Review Shazam! Fury of the Gods, Film Komedi Superhero Terbaik
Keluarga superhero vs keluarga dewa plus naga
Bulan lalu kami juga disuguhi film superhero yang mempunyai konsep keluarga. Entah mengapa film yang seharusnya apik tersebut malah meninggalkan rasa pahit di lidah kami.
Pada sisi lainnya, kami tidak berharap banyak pada Shazam! Fury of the Gods. Tapi yang kami dapatkan justru sebaliknya.
Bisa dibilang ini adalah film superhero keluarga terbaik tahun ini. Kalau kamu penasaran seperti apa review Shazam! Fury of the Gods, kamu bisa membacanya di bawah ini.
1. Keluarga super yang kurang kompak
Dok. Warner Bros.Setelah mendapatkan kekuatan Shazam, ternyata kehidupan Billy Batson (Asher Angel) dan keluarganya tidak banyak berubah. Mereka menjadi superhero lokal di Philadelphia yang menerima banyak sorotan negatif. Bahkan para warga sekitar menamai mereka sebagai keluarga superhero “payah” yang dimiliki Philadelphia.
Sebenarnya masalah utama dari keluarga Shazam adalah, Billy kesulitan untuk menjadi seorang pemimpin bagi keluarganya sendiri. Hal ini terjadi karena Billy sendiri masih anak-anak dan belum dewasa, apalagi bila dibandingkan dengan Mary (Grace Fulton) yang memang lebih tua ketimbang Billy.
Di sebuah museum Eropa, Kalypso (Lucy Liu) dan Hespera (Helen Mirren) muncul untuk mengambil tongkat Shazam yang sebelumnya dipatahkan oleh Billy. Mereka berdua adalah anak-anak Atlas yang menuntut penyihir Shazam untuk mengembalikan kekuatan para dewa yang telah dicuri.
Rupanya di masa lalu penyihir Shazam mencuri kekuatan para dewa dan mengurung mereka di negeri mereka sendiri. Kekuatan para dewa inilah yang diberikan ke Billy cs sehingga menjadikan mereka para jawara Bumi.
Baca Juga: Lebih Kuat Shazam atau Black Adam di Film DC? Ini Pembahasannya!
2. Tokoh utama yang bergeser
Dok. Warner Bros.Walaupun karakter utama di film ini adalah Billy Batson, tetapi Freddy (Jack Dylan Grazer) mendapatkan porsi pengembangan karakter lebih banyak dari Billy. Apalagi plot Freddy dibuat terhubung langsung dengan salah satu musuh utama Shazam! Fury of the Gods.
Pergeseran tokoh utama ini membuat kami melihat cerita dari sudut pandang Freddy. Bagaimana kondisi fisiknya membuat dia dibully, seberapa kuat jiwa dia sesungguhnya, hingga kisah cintanya dengan Anthea.
Meskipun begitu, Henry Gayden dan Chris Morgan tetap bisa menceritakan konflik keluarga lainnya dengan sangat apik. Terutama konflik yang berurusan dengan Mary dan Billy. Sebab keduanya lebih tua dari yang lain, dan sama-sama keras kepala.
3. Film superhero anti ribet
Dok. Warner Bros.Akhirnya kami mendapatkan film keluarga superhero yang apik dari sisi cerita dan konflik. Tidak perlu menonton dua hingga lima film sebelum menonton Shazam! Fury of the Gods. Yang perlu kamu lakukan adalah duduk dan menikmati semua adegan yang ada di dalam film.
Tidak ada konflik multi universe yang mengganggu, yang membuatmu berpikir apa yang bakal terjadi di universe lain kalau kamu bersin di waktu yang salah. Pada intinya kami sangat rindu dengan film-film superhero yang tidak rumit dan menghibur. Jauh dari kontinuitas, meskipun ceritanya merupakan satu jalinan utuh dengan dunianya sendiri.
Karena itulah Shazam! Fury of the Gods kami ganjar dengan nilai 4 dari 5 bintang review. Sebuah film yang tidak boleh kamu lewatkan di bulan Maret ini. Apalagi kalau kamu sedang mencari tontonan yang pas untuk keluarga.
Sayangnya dunia DCEU akan segera direset oleh James Gunn, mengingat dia sudah memiliki fisinya sendiri untuk DCU. Walaupun kami mendengar kabar kalau Shazam ada kemungkinan selamat dari proses reset/reboot, tetapi kami tidak yakin dengan hal ini sepenuhnya. Apalagi di dalam film ini masih ada karakter DCEU lainnya yang sudah dipastikan akan direset oleh james Gunn.
