Penilaian Film Zootopia 2, Misteri Ekosistem Reptil di Kota Zootopia?

- Dunia Zootopia yang Lebih Luas, Lebih Hidup, dan Lebih Rumit
- Mengapa Tidak ada Ular di Zootopia?
- Judy Hopps & Nick Wilde, Duo yang Masih Menarik untuk Diulik
Zootopia 2 membawa kita kembali ke kota satwa yang sebelumnya terasa seperti utopia modern: ramah, sibuk, dan penuh keberagaman. Tetapi sekuel ini langsung menyadarkan bahwa setelah kejadian besar di film pertama, kota ini tidak otomatis menjadi tempat yang sempurna. Harmoni yang terlihat dari luar ternyata rapuh, sementara perbedaan antar spesies terus berkembang menjadi ketegangan yang lebih halus.
Disney kembali meramu dunia Zootopia dengan kehangatan dan humor, tetapi kali ini memilih pendekatan yang lebih dewasa. Ada rasa nostalgia yang kuat saat Judy dan Nick muncul pertama kali, namun ada pula perasaan bahwa keduanya kini menghadapi dunia yang jauh lebih kompleks. Kota ini berubah, dan warganya pun berubah, tidak semuanya ke arah yang baik.
Sebagai pembuka, film ini berhasil menciptakan suasana bahwa masalah baru akan muncul dan kali ini jauh lebih sulit dari sekadar predator vs prey. Kita langsung diajak memahami bahwa Zootopia adalah kota yang terus bertumbuh, tetapi setiap pertumbuhan selalu punya bayangannya sendiri.
1. Dunia Zootopia yang Lebih Luas, Lebih Hidup, dan Lebih Rumit

Sekuel ini memperlihatkan bahwa Zootopia bukan lagi hanya kota mamalia. Distrik-distrik baru diperkenalkan, termasuk area tempat spesies non-mamalia, terutama reptil dan amfibi yang selama ini tidak pernah disebut, bahkan tidak diakui secara sosial. Perluasan ini terasa natural, seolah kota yang kita kenal selama ini memang memiliki “bagian tersembunyi” yang akhirnya terbuka untuk kita.
Dunia ini digarap dengan detail memukau: teknik adaptasi lingkungan, desain teknologi, hingga interaksi antar spesies terasa semakin kaya. Film ini memperlihatkan bahwa membangun kota untuk puluhan jenis organisme berbeda tidak pernah mudah. Tempat-tempat baru ini menunjukkan bagaimana kelompok tertentu harus menyesuaikan diri dalam ruang yang tidak dirancang untuk mereka.
Dari sisi cerita, perluasan dunia ini membuka lapisan baru konflik. Zootopia kini memperlihatkan ketimpangan yang lebih rumit: bukan hanya antara predator dan prey, tapi antara “yang dianggap sebagai penduduk utama” dan “yang dianggap kelas dua”. Dunia yang terlihat damai ternyata hanya menutupi ketidaksetaraan yang dalam.
2. Mengapa Tidak ada Ular di Zootopia?

Konflik Zootopia 2 bermula ketika Judy menemukan petunjuk keberadaan seekor ular sesuatu yang selama ini dianggap tidak ada di Zootopia. Munculnya pit viper bernama Gary di Zootenial Gala lalu menculik kepala keluarga Lynxley dan membawa jurnal iklim kuno membuat Judy dan Nick terseret dalam kasus yang jauh lebih besar dari dugaan awal. Dari sini, penyelidikan mereka mengarah pada kemungkinan bahwa sejarah resmi Zootopia menyembunyikan sesuatu yang kelam.
Pelarian mereka sebagai buronan membuka jalan menuju komunitas reptil yang hidup tersembunyi di daerah kumuh terpencil. Di sana, Judy mengetahui bahwa reptil dulunya tinggal di Zootopia hingga wilayah mereka dihancurkan saat pembangunan Tundratown. Jurnal yang dikejar Gary ternyata memuat bukti bahwa nenek buyutnya, Agnes, adalah pencipta teknologi iklim dan pendiri sejati Zootopia, tetapi namanya dihapus dan digantikan oleh keluarga Lynxley untuk menjaga kekuasaan mereka.
Konflik memuncak ketika Pawbert, keturunan Lynxley yang awalnya tampak bersahabat mengkhianati kelompok Judy untuk mempertahankan warisan keluarganya. Perebutan bukti sejarah di Reptile Ravine akhirnya membongkar kebenaran, menyingkirkan pengaruh Lynxley, dan membuka jalan bagi reptil untuk kembali diakui sebagai warga resmi kota. Dengan demikian, Zootopia dipaksa menghadapi kenyataan: kota itu tidak pernah seinklusif yang diklaim, dan kebenaran adalah satu-satunya jalan untuk memperbaikinya.
3. Judy Hopps & Nick Wilde, Duo yang Masih Menarik untuk Diulik

Dalam Zootopia 2, Judy Hopps tampil sebagai pusat moral yang menuntun arah cerita. Ia kini berhadapan dengan dilema yang lebih berat, memadukan kebenaran, empati, dan tanggung jawab sebagai polisi di tengah konflik sosial yang bisa memecah kota. Perjalanannya terasa matang dan emosional, menunjukkan bagaimana ia belajar melihat Zootopia bukan hanya dari sudut pandang hukum, tetapi dari mereka yang suaranya jarang terdengar.
Sebaliknya, Nick Wilde masih tampil memikat, namun perkembangannya jauh lebih terbatas. Ia tetap menjadi partner yang setia dan penuh chemistry dengan Judy, tetapi film tidak menggali lebih dalam pergulatan pribadinya sebagai mantan penipu yang kini menjadi bagian dari lembaga yang dulu tidak mempercayainya. Nick sering berada di posisi pendukung sehingga potensinya terasa belum sepenuhnya dimaksimalkan.
Ketegangan antara perjalanan karakter dan dinamika kota ini memperkuat tema sosial utama film: pertanyaan tentang siapa yang benar-benar diterima sebagai bagian dari Zootopia. Sekuel ini menyoroti bias, ketakutan, dan kesenjangan yang selama ini tersembunyi di balik slogan keberagaman. Zootopia 2 mengingatkan bahwa menjadi kota inklusif bukan hanya soal merayakan perbedaan, tetapi juga berani mengakui ketidakadilan masa lalu dan memperbaikinya.
4. Kesimpulan

Zootopia 2 adalah sekuel yang berani dan menyenangkan, memperluas dunia yang sudah kita cintai sambil menggali konflik sosial yang lebih kompleks. Film ini tampil memukau secara visual, kuat dari sisi cerita, dan memberikan perkembangan karakter yang emosional untuk Judy Hopps.
Namun, kekurangannya cukup jelas: Nick Wilde tidak diberi kesempatan berkembang sebanyak yang ia pantas dapatkan. Bukan kegagalan besar, tetapi cukup untuk membuat film ini terasa “hampir sempurna”. Meski begitu, Zootopia 2 tetap menjadi tontonan yang kaya makna, menghibur, dan meninggalkan pertanyaan penting tentang keberagaman, penerimaan, dan apa artinya menjadi bagian dari sebuah komunitas.
Kalau kamu suka film pertama, sekuel ini akan membuatmu merasa pulang ke rumah, tentunya rumah yang kali ini dilengkapi dengan para ular, dan hewan amfibi lainnya.
Sinopsis Zootopia 2
Judy Hopps dan Nick Wilde kini menjadi partner di ZPD, namun kerja sama mereka kembali diuji ketika sebuah misi berakhir dengan temuan tak terduga: tanda bahwa reptil, khususnya ular, masih berkeliaran di Zootopia. Penyelidikan mereka memuncak di Zootenial Gala, tempat seekor pit viper menculik kepala keluarga Lynxley dan membawa lari jurnal iklim kuno yang ternyata menyimpan rahasia gelap tentang sejarah kota.
Dituduh sebagai kaki tangan pelaku, Judy dan Nick menjadi buronan dan menemukan komunitas reptil yang hidup tersembunyi setelah dihapus dari Zootopia oleh keluarga Lynxley. Bersama sang viper, Gary, mereka mengungkap bahwa pendiri sejati kota adalah leluhur Gary, yang namanya dicuri dan disembunyikan.
Perburuan kebenaran membawa mereka ke konspirasi besar yang menentukan masa depan Zootopia. Judy dan Nick harus mengembalikan bukti sejarah sebelum kota kembali terbelah, sekaligus memberi reptil kesempatan untuk kembali diakui sebagai bagian sah dari Zootopia.
| Producer | Yvett Merino |
| Writer | Jared Bush |
| Age Rating | SU |
| Genre | Animation, Adventure, Comedy, Family |
| Duration | 108 Minutes |
| Release Date | 26/11/2025 |
| Theme | Keberagaman, rekonsiliasi sosial, sejarah tersembunyi |
| Production House | Walt Disney Animation Studio |
| Where to Watch | Cinema XXI, CGV |
| Cast | Ginnifer Goodwin, Jason Bateman |



















