Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Trio Pelajar SMA Indonesia Tembus 4 Besar Dunia di Kompetisi Robot!

Tim Bayu Sakti WRS 2025.
Tim Bayu Sakti WRS 2025.
Intinya sih...
  • Tim Bayu Sakti, perwakilan Indonesia di World Robot Summit 2025, berhasil menembus posisi 4 besar dunia dalam kategori Disaster Robotics Drone.
  • Drone Rajawali, ciptaan tim Bayu Sakti, mampu melakukan pemetaan area bencana dan mendeteksi indikator bencana lainnya secara mandiri.
  • Ketiga pelajar SMA ini memiliki misi besar untuk mengembangkan solusi teknologi penanggulangan bencana yang berkualitas dan mandiri untuk Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Prestasi membanggakan kembali datang dari generasi muda Indonesia!

Pada Minggu (12/10) kemarin, tiga pelajar SMA asal Indonesia sukses menorehkan pencapaian luar biasa di ajang bergengsi World Robot Summit (WRS) 2025.

Ketiganya tergabung dalam Tim Bayu Sakti, satu-satunya perwakilan Indonesia sekaligus tim termuda yang berlaga di kompetisi robot tingkat dunia tersebut. Meski datang sebagai underdog, kemampuan mereka justru membuat banyak pihak terpukau, bahkan berhasil menembus posisi 4 besar dunia!

Penasaran bagaimana perjuangan mereka di ajang internasional ini?

Simak kisah lengkap dan detail prestasinya di bawah ini!

1. Bahkan Tim Bayu Sakti pun tak menduga

Tim Bayu Sakti WRS 2025.
Tim Bayu Sakti WRS 2025.

Tim Bayu Sakti sukses menembus empat besar dunia dalam kompetisi robot untuk kategori Disaster Robotics Drone.  Ajang bergengsi ini diselenggarakan oleh Fukushima Institute for Research, Education and Inovation (FREI) bersama Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang dan diikuti ahli robotika dari berbagai negara pada tanggal 10-12 Oktober 2025.

Tim Bayu Sakti terdiri dari tiga pelajar SMA, yakni Ksatria Wibawa Putra Murti (16 tahun), Owen Tay Jia Hao (16 tahun) dari ACS Jakarta, dan Arga Wibawa (18 tahun) dari SMA Al Irysad yang baru lulus kelas 12. Mereka bertanding dalam kategori Robot Tantangan Bencana Alam (Disaster Challenge), tepatnya Standard Disaster Robotics Drone Challenge, yang menguji kemampuan otonomi, pemetaan, dan manuver drone dalam simulasi bencana.

“Ini melampaui ekspektasi kami. Target kami adalah lolos masuk ke WRS dengan membawa nama baik Indonesia. Nyatanya kami bisa lolos hingga final dan bahkan urutan 4 teratas,” kata Ksatria sebagai Ketua Tim Bayu Sakti.

“Kami mengalahkan tim-tim lainnya yang beranggotakan mahasiswa atau peneliti, dengan peralatan dan pengalaman yang lebih banyak,” kata Owen.

“Sebagai tim paling muda, hasil Bayu Sakti membuktikan bahwa SDM Indonesia bisa bersaing ketat dengan SDM negara-negara maju,” sambung Arga.

Dalam kompetisi ini, tim Bayu Sakti menampilkan drone Rajawali, sebuah drone bertenaga kecerdasan buatan (autonomous AI-powered disaster response unmanned aerial vehicle), yang mampu melakukan pemetaan area bencana, bergerak secara mandiri (autonomous), dan mampu mendeteksi beberapa indikator yang muncul saat bencana seperti retakan, label hazard, karat, dan serangkaian tantangan lainnya. Drone Rajawali dikembangkan selama 6 bulan spesifik untuk bersaing di kompetisi Disaster Robotics Drone Challenge WRS 2025.

2. Misi besar anggota tim

Tim Bayu Sakti WRS 2025.
Tim Bayu Sakti WRS 2025.

Lebih lanjut Ksatria mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara rawan bencana. “Kami mau mengembangkan solusi nyata untuk menjawab permasalahan ini. Karena ditandingkan dengan solusi negara lain, ini menjadi ajang pembuktian bahwa Indonesia bisa mengembangkan teknologi ini secara berkualitas dan mandiri. 

Sementara Owen menambahkan ini baru tahap awal dan berharap bisa terus mengembangkannya sehingga Indonesia punya kemandirian teknologi di bidang penanggulangan bencana.

Misi mulia yang diusung ketiga pelajar ini tentu layak mendapat dukungan penuh — bukan hanya dari sekolah atau pemerintah, tapi juga dari seluruh masyarakat Indonesia yang ingin melihat generasi muda berperan nyata dalam menghadapi tantangan masa depan.

3. Penjelasan soal WRS

Tim Bayu Sakti WRS 2025.
Tim Bayu Sakti WRS 2025.

Untuk memahami sebesar apa prestasi Tim Bayu Sakti, mungkin biar kita bahas sedikit lagi soal apa itu World Robot Summit (WRS).

WRS merupakan kompetisi dan pameran robotika internasional bergengsi yang dirancang untuk mempercepat riset, inovasi, serta penerapan sistem robotika di dunia nyata. Ajang ini menjadi wadah bagi para peneliti, mahasiswa, dan pelajar berbakat dari seluruh dunia untuk memamerkan teknologi robotika mutakhir yang bisa menjawab berbagai tantangan global.

Tidak semua tim bisa serta-merta berpartisipasi di WRS 2025.

Sebelum berlaga di babak utama, Tim Bayu Sakti harus lebih dulu lolos dari tahap kualifikasi desain robot, yang dikenal sangat ketat dan kompetitif. Hanya tim dengan rancangan terbaik dan berpotensi tinggi yang bisa melangkah ke tahap final di Jepang.

WRS sendiri terdiri dari berbagai kegiatan, mulai dari seminar, pameran teknologi, hingga kompetisi robot lintas kategori, di mana tim-tim dari berbagai negara berlomba untuk menciptakan solusi inovatif melalui kecanggihan teknologi robotika. Puncak acaranya adalah kompetisi robot internasional, tempat para inovator terbaik dunia saling unjuk kemampuan untuk menaklukkan tantangan nyata menggunakan robot ciptaan mereka.

Melihat tiga pelajar Indonesia berhasil menembus empat besar dunia di ajang sekelas ini, jelas bukan hal biasa, malah ini bukti nyata bahwa talenta muda Indonesia mampu berdiri sejajar dengan inovator dunia.

Nah, bagaimana menurut kamu soal prestasi luar biasa dari Trio Bayu Sakti ini?

Tuliskan pendapatmu di kolom komentar!

Share
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Tekno

See More

Lenovo Legion Tab Gen 3, Tablet Gaming Ringkas Tapi Tenaga Konsol!

04 Des 2025, 20:00 WIBTekno