7 Fakta Menarik Laboon One Piece, Paus yang Jadi Sahabat Brook

- Laboon adalah paus sahabat Brook yang dirawat oleh Crocus
- Merupakan spesies paus pulau dan teman dekat Bajak Laut Rumbar
- Punya kebiasaan menghantamkan kepala ke Red Line dan menjadi tujuan mimpi utama Brook setelah bergabung ke Topi Jerami
Laboon adalah paus raksasa yang pernah ditemui kelompok Topi Jerami saat mereka melewati Reverse Mountain untuk pertama kalinya. Siapa sangka hewan satu ini rupanya punya hubungan penting dengan para bajak laut hebat seperti Crocus yang dulunya adalah kru Roger dan Brook yang dulu tergabung dalam kelompok Rumbar.
Apa saja fakta menarik paus satu ini? Berikut pembahasannya!
1. Merupakan spesies paus pulau

Laboon sendiri masuk dalam golongan spesies paus pulau yang terkenal sebagai salah satu mamalia laut terbesar di One Piece.
Saat telah tumbuh dewasa, ukuran Laboon bisa dikatakan mencapai angka kolosal, yaitu sekitar 400 meter. Ukuran bola matanya saja bahkan masih lebih besar dari kapal Going Merry. Tak heran jika ia kerap disandingkan dengan para Sea King jika cuma membicarakan ukuran tubuh.
Crocus sendiri memperkirakan daging yang dihasilkan dari Laboon cukup untuk memberi makan seluruh penduduk kota selama 2-3 tahun.
2. Jadi teman dekat Bajak Laut Rumbar sejak kecil

Pada awalnya, Laboon diketahui pernah punya kelompoknya sendiri namun berakhir terpisah. Ia sendiri sempat berenang sendirian sampai akhirnya ditemukan Bajak Laut Rumbar. Brook sendiri yang diketahui memberi nama Laboon pada paus tersebut.
Seolah memahami rasa kesepian paus tersebut, para bajak laut menghiburnya dengan bernyanyi dan bermain musik sampai akhirnya Laboon tertarik dan selalu mengikuti mereka kemanapun mereka pergi.
Namun saat akan menyeberang ke Grand Line, kapten mereka memutuskan untuk meninggalkan Laboon yang kala itu masih bayi di Twin Cape karena tempat tujuan selanjutnya dianggap terlalu berbahaya untuk hewan tersebut. Kelompok itu sendiri berjanji akan menemui Laboon beberapa tahun kemudian.
Sayangnya, nasib kelompok Rumbar berakhir naas sehingga membuat Laboon terjebak dalam penantian tanpa akhirnya tersebut.
3. Punya kebiasaan menghantamkan kepala ke Red Line

Sebagai hewan cerdas, Laboon diketahui punya kebiasaan tertentu.
Ia kerap menghantamkan kepalanya berulang kali ke Red Line sambil terus menjerit ke arah Reverse Mountain. Makhluk itu akan terus melakukannya tanpa berhenti sampai akhirnya Crocus harus menenangkannya secara paksa dengan caranya sendiri.
Menurut Crocus, tampaknya Laboon berambisi meruntuhkan Reverse Mountain agar bisa menemui teman-temannya di seberang sana.
4. Bagian dalam tubuhnya bisa djadikan sebagai tempat bersantai pribadi

Seperti yang kita tahu, ukuran Laboon yang sangat masif membuatnya bisa menelan kapal berukuran sedang seperti Going Merry tanpa kesulitan berarti.
Oleh karena itu, Crocus memanfaatkannya dengan mendesain sistem kanal dan gerbang khusus agar kapal yang tak sengaja tertelan bisa keluar dengan selamat tanpa harus menyakiti Laboon. Ia juga sampai mengecat seluruh bagian dalam tubuh Laboon sehingga terlihat seperti area lautan terbuka.
Dokter satu ini juga sampai membuat kapal berlapis baja yang didesain mirip pulau kecil sehingga ia bisa menjadikan area dalam perut Laboon sebagai tempat bersantai pribadi atau memancing hewan besar yang tak sengaja tertelan oleh paus tersebut.
5. Sampai sekarang, ia dirawat oleh Crocus

Seperti yang kita tahu, Laboon yang ditinggal keluarga manusianya tersebut akhirnya berakhir di bawah perawatan Crocus.
Awalnya, Crocus cuma menenangkannya dengan kata-kata saat Laboon masih kecil meski terkadang gagal. Namun seiring bertambahnya ukuran paus tersebut, mau tak mau dokoter tersebut harus memakai cara lain untuk membuatnya tetap terkendali.
Nah biasanya, Crocus akan pergi ke bagian ruangan alat suntik obat penenang khusus dalam perut Laboon. Dari situ, ia akan menginjeksi obat tersebut langsung ke tubuh paus tersebut sampai akhirnya Laboon berhenti mengamuk. Ia harus melakukannya setiap waktu agar paus itu tak sampai membahayakan nyawanya sendiri.
Ia juga memastikan agar tak ada seorang pun yang macam-macam pada Laboon seperti Mr. 9 dan Miss Wednesday (VivI) yang nekat memburu paus tersebut sebagai bahan makanan.
6. Logo Topi Jerami di kepalanya digambar oleh Luffy

Seperti yang kita tahu, Laboon hanya ingin membenturkan kepalanya ke Red Line agar batas yang memisahkan dirinya dengan lautan tempat teman-temannya berkelana bisa jebol.
Untungnya, upaya tersebut akhirnya berhenti berkat Luffy yang menggambar logo Topi Jerami di atas kepala Laboon dan memintanya agar jangan membenturkan kepalanya lagi agar tanda itu tak terhapus. Ia juga berjanji akan mengajak paus itu bertarung lagi di suatu saat nanti.
Berkat harapan baru yang ditanamkan Luffy, Laboon akhirnya bisa mematuhi perintah teman barunya dan menghentikan kebiasaan buruknya tersebut.
7. Jadi tujuan mimpi utama Brook setelah bergabung ke Topi Jerami

Semua kru Topi Jerami diketahui memiliki mimpinya masing-masing, tak terkecuali Brook.
Mimpi Brook sendiri justru adalah yang paling sederhana dibandingkan yang lain. Dia rupanya hanya ingin bertemu dengan Laboon dan memenuhi janji yang belum sempat ditepati Bajak Laut Rumbar selama puluhan tahun.
Yah sebagai satu-satunya bagian dari kru Rumbar yang sekarang bisa dikatakan hidup, hanya Brook seorang yang bisa memenuhi janji kelompok tersebut yang dulu sempat pupus akibat tragedi yang menimpa mereka di Grand Line.
Itulah daftar fakta menarik Laboon yang sekarang jadi mimpi utama Brook setelah join kru Topi Jerami.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku


















