Ini Alasan Ujian Chunin di Naruto dan Boruto Itu Sebenarnya Adil!
Kok yang naik jadi Chunin cuman satu? Gak adil nih! Nah jawabannya ada di artikel
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu penasaran dengan sistem Ujian Chunin di Naruto hingga Boruto? Ujian Chunin yang hasilnya diketahui sejauh ini ada tiga yang resmi dan satu yang filler. Tiga yang resmi itu adalah yang meluluskan Kakashi, Shikamaru, dan Shikadai. Sementara yang filler itu yang meluluskan Konohamaru.
Dari tiga yang resmi, hanya ada satu yang merupakan pemenang utama yaitu Kakashi Hatake. Beberapa generasi kemudian ada Ujian Chunin berikutnya di era Naruto dan yang diangkat menjadi Chunin Shikamaru, bertahun-tahun kemudian ada lagi dan yang diangkat adalah anaknya Shikamaru, yaitu Shikadai (versi anime).
1. Kenapa satu Ujian Chunin pemenangnya biasanya hanya satu?
Kenapa sih Ujian Chunin pemenangnya biasanya cuma satu? Bukannya ada banyak peserta? Kalau hanya satu yang menang jadinya mubazir dong mengingat butuh biaya besar untuk mengadakan ujian Chunin, belum lagi jumlah Chunin akan jadi sedikit karena pemilihannya yang ketat, gak adil dong?
Justru sistem Ujian Chunin itu sebenarnya adil.
Jika kamu belum tahu, begini nih sistemnya. Dari yang sudah diketahui, peraturan menentukan Genin menjadi Chunin adalah berdasarkan prestasi mereka selama ujian, jadi meskipun tidak masuk final tetap bisa menjadi Chunin.
Menang tak serta merta menjadikannya Chunin secara langsung, namun jika gagal sekali pun maka Genin tersebut masih berpotensi bisa menjadi Chunin. Karena ini lah kenapa Shikamaru dan Shikadai yang mana keduanya tidak masuk final (kalau Shikadai yang kita bahas versi anime) karena prestasi mereka selama ujian lebih tinggi dari yang lain.
Ada beberapa Ninja yang bertugas untuk memantau setiap individu yang ikut ujian, ada juga Daimyo dan Hokage yang akan memberikan pendapat dan setuju tidaknya mereka. Pendapat mereka tentunya juga berdasarkan pantauan sendiri di masa ujian yang berlangsung. Sikap, sifat, dan pengambilan keputusan seorang Ninja juga dinilai selain kekuatan.
Baca Juga: Preview Boruto Episode 173: Konohamaru Akan Ungkap Rahasia Victor?
2. Sistem seperti ini membuat ninja yang menang ujian tapi kurang pantas jadi Chunin tetap tidak dapat promosi
Karena hal ini maka ninja berprestasi dan hebat meskipun tidak masuk final tetap bisa menjadi Chunin, namun ninja yang curang seperti Boruto misalkan meskipun menang di final ya tetap dibatalkan.
Mengingat Shinki dari Sunagakure, yang mendominasi ujian, pun tetap tak terpilih jadi Chunin, besar kemungkinan kalaupun Shinki menang, dia tetap tidak dipromosikan.
Untuk Shinki, pertimbangan Kazekage tampaknya adalah anak itu memang kuat, tapi belum matang secara emosional.
Nah, ini membuat para ninja kuat yang secara emosi belum matang tidak serta merta dapat promosi. Terutama karena kita sudah melihat sendiri ada ninja kuat yang kemudian dapat menyalahgunakan kekuatan mereka, seperti Orochimaru di era lampau.
Tentu saja, ini membuat para peserta ujian tidak hanya harus memikirkan menang ujian. Mereka harus memperlihatkan sikap ninja yang pantas disebut Chunin sejak awal hingga mereka tereliminasi.
3. Tapi tetap ada tingkatan pasti gagal
Meskipun begitu tetap saja tingkatan gagal menentukan.
Jika sudah gagal di ujian tertulis ya pasti poinnya sedikit dan harapan melangkah menjadi Chunin kecil, berlaku untuk tingkatan berikutnya.
Selain itu, semua Chunin yang lulus sejauh ini harus minimal mencapai babak final. Itu terjadi pada Shikamaru dan Shikadai, serta Kakashi di masa lampau.
Namun karena hal ini maka bisa jadi ada banyak Chunin yang terpilih dalam satu sesi, bisa juga tidak ada sama sekali.
Nah itu penjelasan sistem ujian Chunin yang sebenarnya adil, meski memang sulit. Bagaimana menurutmu?
Baca Juga: 5 Bukti Kalau Pertahanan Konoha di Naruto dan Boruto Itu Lemah!