Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Musnahnya Keluarga Gol D. di One Piece Sangat Disayangkan

Tewasnya Portgas D. Ace (dok. Toei Animation/One Piece)
Tewasnya Portgas D. Ace (dok. Toei Animation/One Piece)
Intinya sih...
  • Tidak ada penerus keluarga Gol D. untuk menyerang Imu
  • Dunia kehilangan potensi pemilik Voice of All Things
  • Satu keluarga penerus Will of D. lenyap
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Keluarga Gol D. di One Piece tampaknya benar-benar sudah musnah.

Gol D. Roger mati dengan senyum legendaris di Loguetown. Istrinya, Portgas D. Rouge, meninggal demi melindungi anak mereka.

Dan putra satu-satunya, Portgas D. Ace, juga mati tragis di pangkuan Luffy saat Perang Marineford.

Ada beberapa hal yang membuat musnahnya keluarga Gol D. terasa sangat disayangkan, baik dari sisi naratif maupun simboliknya bagi dunia One Piece.

Simak pembahasannya di bawah ini, dan sampaikan pendapatmu di kolom komentar!

1. Tidak ada penerus keluarga Gol D. untuk menyerang Imu

Momen Serangan Gabungan ke Imu God Valley . (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Momen Serangan Gabungan ke Imu God Valley . (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Masih ingat momen serangan gabungan di bab 1163? Gol D. Roger, Rocks D. Xebec, Monkey D. Garp, Kaido, Charlotte Linlin, dan Edward Newgate semuanya mengerahkan jurus kuat mereka untuk menghajar Imu yang mewujud di tubuh Jaygarcia Saturn?

Fans memperhitungkan bahwa akan ada kejadian mirip itu di masa sekarang. Dimana keturunan Rocks dan keturunan Garp yang akan gantian menyerang Imu, kali ini mungkin bahkan beneran hingga penguasa dunia itu kalah.

Tapi jika itu terjadi, maka absennya keturunan Gol D. Roger akan semakin menyakitkan.

Memang masih terbuka kemungkinan Shanks yang akan mewakili tekad Roger, apalagi Shanks mewarisi jurus Divine Departure yang dikerahkan Roger untuk momen itu.

Tapi itu tidak menutup hilangnya satu keluarga penerus nama D. untuk menyerang Imu, karena Shanks tak punya nama D.

2. Dunia kehilangan potensi pemilik Voice of All Things

Gol D. Roger tiba di Laugh Tale
Gol D. Roger tiba di Laugh Tale (dok. Toei Animation/One Piece)

Perhatikan bahwa seperti Haoshoku Haki, Voice of All Things, kemampuan untuk mendengar banyak hal termasuk isi pikiran Sea Kings, suara Poneglyph, dan bahkan jeritan hati Rocks yang sudah jadi iblis, bisa diturunkan ke anak cucu.

Monkey D. Garp bisa mendengar jeritan hati Rocks di God Valley, lalu sekarang Luffy juga punya Voice of All Things.

Kozuki Oden punya kemampuan ini, Kozuki Momonosuke juga.

Gol D. Roger bahkan adalah salah satu karakter pemilik Voice of All Things yang paling menonjol. Namun, setelah kematian Ace di Marineford, garis keturunan ini seolah terputus.

Ace, yang lahir dari Roger dan Rouge, seharusnya memiliki potensi luar biasa untuk mewarisi kemampuan ini, bukan sekadar sebagai pewaris darah Roger, tapi juga pewaris hubungan spiritual dengan dunia itu sendiri.

Kematian Ace bukan hanya akhir dari satu keluarga besar “D.” Itu juga berarti dunia kehilangan satu sosok yang potensial banget mampu mendengar Voice of All Things.

3. Satu (bahkan mungkin dua) keluarga penerus Will of D. lenyap

Istri dan anak Gol D. Roger
Istri dan anak Gol D. Roger (dok. Toei Animation/One Piece)

Para pemilik Will of D. dianggap sebagai "musuh alami dewa." Mereka mungkin adalah sosok-sosok yang paling bisa diharapkan untuk memberontak dan melawan tirani Tenryuubito, terbukti dari lima pemilik Will of D. sudah pernah menyerang Tenryuubito. Mulai dari Garp, Dragon, Luffy (tiga generasi keluarga Monkey), Rocks, Roger.

Dengan kematian Ace, maka garis darah keluarga Gol D. pun musnah. Bahkan mungkin darah keluarga Portgas D. juga karena yang ketahuan hanya Ace dan Rouge.

Satu, atau bahkan dua, klan D. telah musnah dengan kematian Ace, sementara tirani Tenryuubito masih mencengkeram dunia.

4. Ace mati saat banyak potensinya belum tergali

Karakter Pengguna Buah Iblis yang Punya Haki Raja di One Piece
Portgas D. Ace (dok. Toei Animation/One Piece)

Kematian Portgas D. Ace di Marineford meninggalkan kesedihan mendalam, bukan hanya karena ia mati muda, tapi karena betapa banyak potensinya yang belum sempat berkembang.

Ketika Ace gugur, konsep seperti Busoshoku Haki, Kenbunshoku Haki, dan Haoshoku Haki tingkat lanjut bahkan belum sepenuhnya dijelaskan dalam cerita utama.

Akibatnya, pembaca tidak pernah benar-benar melihat sejauh mana kemampuan Ace bisa tumbuh.

Baru melalui One Piece Novel A kita tahu bahwa Ace sudah menguasai Busoshoku Haki, dan memiliki potensi besar untuk berkembang jauh lebih hebat.

Namun sayangnya, ia gugur sebelum mencapai tahap penguasaan penuh, sebelum dunia bisa menyaksikan Haoshoku Haki miliknya menyala sekuat sang ayah, Gol D. Roger.

Dalam banyak hal, Sabo terasa seperti “refleksi Ace yang lebih matang.” Sama-sama saudara angkat Luffy, sama-sama pemakan Mera Mera no Mi, tapi Sabo kini mampu memadukan kekuatan api dengan Busoshoku Haki yang matang, sesuatu yang mungkin bisa dilakukan Ace, jika takdir memberinya waktu lebih lama.

5. Terhentinya rivalitas klan Davy dengan Gol D.

Ace dan Blackbeard bertarung di Pulau Banaro. (dok. Toei Animation/One Piece)
Ace dan Blackbeard bertarung di Pulau Banaro. (dok. Toei Animation/One Piece)

Pertarungan di Pulau Banaro kini terasa jauh lebih bermakna setelah kilas balik God Valley.

Itu bukan sekadar duel antar bajak laut, tapi pertarungan antara dua darah warisan besar, dua simbol kehendak yang berseberangan: seorang anak Gol D. Roger melawan anak Rocks D. Xebec (atau Davy D. Xebec).

Roger dan Rocks dulu adalah rival sejati di puncak dunia, dua sosok yang sama-sama menantang takdir dan menolak tunduk pada “dunia."

Namun sayangnya, kematian Ace memastikan rivalitas itu tak pernah benar-benar terulang.

Benturan epik antara api dan kegelapan yang semestinya menjadi kelanjutan kisah Roger dan Rocks berakhir terlalu cepat. Bayangkan jika Ace selamat, mungkin ia akan berkembang hingga bisa menandingi Teach dalam segala hal: kekuatan, tekad, dan warisan. Rivalitas mereka akan lebih membara dari Roger dan Rocks (karena Kurohige lebih kejam dari ayahnya).

Pertarungan mereka pun bisa jadi lebih besar dari ayah-ayah mereka dulu, pertarungan antara dua penerus Will of D. yang berbeda arah.

Sekarang, rivalitas yang seharusnya diwarisi Ace justru beralih pada Shanks. Shanks-lah yang mewarisi teknik pedang Roger, dilukai wajahnya oleh Teach, dan kini tampak sangat mewaspadai ancaman Teach.

Nah itu lima alasan musnahnya keluarga Gol D. di One Piece sangat disayangkan. Melihat Insiden God Valley dan menyadari bahwa Ace tidak akan menyerang Imu bersama Luffy dan Teach terasa bikin sedih. Walaupun nanti posisi Ace digantikan Sabo atau Shanks pun rasanya tidak akan sama, karena mereka bukan benar-benar pemilik Will of D.

Kalau menurutmu gimana?

Sampaikan di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Anime & Mange

See More

Apa Tweet Anime Paling Banyak di-Like di Twitter? Ini Jawabannya!

14 Des 2025, 19:29 WIBAnime & Manga