5 Keanehan dari Situasi Sabo dan Cobra di One Piece
Sabo harusnya gak punya alasan menyerang Cobra
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Konon, Sabo membunuh Cobra di One Piece.
Mengingat sifat Sabo, ini aneh sekali. Rasanya dia tidak punya alasan untuk membunuh Cobra.
Apalagi mengingat dari banyak orang yang menghadiri Levely, Cobra itu termasuk yang sifatnya paling baik.
Kasus pembunuhan Cobra ini aneh sih. Ini lima keanehan dari situasi Sabo dan Cobra yang saya temukan.
1. Musuh Pasukan Revolusioner adalah Tenryuubito, bukan Pemerintah Dunia
Mari kita mengingat lagi situasi bab 905.
Koala menegaskan kalau mereka bukan ingin menumbangkan Pemerintah Dunia. Target Pasukan Revolusioner adalah menyingkirkan Tenryuubito, yang mengendalikan Pemerintah Dunia.
Jadi Sabo tidak punya alasan juga menyerang Cobra, yang sekedar raja dari Kerajaan Alabasta.
Patut diperhatikan kalau Pasukan Revolusioner pun kaget di bab 956. Jadi Sabo membunuh sosok seperti Cobra tak pernah masuk rencana mereka, membuat situasi ini semakin aneh.
Baca Juga: 9 Fakta Nefertari Cobra One Piece! Bernasib Buruk di Levely?
2. Terakhir kita lihat Sabo, fokusnya adalah menyelamatkan Kuma, dia sama sekali tak memikirkan Cobra
Di bab 908, tujuan Sabo adalah menyelamatkan Kuma.
Sabo menyadari saat itu dia hanya memiliki dua pilihan: sukses atau mati.
Saat itu, Sabo bahkan tidak memikirkan soal Nefertari Cobra.
Makannya kabar Sabo membunuh Cobra itu aneh sekali.
3. Yang punya motivasi membunuh Cobra justru Gorosei atau Im-sama, bukan Sabo
Di bab 823, Nefertari Cobra berniat menanyakan soal Poneglyph.
Jika ada kesempatan, dia juga ingin mengetahui apa yang dilakukan raja klan Nefertari di masa lalu pada dunia.
Nah kemudian di bab 908, Gorosei mengatakan raja Alabasta ingin bertemu dengan mereka dalam konferensi ini.
Salah satu Gorosei menganggap keluarga Nefertari sebagai pengkhianat karena hanya mereka dari 20 keluarga pendiri Pemerintah Dunia yang tidak ke Mary Geoise.
Gorosei lain bertanya apa Cobra menyadari sesuatu, dan berharap Cobra tidak membuat masalah menjadi rumit.
Mengingat seperti apa sifat Gorosei, saya yakin bila Cobra menanyakan soal Poneglyph ke mereka, dia akan dianggap potensi bahaya.
Lalu kita diperlihatkan Im-sama telah merusak poster Luffy dan Kurohige serta foto Shirahoshi, namun memegangi foto Vivi.
Semua situasi ini membuat Gorosei dan Im-sama lebih terasa sebagai sosok yang punya motif membunuh Cobra. Bukan Sabo.
4. Pasukan Revolusioner belum bisa menghubungi Sabo
Saat kita melihat reaksi orang-orang mengenai kabar soal Sabo, Pasukan Revolusioner kaget.
Ivankov tidak percaya Sabo akan melakukan itu. Dragon ingin mengonfirmasi situasi dulu.
Meski begitu, Pasukan Revolusioner di Kamabakka tidak ada yang bisa menghubungi Sabo.
Sabo tidak bisa dihubungi, dan belum muncul untuk mencoba klarifikasi apa yang terjadi (setidaknya ke Pasukan Revolusioner) ini sangat misterius.
Sabo dikatakan berhasil menyelamatkan Kuma dan lolos. Kalau begitu kenapa dia tidak bisa dihubungi? Apa dia harus bersembunyi? Atau dia masih dalam bahaya?
5. Vivi hilang
Jika Cobra mati dibunuh Sabo, maka kemungkinan terbesar orang yang bisa jadi saksi soal peristiwa pembunuhan itu adalah Vivi.
Meski begitu, Vivi dikabarkan hilang.
Mengingat di bab 907 kita diperlihatkan Im-sama mengamati foto Vivi, nasib Vivi jadi mengkhawatirkan.
Apakah Vivi berhasil diamankan oleh Sabo? Ataukah dia justru ditangkap kaki tangan Im-sama?
Nah, itu keanehan dari situasi Sabo dan Cobra di One Piece.
Dalam situasi begini, saya sih merasa Sabo difitnah dan dalang sejati di balik pembunuh Cobra ya Gorosei atau Im-sama.
Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: 9 Fakta Nefertari Cobra One Piece! Bernasib Buruk di Levely?