!

- Justice Devil arc cocok diadaptasi karena memperkenalkan wajah baru dan latar belakang karakter yang menarik.
- Dating Denji arc bisa menjadi lanjutan dari Justice Devil arc dengan fokus pada perkembangan hubungan antara Denji dan Asa.
- Control Devil Arc layak diadaptasi sebagai klimaks emosional dan filosofis dari seluruh kisah Chainsaw Man.
Beberapa dari kalian mungkin sudah menonton film Chainsaw Man – The Movie: Reze Arc yang sekarang rilis di bioskop-bioskop tanah air. Dari situ, kita bisa membayangkan kalau ada beberapa arc lain yang mungkin patut diadaptasi ke film layar lebar seperti yang ditayangkan sekarang.
Kira-kira apa saja arc di manga Chainsaw Man yang patut diadaptasi sebagai film? Berikut pembahasannya!
1. Justice Devil arc

Arc ini adalah pembuka cerita Chainsaw Man bagian kedua setelah sempat tamat di bagian kedua, tepatnya di arc Control Devil.
Salah satu alasan kenapa arc ini cocok karena beberapa wajah baru dalam cerita Chainsaw Man seperti Asa Mitaka dan juga War Devil yang perlu diperkenalkan lebih mendalam seperti halnya Reze. Kita juga bisa melihat bagaimana pembentukan latar belakang gadis satu ini yang akhirnya berakhir menjalin kontrak dengan Yoru, sang War Devil dan mengalami berbagai masalah terutama dengan Denji yang ternyata ditargetkan Yoru sejak awal.
Bisa dibilang, ini terdengar seperti film spin-off karena fokus utama ceritanya bukan ke Denji tapi justru Asa yang notabene adalah tokoh baru. Formula ini sendiri mengingatkan kita pada Jujutsu Kaisen yang semua filmnya justru menyoroti karakter lain sebagai protagonis utamanya.
2. Dating Denji arc

Jika cerita Chainsaw Man bagian kedua dijadikan sebagai rentetan sekuel film, arc ini cocok diadaptasi sebagai lanjutan dari Justice Devil arc.
Sama seperti Reze arc, salah satu alasan kenapa arc ini cocok diadaptasi ke film karena menyoroti perkembangan hubungan antara Denji dan Asa. Namun berbeda dengan versi Reze yang memang dirancang begitu manis meski penuh dusta, versi Asa ini mungkin berakhir dengan momen romansa yang penuh kecanggungan dan bisa saja terasa garing bagi sebagian penonton. Namun yang membuat keren, adalah ini juga menjadi semacam set up di mana mereka harus harus bekerja sama demi mengalahkan musuh.
Arc ini juga bisa menjadi semacam tribute bagi salah satu musuh lama Denji yang akhirnya muncul kembali, Eternity Devil.
3. Control Devil Arc

Sama seperti arc penting dalam Demon Slayer seperti Infinity Castle, Chainsaw Man juga memiliki sebuah kisah pamungkas yang sangat layak diadaptasi ke layar lebar — Control Devil Arc.
Bayangkan sebuah film yang menghadirkan versi yang lebih brutal, ironis, dan tragis dari Reze Arc yang sudah lebih dulu diadaptasi. Sosok Makima, perempuan yang pernah memungut, merawat, dan bahkan “memperkerjakan” Denji dengan bujuk rayu penuh sensualitas, akhirnya terungkap bukan sebagai penyelamat, melainkan musuh terbesarnya. Ia tak menginginkan cinta Denji melainkan jantung Pochita, sumber kekuatan yang menyalakan Chainsaw Man itu sendiri.
Arc ini bisa dikatakan sebagai klimaks emosional dan filosofis dari seluruh kisah Chainsaw Man — titik di mana mimpi, cinta, dan kehancuran berbaur tanpa batas. Ia bukan hanya kisah pertarungan antara manusia dan iblis, melainkan pertarungan antara kendali dan kebebasan, antara seseorang yang ingin dicintai dan seseorang yang ingin memiliki.
4. International Assassins Arc

International Assassins Arc bisa dibilang merupakan “pesta pora berdarah” bagi para penggemar genre aksi, karena pada babak cerita ini Denji dan para pemburu iblis Jepang harus berhadapan dengan gelombang musuh dari berbagai penjuru dunia seperti Tolka dan Santa Claus dari Rusia, Quanxi dari China, dan juga para kriminal kiriman dari Amerika.
Namun bukan hanya adu senjata dan darah yang ditawarkan. Di sini, umat manusia diperlihatkan salah satu bentuk ketakutan primordial paling purba, yang menjelma dalam sosok mengerikan: Darkness Devil — entitas yang bahkan tak mampu dikalahkan oleh Makima, perempuan yang selama ini tampak tak terkalahkan.
Selain menjadi ajang unjuk brutalitas dan absurditas dunia Chainsaw Man, arc ini juga memberi ruang bagi Denji untuk benar-benar bersinar layaknya sang tokoh utama di depan pujaannya sendiri.
5. Gun Devil Arc

Jika Arc International Assassins menawarkan pesta kebrutalan dan kekacauan penuh adrenalin, dan Arc Control Devil menjadi penutup monumental dari bagian pertama kisah Chainsaw Man, maka Arc Gun Devil adalah titik di mana cerita ini mencapai puncak emosionalnya.
Pada babak ini, Denji tidak berhadapan dengan musuh asing dari luar negeri, atau manipulator ulung yang telah lama membayanginya. Ia justru dipaksa untuk bertarung melawan sahabatnya sendiri — Aki Hayakawa.
Ya, kalian tidak salah baca. Arc Gun Devil memang telah disiapkan oleh sang kreator, Tatsuki Fujimoto, sebagai panggung terakhir bagi Aki sebelum ia berpamitan dari cerita. Namun cara Fujimoto mengeksekusinya begitu menghancurkan: pertarungan brutal antara Denji dan Aki — yang kini telah menjadi Gun Fiend — divisualisasikan bukan sebagai duel berdarah, melainkan sebuah ilusi tragis. Dalam pandangan Aki, ia tengah menikmati hari-hari damai terakhirnya bersama keluarga dan teman-teman, sementara di dunia nyata, ia justru menghancurkan segalanya.
Arc ini menjadi simbol kehancuran emosional dari seluruh narasi Chainsaw Man — di mana kekerasan tak lagi terasa heroik, dan setiap tebasan gergaji hanyalah gema dari rasa kehilangan yang tak terelakkan.
Itulah daftar arc cerita manga Chainsaw Man yang layak diadaptasi ke layar lebar.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniak


















