Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

5 Anime yang Justru Meledak di Pasar Internasional, Bukan di Jepang

dok. Toei Animation/ Dragon Ball Super: Super Hero (2022)
dok. Toei Animation/ Dragon Ball Super: Super Hero (2022)
Intinya sih...
  • Dragon Ball Super: Super Hero lebih populer di Amerika Serikat daripada di Jepang, dengan pendapatan yang lebih tinggi di AS.
  • Seri Saint Seiya sangat populer di Amerika Latin, bahkan film live-actionnya mendapat uang lebih banyak dari wilayah tersebut ketimbang dari Jepang.
  • FLCL dan The Big O juga lebih populer di Amerika Serikat daripada di Jepang, menunjukkan perbedaan selera dan apresiasi anime antarnegara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seharusnya sih judul anime akan lebih populer di negeri asal mereka, yaitu Jepang, ketimbang di negara lain.

Namun ada beberapa judul anime yang malah lebih populer di luar negeri ketimbang di Jepang.

Apa saja?

Simak daftarnya berikut ini!

1. Dragon Ball Super: Super Hero

Dragon Ball Super: Super Hero (dok. Sony Pictures/Dragon Ball Super: Super Hero)
Dragon Ball Super: Super Hero (dok. Sony Pictures/Dragon Ball Super: Super Hero)

Untuk DBS: Super Hero ini, yang saya bicarakan hanya movie-nya saja ya, bukan Dragon Ball keseluruhan. Karena kalau keseluruhan si Dragon Ball adalah fenomena baik di Jepang maupun Amerika.

Tapi untuk satu movie ini ada anomali.

Biasanya, film anime meraup pendapatan terbesar di Jepang, bahkan setelah mempertimbangkan perbedaan nilai mata uang. Contohnya, Jujutsu Kaisen 0: di Amerika Serikat, pendapatannya cukup tinggi, yakni $34.5 juta, membuatnya masuk dalam daftar lima anime terlaris di bioskop AS. Namun di Jepang, pendapatan kotornya mencapai $108,2 juta, jauh lebih besar.

Kasus Dragon Ball Super: Super Hero sedikit berbeda. Di Jepang, film ini meraih $18,5 juta, sedangkan di Amerika Serikat pendapatannya justru lebih tinggi, yaitu $38,1 juta. Menariknya, di AS, film ini lebih laku daripada Dragon Ball Super: Broly, tetapi di Jepang responsnya tergolong lebih lemah.

Mungkin karena kali ini Goku kurang mendapat sorotan, sehingga daya tariknya sedikit berkurang bagi penonton Jepang?

2. Seri Saint Seiya

Untitled.png
dok. Toei Animation/ Saint Seiya: Knights of the Zodiac

Saint Seiya adalah seri yang tentu saja dikenal di Asia. Saya yakin pembaca yang besar di tahun 90-an mungkin pernah membeli action figures-nya yang bisa copot-pasang armor.

Namun di Amerika Latin? Seri ini bukan sekedar "cukup populer," di sana, seri ini sudah sebanding dengan Dragon Ball.

Dan kamu mungkin tahu sendiri betapa populernya Dragon Ball di wilayah seperti Meksiko.

Fakta bahwa Saint Seiya tidak disensor ketat, dan juga didukung dubber yang sangat tinggi kualitasnya, jadi salah satu penyebab popularitas Saint Seiya di region itu. Saint Seiya jadi salah satu judul terbesar saat anime baru masuk region seperti Meksiko dan Brazil.

Segitu kuatnya popularitas Saint Seiya di region seperti Meksiko, hingga film live-action yang jelek itu (Knights of the Zodiac 2023) lebih banyak mendapat uang dari region Meksiko ($1,702,273), Brazil ($976,434) dan Peru ($364,712) ketimbang Jepang sendiri ($310,680).

3. Seri FLCL

FLCL (dok. Gainax/FLCL)
FLCL (dok. Gainax/FLCL)

Ah, FLCL. Seri ini memang tergolong cukup ajaib.

Di Jepang, FLCL dikenal sebagai seri niche, dengan respons yang relatif biasa saja. Bukan berarti buruk, tapi seri ini bukan pemenang penghargaan besar atau fenomena mainstream.

Di Amerika Serikat, situasinya berbeda. Pada 12 Agustus 2003, Time Warner melaporkan bahwa FLCL menempati peringkat 42 di TV kabel dengan iklan untuk kategori audiens usia 18–34 tahun. Selain itu, seri ini pernah meraih juara ketiga di Fantasia International Film Festival di Kanada, dan pada 2007, film ini juga meraih berbagai penghargaan di American Anime Awards.

Melihat pencapaian ini, jelas FLCL terasa lebih populer di Amerika dibanding di Jepang sendiri, membuktikan bagaimana selera dan apresiasi anime bisa berbeda secara drastis antarnegara.

4. Seri The Big O

Untitled.png
dok. Sunrise/ The Big O

The Big O adalah salah satu contoh paling menarik dari seri yang kurang sukses di Jepang tetapi justru diterima dengan baik di pasar internasional.

Awalnya, seri ini direncanakan untuk 26 episode, tetapi rating di Jepang rendah, sehingga produksi dihentikan setelah hanya 13 episode tayang.

Namun, nasib seri ini berubah drastis di luar Jepang, khususnya di Amerika Serikat, setelah ditayangkan di Cartoon Network. Popularitasnya yang tinggi menarik perhatian pihak Cartoon Network, hingga mereka menawarkan kerja sama kepada Sunrise dan Bandai Visual, produser asli, untuk melanjutkan seri ini.

Hasilnya, season 2, yang terdiri dari 13 episode tambahan yang tadinya belum diproduksi, akhirnya berhasil direalisasikan berkat permintaan dan antusiasme penonton Amerika.

5. Seri Trigun

cuplikan anime Trigun (dok. Madhouse/Trigun)
cuplikan anime Trigun (dok. Madhouse/Trigun)

Di Jepang, anime Trigun orisinal yang tayang sebanyak 26 episode tampaknya tidak menimbulkan respons atau dampak signifikan, terutama dari sisi finansial.

Sementara itu, di Amerika Serikat, Trigun pada era 2000-an justru menjadi salah satu anime paling populer. Karakter utamanya, Vash the Stampede, bahkan termasuk salah satu karakter anime paling dikenal sebelum gelombang anime mainstream (seperti Naruto dan Bleach) benar-benar melanda pasar AS.

Salah satu alasan kemungkinan besar adalah nuansa western yang kental dalam Trigun, padang pasir, duel ala koboi, dan gaya “lawless frontier” yang dekat dengan imajinasi budaya Barat, membuatnya lebih kena dengan audiens Amerika daripada penonton Jepang.

Nah itu lima contoh anime yang lebih populer di luar negeri ketimbang di Jepang sendiri.

Menurutmu gimana?

Sampaikan di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Anime & Mange

See More

10 Link Alternatif Anoboy, Samehadaku, dan Otakudesu, Legal!

05 Des 2025, 10:45 WIBAnime & Manga