Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Kami Kopi Darat Bersama Joe Taslim, Ngobrolin Mortal Kombat 2!

Kopi Darat Bersama Joe Taslim
Kopi Darat Bersama Joe Taslim & Plan. (duniaku.com/Adhitya Daniel)
Intinya sih...
  • Chemistry yang penting! Joe Taslim berbagi pengalaman sebagai Noob Saibot di Mortal Kombat 2 dan perannya dalam film The Furious.
  • Pengalaman yang matang! Joe cerita tentang pengalamannya di film kedua bersama Hiroyuki Sanada dan bagaimana chemistry mempengaruhi prosesnya.
  • Menjajal The Furious! Joe membandingkan style pengarahan stunt di film Kenji Tanigaki dengan sineas lainnya seperti Gareth Evans dan Timo Tjahjanto.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kami berkesempatan untuk mampir ke Kopi Darat Bersama Joe Taslim dan ngobrolin MK 2 dan The Furious! Seperti apa responnya? Temukan di sini!

1. Lebih penting Chemistry!

Kopi Darat Bersama Joe Taslim
Kopi Darat Bersama Joe Taslim. (duniaku.com/Adhitya Daniel)

Dalam acara Kopi Darat Bersama Joe Taslim. Kami berkesempatan mendengarkan pengalaman Joe Taslim sebagai aktor yang berujung pada role-nya sebagai Bi-Han alias Noob Saibot di Mortal Kombat 2. DI kesempatan tersebut, iapun juga bercerita tentang pengalamannya membintangi film The Furious yang disutradarai oleh Kenji Tanigaki.

Menjawab pertanyaan bagaimana pengalamannya bermain sebagai Noob Saibot dalam hal stunt di Mortal Kombat 2, Joe bercerita versi bebas spoiler-nya. "Kalau Mortal Kombat beruntungnya karena tim action-nya sama, jadi chemistry kita udah kebentuk dari Mortal Kombat 1. Di trailer sih udah kelihatan aku jadi musuh bebuyutan sama kang Hiroyuki Sanada (Scorpion). Jadi karena udah kenal, boleh dibilang akrab lah. Jadi yang kedua ini yang paling susah dalam action itu justru bukan koreografi, bukan secara fisik tapi "kita berantem dengan siapa, nih?". Bersama siapa itu kan harus ada chemistry, di mana bahaya 'kan kalau kita gak percaya dengan dia, tendang-tendang-pukul-tendang malah ketendang beneran. Jadi dia (harus) tahu nih, kalau kita gak bakal berusaha untuk kena dengan sengaja."

2. Pengalaman yang lebih matang!

Kopi Darat Bersama Joe Taslim
Kopi Darat Bersama Joe Taslim. (duniaku.com/Adhitya Daniel)

Kemudian, Joe juga bercerita tentang pengalamannya di film kedua bersama Hiroyuki Sanada yang ia idolakan dari The Last Samurai, "Kalau yang kedua ini, mulus sih, amat sangat enjoy karena yang pertama yang agak susah sebenarnya. Adaptasinya, aksinya, sakit kah, marah kah kalau begini, jadi buat yang kedua, dia udah sama aku santai banget."

Ia juga menjelaskan sambil tertawa sejenak, "Udah duduk ngobrol, bawa-bawa makanan dari Jepang, bawa kompresan es kalo capek 'Here, from Japan' gitu. Udah temen baik, lah. Kita udah nge-gel prosesnya jadi yang kedua malah ga seberat yang pertama. Soal koreografi secara fisik memang sesuatu yang ada (kesulitannya), namun balik lagi kalau kita punya chemistry, semua bisa dijalani."

3. Menjajal The Furious!

Kopi Darat Bersama Joe Taslim
Kopi Darat Bersama Joe Taslim & Plan. (duniaku.com/Adhitya Daniel)

Satu lagi yang ditanyakan kepada Joe adalah tentang The Furious, yakni bagaimana ia memahami style pengarahan stunt di film Kenji Tanigaki yang sudah berpengalaman dalam film-film aksi seperti Rurouni Kenshin sampai Snake Eyes, terutama ketika dibandingkan dengan sineas-sineas yang bekerja sama dengannya sebelumnya seperti Gareth Evans di The Raid dan Timo Tjahjanto di The Night Comes For Us.

"Kalo perbedaannya Gareth Evans di The Raid itu sangat mencoba approach-nya real. Approach dia itu grounded, real. Boleh dibilang di The Raid itu tidak akrobatik sekali dan terlihat seperti pertarungan yang grounded, gak ada salto-salot, nginjek-nginjek bambu, tendang ke dinding terus tendangan melingkar ular, haha. Timo pun agak mirip, cuma lebih stylish dengan pengaruh Jepang, agak sureal sedikit, yang lebih comic-y gitu," ungkapnya.

Tidak lama, Joe lanjut menjelaskan versi Kenji Tanigaki, "Kalau Kenji lebih kompleks dalam artian manuver. Kalau nonton Rurouni Kenshin kan ada gerakan samurai dan pedangnya itu bisa terlihat kakinya cepat ("Mungkin pengaruh anime juga, ya," tambah Joe) Manuveristik dalam hal banyak gerakan bercerita yang beneran, jujur aja, susah. Karena apa lagi kita harus memanuver gerakan kita kalau maju tidak langsung ke depan, tapi ke kanan dulu, ke kiri dulu baru maju. Kalau nanti tayang, bakal sangat beda dengan The Raid dan Night karena desain stunt-nya itu sangat entertaining dan kompleks."

Apa pendapatmu tentang Joe Taslim dan kedua film barunya? Sampaikan di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Film

See More

Mengenang Cary-Hiroyuki Tagawa, Pemeran Shang Tsung yang Meninggal

05 Des 2025, 12:47 WIBFilm