10 Anime yang Tidak Akan Ada Tanpa Dragon Ball! Demon Slayer?

- Jujutsu Kaisen memiliki gaya bertarung dinamis dan sistem kekuatan yang terinspirasi dari Dragon Ball.
- Demon Slayer mewarisi semangat dan gaya aksi Dragon Ball, meskipun sang kreator tidak pernah menyebutnya sebagai inspirasi langsung.
- One Punch Man, My Hero Academia, Yuyu Hakusho, Seven Deadly Sins, Gintama, Bleach, Naruto, dan One Piece juga terpengaruh kuat oleh Dragon Ball dalam berbagai aspek cerita dan karakternya.
Tanpa Dragon Ball, dunia anime shonen mungkin tidak akan seheboh sekarang. Seri legendaris karya Akira Toriyama ini bukan hanya membentuk standar pertarungan epik dan karakter ikonik, tapi juga menjadi fondasi bagi genre aksi dan petualangan modern.
Dari Naruto hingga Demon Slayer, banyak karya besar yang mengambil inspirasi langsung maupun tidak langsung dari kisah Goku dan kawan-kawan. Bahkan anime dengan konsep yang berbeda pun tetap meminjam elemen khas Dragon Ball dalam semangat atau gaya penyajiannya. Apa saja anime tersebut? berikut daftarnya!
10. Jujutsu Kaisen

Seperti kebanyakan anime shonen pertarungan besar selama 30 tahun terakhir, Jujutsu Kaisen memiliki banyak kesamaan dengan Dragon Ball, terutama dalam gaya bertarung yang dinamis serta sistem kekuatan yang unik dan mudah diingat. Pengaruh Akira Toriyama dalam membentuk gaya penceritaan aksi yang inovatif terasa jelas di karya Gege Akutami.
Bahkan, sang kreator Jujutsu Kaisen, Gege Akutami, ikut berpartisipasi dalam perayaan ulang tahun ke-40 Dragon Ball. Ia menggambar versi karyanya sendiri untuk sampul volume ke-41 manga legendaris tersebut, dan menyebut bahwa dirinya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari proyek tersebut.
9. Demon Slayer

Layaknya Dragon Ball di masa awal penayangannya, Demon Slayer meledak di Jepang sebelum menaklukkan pasar global. Selama enam tahun terakhir, anime ini mendominasi puncak shonen dan terus melesat lewat film terbarunya, Infinity Castle.
Pengaruh Dragon Ball terasa dari cara Tanjiro dan kawan-kawan meneriakkan jurus andalan hingga aksi cepat penuh energi yang jadi ciri khasnya. Meski Koyoharu Gotouge tak pernah menyebut Dragon Ball sebagai inspirasi langsung, semangat dan gaya aksinya jelas mewarisi roh karya Akira Toriyama.
8. One Punch Man

Saat debut pada 2015, One Punch Man langsung mencuri perhatian dengan membalik formula klasik yang dibangun Dragon Ball. Alih-alih menampilkan pahlawan yang terus berkembang seperti Goku, seri ini menjadikan Saitama sosok terlalu kuat sejak awal, sebuah parodi cerdas atas pola shonen tradisional.
Meski bernada satir, pengaruh Dragon Ball tetap terasa dalam aksi epik dan semangat heroiknya. Sang ilustrator, Yusuke Murata, bahkan menghormati Akira Toriyama lewat unggahan di X, menampilkan gambar Goku sebagai tribut untuk sang legenda.
7. My Hero Academia

Meski tayang lebih awal dari banyak judul shōnen modern, My Hero Academia tetap menjadi salah satu seri terbesar hingga kini. Seperti banyak penerusnya, anime ini memanfaatkan formula klasik yang dibangun Dragon Ball pada era 80–90-an, mulai dari perkembangan karakter, semangat juang, hingga pertarungan penuh energi.
Pengaruh Dragon Ball terlihat jelas pada desain karakter, kekuatan, dan dinamika para pahlawannya. Sang kreator, Kohei Horikoshi, bahkan menyebut karya Akira Toriyama sebagai inspirasi besar dan ikut serta dalam proyek peringatan 40 tahun Dragon Ball sebagai bentuk penghormatan kepada sang legenda.
6. Yuyu Hakusho

Saat Dragon Ball bersiap menampilkan transformasi Super Saiyan pertama Goku, Yoshihiro Togashi debut di Shonen Jump dengan Yuyu Hakusho, yang segera menjadi pesaing langsung di puncak popularitas majalah tersebut.
Meski kini Togashi lebih dikenal lewat Hunter x Hunter, Yuyu Hakusho adalah kekuatan besar di masanya yang menghadirkan aksi supernatural, petualangan seru, dan alur turnamen yang jelas terinspirasi oleh Dragon Ball.
Togashi juga kerap menyatakan kekagumannya pada Akira Toriyama, bahkan turut berpartisipasi dalam proyek ulang tahun ke-40 Dragon Ball dengan ilustrasi kreasinya untuk sampul volume ke-5 manga legendaris itu.
5. Seven Deadly Sins

Debut pada 2014, Seven Deadly Sins langsung mencuri perhatian lewat perpaduan aksi, komedi, dan fantasi yang solid. Meski berlatar dunia sihir yang lebih klasik dibanding Dragon Ball, pengaruh karya Akira Toriyama tetap terasa kuat dalam gaya pertarungan, karakter karismatik, dan nuansa petualangannya.
Sang kreator, Nakaba Suzuki, telah lama mengungkapkan kecintaannya pada Dragon Ball dan bahkan berpartisipasi dalam proyek “Dragon Ball Children”, berbagi kisah tentang bagaimana seri legendaris itu menginspirasinya menjadi mangaka.
4. Gintama

Secara keseluruhan, Gintama adalah surat cinta untuk dunia anime dan manga shonen. Serial ini kerap menyinggung dan memparodikan Dragon Ball, terutama di versi animenya, melalui berbagai referensi dan lelucon yang penuh nostalgia. Sang kreator, Hideaki Sorachi, bahkan menyebut Dragon Ball sebagai pengaruh terbesarnya.
Saat Akira Toriyama wafat, Sorachi menyampaikan pesan haru, menyebut bahwa karya seperti Dragon Ball dan Dragon Quest adalah dunia tempat ia tumbuh dewasa. Lewat humornya yang khas, Gintama terus memberi penghormatan pada seri legendaris yang membentuk fondasi shōnen modern.
3. Bleach

Pada awal 2000-an, industri anime dan manga dikuasai oleh “The Big Three” yaitu One Piece, Naruto, dan Bleach. Para kreatornya tumbuh bersama pengaruh Dragon Ball, yang menjadi fondasi bagi era keemasan Shōnen Jump tersebut.
Sang kreator Bleach, Tite Kubo, kerap menyebut Dragon Ball sebagai sumber inspirasi utamanya dan menjalin persahabatan panjang dengan Akira Toriyama. Ia bahkan mengakui bahwa tokoh-tokoh jahat seperti Piccolo, Frieza, dan Cell menginspirasi banyak antagonis dalam karyanya. Kubo juga turut berpartisipasi dalam proyek peringatan 40 tahun Dragon Ball sebagai bentuk penghormatan kepada sang legenda.
2. Naruto

Sebagai salah satu dari “The Big Three” Shonen Jump, Naruto dan sang kreatornya, Masashi Kishimoto, sangat dipengaruhi oleh Dragon Ball. Dari karakter utama yang polos namun gigih hingga gaya pertarungan penuh energi dan jurus spektakuler, semangat Goku jelas mengalir dalam diri Naruto Uzumaki.
Kishimoto mengenang masa mudanya sebagai penggemar berat Dragon Ball dalam pamflet “Dragon Ball Children”, menceritakan antusiasmenya menantikan tiap perkembangan baru seri tersebut. Setelah Akira Toriyama wafat, ia menulis dengan penuh hormat: “Bagi saya, beliau benar-benar Dewa Manga.”
1. One Piece

Dari “The Big Three” Shonen Jump, One Piece karya Eiichiro Oda adalah yang paling sukses dan bertahan lama. Selama hampir tiga dekade, manga ini mendominasi majalah legendaris tersebut, sementara adaptasi animenya telah melampaui 1.000 episode sebuah prestasi luar biasa di dunia shonen.
Seperti Masashi Kishimoto dan Tite Kubo, Oda juga merupakan “anak Dragon Ball” yang tumbuh dengan karya Akira Toriyama. Keduanya memiliki hubungan pribadi yang dekat dan pernah diwawancarai bersama pada 2001, di mana Oda dengan penuh semangat membahas detail kecil seperti karakter Mercenary Tao yang bahkan sempat terlupa oleh Toriyama sendiri.
Tak heran jika Luffy terasa seperti penerus spiritual Goku, menjadi pahlawan polos, berjiwa bebas, dan tak kenal menyerah yang kini menjadi ikon shonen generasi baru.
Itu dia 10 Anime yang Tidak Akan Ada Tanpa Dragon Ball, bagaimana menurutmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku



















