10 Hal Menarik di Upin dan Ipin Episode Kembara ke Pulau Harta Karun

"Kembara ke Pulau Harta Karun" adalah episode Upin & Ipin yang memiliki durasi terpanjang, di mana episode ini dibagi menjadi 11 bagian. Bagian pertama hingga ke-8 tayang di musim ke-3, sementara sisanya tayang di musim 6.
Di episode ini, Upin dan Ipin berkhayal sebagai Hang Upin dan Ipin yang melakukan petualangan bersama kelompok bajak laut pimpinan Jarjit, Putri Mei Mei, serta 2 orang nelayan. Tujuan mereka adalah harta karun yang tersembunyi di sebuah pulau.
Namun, perjalanan mereka tak mudah. Upin, Ipin, dan sekutunya harus melalui berbagai rintangan, termasuk musuh berbahaya dari Suku Pulu-Pulu.
Bagaimana selengkapnya? Inilah beberapa hal menarik di Upin & Ipin episode "Kembara ke Pulau Harta Karun"!
1. Misi penyelamatan Putri Mei Mei

Episode "Kembara ke Pulau Harta Karun" dibuka dengan upaya penyelamatan yang dilakukan Hang Upin dan Hang Ipin terhadap Putri Mei Mei yang diculik oleh kelompok bajak laut beranggotakan Jarjit, Mail, Ehsan, dan Fizi. Tujuan Jarjit dan bawahannya adalah peta harta karun yang dimiliki Mei Mei.
Situasi menjadi gawat sebab Jarjit dan anak buahnya berhasil melepaskan diri dan berbalik menyerang Upin, Ipin, dan Mei Mei. Mereka merebut peta harta karun dan menelantarkan Upin, Ipin, dan Mei Mei di tengah laut.
2. Berlayar ke Pulau Harta Karun

Untungnya, nasib baik masih berpihak kepada tim Upin. Mereka bertemu dengan 2 orang nelayan, yaitu Ijat dan Dzul, lalu memutuskan untuk mengejar Jarjit dan kawanannya yang sudah lebih dulu pergi menuju Pulau Harta Karun.
Tim Upin yang kini beranggotakan 5 orang berhasil menyusul kelompok Jarjit. Perkelahian di kapal bajak laut pun terjadi demi memperebutkan peta harta karun. Sampai akhirnya, seekor Garuda menyerang, merusak kapal, dan melemparkan peta tersebut ke tepi pulau.
Tim Upin langsung menaiki kapal nelayan untuk memungut peta harta karun.
3. Bersatu demi harta karun

Upin dan timnya hampir tiba. Namun, di saat bersamaan, Mail berhasil mengendalikan Garuda dan membawa kelompoknya terbang ke pulau.
Perebutan peta harta karun pun terjadi, tetapi akhirnya malah membuat peta tersebut robek menjadi 2 bagian. Kedua tim bersiap untuk pertarungan, tetapi Putri Mei Mei segera melerai dan menyarankan agar mereka bersatu untuk mencari harta karun itu.
Meski awalnya ragu, tetapi tim Upin dan Jarjit akhirnya sepakat untuk bekerja sama.
4. Harta karun yang dicari ternyata sudah diambil Suku Pulu-Pulu!

Upin, Ipin, Jarjit, Mei Mei, dan petualang lainnya pun memulai perjalanan yang penuh lika-liku. Mereka dihadapkan pada berbagai rintangan yang berbahaya, bahkan harus berurusan dengan raksasa batu yang menakutkan.
Untungnya, dengan cara yang aman dan cerdas, mereka berhasil membuat raksasa itu mengakui kekalahannya dan mempersilakan mereka memasuki gua yang menjadi tempat di mana peti harta karun itu berada.
Seakan lupa pada perjanjian yang sudah disepakati, Jarjit dan anak buahnya segera berlari ke peti tersebut. Upin dan kelompoknya pun menyusul. Namun, alangkah terkejutnya mereka saat mendapati bahwa peti tersebut sudah kosong.
Usut punya usut, harta karun itu ternyata sudah diambil lebih dulu oleh Suku Pulu-Pulu.
5. Upin, Ipin, dan kawan-kawan ditangkap

Tak ada pilihan lain, Upin dan Jarjit kembali menyatukan kelompok mereka untuk datang ke desa tempat Suku Pulu-Pulu tinggal. Sialnya, pada malam hari saat mereka sedang beristirahat di tengah hutan, suku itu datang dan menyerang. Jarjit akhirnya tertangkap.
Upin, Ipin, dan yang lainnya tak bisa tinggal diam. Mereka menyusup ke desa demi menyelamatkan Jarjit. Sayang, mereka ketahuan dan akhirnya ikut ditangkap dan akan diadili.
Suku Pulu-Pulu berbicara menggunakan bahasa Pulu-Pulu yang tak dimengerti Upin, Ipin, dan teman-temannya. Mereka akhirnya tak bisa menjawab satu pertanyaan pun yang diajukan Ratu Pulu-Pulu dan malah membuat Ratu marah.
6. Ijat sang Penyelamat!

Di saat situasi semakin runyam, datang Ijat yang berhasil berkomunikasi dengan penduduk Pulu-Pulu menggunakan gerak tubuh. Setelah menjelaskan situasinya, Upin, Ipin, dan yang lainnya pun dibebaskan.
Pada malam harinya, Suku Pulu-Pulu mengadakan jamuan makan yang mewah untuk menyambut kedatangan tim Upin dan Jarjit.
7. Jarjit mencuri bola sakti milik Suku Pulu-Pulu

Saat sedang menikmati hidangan yang disajikan, mereka mengetahui bahwa bola sakti yang ada di desa tersebut adalah harta karun yang sedang mereka cari. Bola sakti itu dipercaya mampu mengabulkan satu permintaan pemiliknya, dengan syarat permintaan itu diajukan saat gerhana matahari.
Keesokan harinya, tibalah waktunya bagi tim Upin dan Jarjit undur diri dari pulau. Namun, saat akan kembali berlayar, Suku Pulu-Pulu mengejar dan menyerang mereka dengan anak panah.
Ternyata, suku tersebut marah karena bola saktinya dibawa kabur oleh Jarjit. Akibatnya, tim Upin dan Jarjit harus terpisah dari Mail dan Ijat.
8. Misteri topeng Suku Pulu-Pulu

Tak hanya bahasanya, Suku Pulu-Pulu juga khas akan topeng besar yang mereka kenakan. Ternyata, ada misteri di balik perilaku aneh penduduk Pulu-Pulu.
Rahasia itu terungkap ketika Upin dan Ipin berhasil melepaskan salah satu topeng penduduk yang menyerangnya. Saat itu, orang tersebut seperti kebingungan dan tak mengingat apa-apa. Lalu, ketika kawanannya hendak memakaikan topengnya lagi, ia terlihat ketakutan.
Tampaknya, topeng itu telah mengendalikan penduduk Pulu-Pulu dan membuat mereka bersikap tak bersahabat.
9. Melawan Ratu Pulu-Pulu yang jahat

Jarjit lagi-lagi mengelabui Ratu dan membuat pemimpin Suku Pulu-Pulu itu semakin marah. Jarjit sengaja berpura-pura membuang bola sakti ke laut sehingga mereka bisa bebas dari kejaran suku tersebut.
Setelah sadar bahwa dirinya dibodohi, Ratu menggunakan kekuatan tongkatnya untuk menghancurkan kapal yang dinaiki Upin, Ipin, dan kawanannya. Mereka akhirnya terdampar ke pulau.
Setelah gagal menggunakan kekuatan bola sakti karena ada aturan tertentu yang perlu dipenuhi, Upin kemudian memimpin kelompoknya untuk kembali ke desa demi menyelamatkan Mail dan Ijat. Namun, dalam prosesnya, Jarjit dan anggotanya kembali berulah dan berakhir ditangkap oleh Suku Pulu-Pulu.
Kondisi semakin sulit setelah bola sakti yang Jarjit bawa ternyata telah direbut paksa oleh Ijat yang dipaksa menggunakan topeng. Tak ada jalan lain, Upin, Ipin, dan timnya harus berkonfrontasi langsung dengan Ratu yang hendak memulai ritual untuk menggunakan kekuatan bola sakti, sebab hari itu sedang terjadi gerhana matahari.
10. Upin, Ipin, dan sekutunya selamat berkat Garuda

Setelah berbagai upaya yang penuh risiko, Ratu Pulu-Pulu berhasil dikalahkan. Masalahnya, gunung berapi yang menjadi lokasi ritual akan segera meletus. Upin, Ipin, Jarjit, dan petualang lainnya berada dalam bahaya.
Di saat genting itu, Mail datang sebagai penyelamat. Ia lagi-lagi mengendalikan Garuda untuk terbang ke area itu dan menyelamatkan teman-temannya dari letusan gunung berapi.
Setelah Ratu jahat dikalahkan, Suku Pulu-Pulu kembali seperti sedia kala. Mereka tak lagi dipengaruhi oleh kekuatan jahat topeng yang selama ini telah mengendalikan mereka.
Dalam pelayaran, Mei Mei menghibur Jarjit yang sedih karena gagal menemukan harta karun dengan menunjukkan peta yang baru. Kedua kubu pun kembali bersiap untuk memperebutkan peta tersebut.
Itulah beberapa hal menarik di Upin & Ipin episode "Kembara ke Pulau Harta Karun". Adegan mana yang paling seru buatmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku



















