Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

10 Perbedaan Anime dan Manga KnY, Banyak Konten Tambahan

Perbedaan anime dan manga Kimetsu no Yaiba
Perbedaan anime dan manga Kimetsu no Yaiba (dok. Ufotable x Shueisha)
Intinya sih...
  • Adegan pertarungan di anime jauh lebih berkesan, menarik penggemar baru dengan momen-momen epik seperti duel antara Kyojuro Rengoku melawan Akaza.
  • Anime membuat Hashira jadi lebih ekspresif, menampilkan sisi manusiawi para Pilar, serta memperluas peran Tengen di masa pensiunnya.
  • Anime menambahkan adegan sparing, menerbangkan pesawat kertas, menghilangkan kata-kata kasar, dan menyuguhkan post-credit sebagai konten tambahan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba telah dikenal sebagai salah satu anime paling populer. Setiap musimnya, serial ini selalu mampu menarik lebih banyak penggemar baru di seluruh dunia.

Kimetsu no Yaiba mengadaptasi manga karya Koyoharu Gotouge yang telah tamat sejak Mei 2020 lalu. Anime yang digarap oleh Studio Ufotable ini benar-benar mengadopsi komponen utama dari manga tersebut, tapi ada beberapa aspek yang membuat kedua versi menjadi agak berbeda.

Perbedaan yang paling terlihat mencakup original scene yang sengaja dibuat untuk berbagai alasan. Untuk lebih lengkapnya, inilah beberapa perbedaan anime dan manga Kimetsu no Yaiba.

1. Adegan pertarungan di anime jauh lebih berkesan

Tanjiro vs Rui
Tanjiro vs Rui (dok. Ufotable/ Kimetsu no Yaiba)

Sebagai serial shounen, adegan pertarungan menjadi daya tarik dari Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Studio Ufotable sendiri terbukti unggul dalam setiap aspek adaptasi manganya, tetapi adegan pertempuran itulah yang paling memikat penggemar.

Contoh momen pertarungan yang paling memorable ialah saat Tanjiro berusaha memenggal kepala Rui, si Iblis Bulan Bawah 6. Tak cuma itu, duel antara Kyojuro Rengoku melawan Akaza juga tak kalah memukau. Begitu pula dengan pertarungan Tengen Uzui melawan Gyutaro yang terasa lebih mendebarkan.

2. Anime membuat Hashira jadi lebih ekspresif

Obanai dan Sanemi tengah berbincang
Obanai dan Sanemi tengah berbincang (dok. Ufotable/ Kimetsu no Yaiba Season 4 Hashira Training Arc)

Pada manganya, beberapa Pilar kurang mendapatkan kesempatan untuk mengekspresikan emosi mereka. Namun, adaptasi anime telah membuat para Hashira ini jadi lebih manusiawi berkat momen-momen tertentu.

Misalnya, dalam episode pembuka musim keempat Hashira Training Arc, ada original scene yang menampilkan adegan Hashira Ular Obanai Iguro dan Hashira Angin Sanemi Shinazugawa menjalankan misi bersama ke suatu bangunan terbengkalai. Momen ini menunjukkan dedikasi mereka, terlepas dari kepribadiannya yang kasar.

Selain itu, saat Obanai dan Sanemi memasuki Infinity Castle secara tak sengaja untuk pertama kalinya, diperlihatkan bahwa keduanya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari rasa takut. Mereka memang tangguh sebagai Pembasmi Iblis, tapi bukan berarti tak memiliki ketakutan sama sekali.

3. Tengen mendapatkan sorotan lebih di masa pensiunnya

Tengen Uzui
Tengen Uzui (dok. Ufotable/ Kimetsu no Yaiba Season 4 Hashira Training Arc)

Demi menghormati permintaan ketiga istrinya, Pilar Suara Tengen Uzui memutuskan pensiun dini pascapertempuran melawan Iblis Bulan Atas 6. Alhasil, versi manga Kimetsu no Yaiba seakan mengesampingkan kehadirannya setelah Entertainment District Arc.

Untungnya, anime punya banyak kesempatan untuk memperluas peran Tengen di awal-awal Hashira Training Arc. Dengan begitu, Tengen pun menerima bagian yang layak untuk mengakhiri peran pentingnya dalam cerita, mengingat selama final battle nanti, ia tak akan turun ke medan perang.

Alur Pelatihan Hashira sejatinya memang sangat singkat. Namun, adaptasi animenya mampu mendedikasikan satu episode penuh untuk menyoroti Tengen.

4. Anime menambahkan adegan sparing yang menunjukkan dedikasi dan kekuatan Hashira

Sanemi vs Muichiro
Sanemi vs Muichiro (dok. Ufotable/ Kimetsu no Yaiba Season 4 Hashira Training Arc)

Selama Hashira Training Arc, bukan cuma Pembasmi Iblis seperti Tanjiro dan setingkatnya saja yang dituntut untuk mengikuti pelatihan. Para Pilar juga sibuk berlatih demi mempersiapkan diri menuju pertarungan puncak yang akan datang.

Adegan ketika Obanai, Sanemi, dan Pilar Kabut Muichiro Tokito melakukan sparing di malam hari adalah scene tambahan yang hanya dapat kita lihat di adaptasi animenya. Berkat adegan ini, penggemar berkesempatan untuk menyaksikan kekuatan Hashira, tentunya di luar pertempuran nyata.

Adegan sparing antar Pilar juga menunjukkan bahwa mereka juga membutuhkan latihan-latihan khusus untuk meningkatkan kekuatan. Bagian ini menjadi detail kecil yang membuktikan dedikasi Hashira akan tanggung jawab mereka.

5. Anime memberi jeda lewat adegan menerbangkan pesawat kertas

Seluruh peserta menerbangkan pesawat kertas bersama
Seluruh peserta menerbangkan pesawat kertas bersama (dok. Ufotable/ Kimetsu no Yaiba Season 4 Hashira Training Arc)

Hashira Training Arc pada manga hanya mencakup 12 bab. Oleh karena itu, adaptasi animenya memperkaya konten dengan sejumlah adegan orisinal.

Arc ini benar-benar berfokus pada momen-momen ketika Pembasmi Iblis menjalani latihan intensif yang berat sehingga kekurangan waktu untuk beristirahat atau sekadar bersantai. Namun, pada animenya, diselipkan sejumlah momen di mana para karakter berkesempatan untuk bernapas sebentar.

Misalnya, saat Tanjiro menantang Muichiro dalam lomba menerbangkan pesawat kertas. Setelah kompetisi itu, seluruh Pembasmi Iblis yang ada di lokasi pun melakukan hal serupa. Momen ceria ini mewakili harapan sekaligus jeda sebelum momen menegangkan yang akan datang.

6. Manga memiliki lebih banyak narasi

Manga Kimetsu no Yaiba
Manga Kimetsu no Yaiba (dok. Shueisha/ Kimetsu no Yaiba)

Perbedaan anime dan manga Kimetsu no Yaiba selanjutnya terlihat dari bagaimana manga menampilkan lebih banyak narasi daripada adaptasi animenya. Narasi ini mencakup informasi pada panel khusus yang sejatinya disampaikan oleh narator.

Meski begitu, anime memilih jalan lain agar informasi yang ada tetap akan tersampaikan kepada penggemar. Misalnya saat momen tikus-tikus Tengen muncul untuk membantu. Jika di manganya informasi tentang tikus-tikus ini ditampilkan di kotak dialog narator, di animenya Inosuke yang menggantikan peran narator untuk menjelaskannya.

7. Anime menghilangkan kata-kata kasar di manga

Tanjiro dan Nezuko
Tanjiro dan Nezuko (dok. Ufotable/ Kimetsu no Yaiba)

Ufotable dikenal sebagai studio anime yang setia dan mampu mengadaptasi manga Kimetsu no Yaiba tanpa kekurangan satupun bagian penting. Meski begitu, Ufotable tetap harus melakukan beberapa penyesuaian.

Salah satu penyesuaian itu ialah dengan menghilangkan kata-kata kasar yang ada di manganya. Contohnya ketika Yushiro menyebut Nezuko “nenek sihir” di manga, tapi anime mengubahnya menjadi “tampak mengerikan”. Keputusan ini diambil agar KnY bisa mencakup lebih banyak kalangan penggemar.

8. Anime membuat momen kedatangan Muzan di kediaman Oyakata-sama terasa lebih dramatis

Muzan Kibutsuji
Muzan Kibutsuji (dok. Ufotable/ Kimetsu no Yaiba)

Episode penutup Hashira Training Arc di anime menjadi viral karena momen dramatis saat Muzan Kibutsuji mendatangi kediaman Keluarga Ubuyashiki. Pada manganya, adegan ini hanya muncul dalam beberapa panel, tapi anime memperluasnya menjadi beberapa menit.

Beberapa penggemar menganggap bahwa hal ini tak perlu dilakukan. Namun, momen dramatis ini nyatanya memiliki tujuan khusus, yakni untuk menunjukkan perspektif Muzan yang haus akan keabadian dan siap menebar teror.

9. Anime menyuguhkan post-credit sebagai konten tambahan

Shinobu Kocho
Shinobu Kocho (dok. Ufotable/ Kimetsu no Yaiba)

Aspek lainnya yang membedakan anime Kimetsu no Yaiba dengan manga aslinya ialah konten tambahan di post-credit. Bagian yang dikenal sebagai “Rahasia Era Taisho” ini menampilkan fakta-fakta menarik yang diambil dari chapter manga atau bagian khusus di akhir volume.

Misalnya, penggemar diberi tahu soal kedua mata Obanai yang masing-masing punya warna berbeda. Pernah dibeberkan pula trivia tentang racun Wisteria yang Shinobu simpan di dalam sarung pedangnya, atau tentang hewan favorit Sanemi.

10. Style ilustrasi di manganya mengekplorasi seni tradisional Jepang

Manga Kimetsu no Yaiba
Manga Kimetsu no Yaiba (dok. Shueisha/ Kimetsu no Yaiba)

Tak perlu diragukan lagi, Ufotable berhasil mendorong popularitas anime Kimetsu no Yaiba berkat visual animasinya yang memanjakan mata. Meski begitu, versi manga yang diilustrasikan langsung oleh Koyoharu Gotouge justru punya style unik yang membuatnya begitu khas.

Style ilustrasi Gotouge sangat mirip dengan seni tradisional Jepang. Hal ini seakan sejalan dengan narasi serial yang berlatar di Era Taisho. Di periode tersebut, tradisi budaya Jepang disebut-sebut lebih kuat jika dibandingkan dengan era modern. Jadi, style yang dipakai sang mangaka pun selaras dengan kekayaan budaya selama Era Taisho.

Itulah beberapa perbedaan anime dan manga Kimetsu no Yaiba. Terlepas dari adanya hal-hal yang membedakan, kedua versi sama bagusnya dan sangat layak untuk kamu tonton dan baca.

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele: https://t.me/WargaDuniaku

FAQ seputar perbedaan anime dan manga Kimetsu no Yaiba

  1. Apakah cerita anime dan manga Kimetsu no Yaiba sama?Ya, inti ceritanya sama, namun anime menyajikan adaptasi visual bergerak dari manga.
  2. Apakah anime Kimetsu no Yaiba menambah adegan yang tidak ada di manga?Beberapa adegan diperpanjang atau ditambahkan untuk memperdalam suasana dan aksi.
  3. Bagian mana yang lebih dulu selesai, anime atau manga?Manga sudah tamat, sementara anime masih dalam proses adaptasi.
Share
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us

Latest in Anime & Mange

See More

Kenapa Ya Loki Ditawari Langsung Jadi God's Knight One Piece?

05 Des 2025, 12:00 WIBAnime & Manga