Ini Kesulitan Masashi Kishimoto Membuat Akhir Naruto Lawan Pain!
Kishimoto sempat bingung gimana Naruto akan menangani Pain?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alur penyerangan Pain ke Konoha menjadi salah satu alur cerita Naruto terbaik. Bahkan banyak penggemar yang mengatakan bahwa tak masalah serial Naruto tamat di akhir cerita Pain, karena memang sudah seperti episode terakhir.
Ada rahasia di baliknya, ternyata sempat kesulitan Kishimoto membuat Naruto vs Pain! Apa yang dimaksud kesulitan di sini?
1. Alasan Kishimoto sempat merasakan amarah saat menulis kisah ini
Dalam sebuah wawancara dengan Masashi Kishimoto selaku pencipta Naruto, yang bisa dibaca di akun Twitter @AshitanoGin, Kishimoto menceritakan keluh kesahnya.
Bagian yang bagi Kishimoto sangat menyulitkan ketika Kishimoto membuat Naruto versus Pain, terutama di akhir masalah mereka.
Sebelumnya duniaku.com pernah mengulas soal alur cerita Pain menyerang Konoha adalah alur cerita yang paling membuat Kishimoto marah, karena dia suka dengan karakter Hinata, namun dia merasa bimbang harus membuat Hinata terluka ketika melawan Pain.
Dikatakan bahwa perubahan animasi dan gaya gambar ketika Naruto versi Kyubi melawan Pain setelah Hinata terluka itu penggambaran marahnya Kishimoto yang sama seperti Naruto.
Di alur cerita ini, Kishimoto juga merasakan "Marah" dan rasa untuk "Balas dendam" yang sama seperti Naruto, masalahnya adalah, bagaimana Kishimoto menggambarkan perasaan Naruto.
Baca Juga: 5 Fakta Singkat Perang Dunia Ninja Pertama hingga Ketiga di Naruto
2. Kishimoto sempat tak menemukan jawabannya
"Sasuke memiliki dendam di dalam hatinya, karena ada seseorang yang membunuh keluarga besarnya, dan membuatnya hidup sendirian, masalahnya di sini Naruto belum pernah merasakan hal yang sama, karena itu Naruto tidak mengerti Sasuke," ucap Kishimoto.
"Masalahnya, setelah Jiraiya yang menjadi sosok ayah baginya dibunuh oleh Pain, dan Naruto menghadapi Pain, apa yang harus dia lakukan? Dendam seperti Sasuke? Kebetulan mereka memiliki perasaan dan pengalaman yang sama sekarang, yaitu kehilangan," lanjutnya.
Kishimoto bingung harus "melakukan" apa untuk Naruto. Apakah membuatnya penuh dengan dendam untuk Pain? Bisa-bisa Naruto menjadi seperti penjahat. Atau memaafkan Pain? Nantinya pembaca menganggap adanya yang tak masuk akal di sini.
Kishimoto sulit tidur karena memikirkan ini, dan dia hampir menyerah dan mengatakan "Aku tak bisa menemukan jawabannya."
3. Akhirnya memutuskan Naruto memaafkan Pain
Untungnya, Kishimoto membuat Naruto vs Pain dengan akhir cerita yang cukup baik.
Menurutnya, dia ingin membuat Naruto terselimuti amarah terlebih dahulu, dan itu wajar, karena Jiraiya mati, Konoha hancur, Hinata terluka, dan statusnya banyak warga Konoha yang menjadi korban.
Setelah menemukan titik balik dari amarahnya, barulah dia bertemu dengan Minato Namikaze, ayahnya sendiri, dan akhirnya belajar untuk memaafkan Nagato, sosok di balik enam tubuh Pain.
Menurut Kishimoto, akhir dari ini adalah memberikan perbedaan jalan untuk Naruto dan Sasuke. Jika Sasuke adalah pedendam yang sulit memaafkan, maka Naruto adalah sebaliknya, dan semakin membuat jelas siapa yang tokoh utama dan tokoh jahatnya di sini.
Itulah kebimbangan Kishimoto membuat Naruto vs Pain terutama penyelesaiannya. Bagaimana menurutmu? Kamu suka alur cerita Pain? Silahkan tulis pendapatmu di kolom komentar, ya.
Baca Juga: 5 Katak Terkuat dari Gunung Myoboku di Seri Naruto