Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Kesalahan Bajak Laut Rocks yang Tidak Diulang Shirohige di Kelompoknya

Bajak Laut Rocks God Valley.jpg
Bajak Laut Rocks God Valley. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Intinya sih...
  • Bajak Laut Rocks tidak sembarang memasukkan anggota kru, Shirohige menanamkan nilai kekeluargaan yang sukses ditanamkan
  • Hukuman keras bagi mereka yang menyakiti "anggota keluarga" menjadi prinsip utama Bajak Laut Shirohige
  • Nilai kekeluargaan yang sukses ditanamkan oleh Shirohige membuat armadanya tetap solid dan bersatu, berbeda dengan Bajak Laut Rocks
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Shirohige di One Piece sudah lama mengikuti Rocks D. Xebec. Bahkan sebelum Bajak Laut Rocks memiliki bendera resmi dan anggotanya hanya enam orang (termasuk dirinya), Shirohige sudah berada di sisi Xebec.

Ia merasakan langsung suka-duka sebagai bagian dari kru Rocks, termasuk tragedi besar God Valley, momen di mana kapten mereka tampaknya benar-benar gugur. Dari ucapannya pada Oden di bab 964, terlihat jelas bahwa Shirohige tidak begitu menyukai pengalaman yang ia jalani selama menjadi bagian dari kelompok itu.

Lalu, apa sebenarnya kesalahan Bajak Laut Rocks yang tidak diulang Shirohige ketika membentuk kelompoknya sendiri? Mari kita bahas!

1. Tidak sembarang memasukkan orang yang terasa tidak cocok mengabdi ke orang lain

Kozuki Oden (dok. Toei Animation/One Piece)
Kozuki Oden (dok. Toei Animation/One Piece)

Bajak Laut Rocks itu uniknya terasa sebagai kelompok yang penuh potensi bentrokan ego. Gimana tidak? Mayoritas anggota menonjolnya berujung menjadi kapten sendiri-sendiri. Mereka hanya disatukan oleh karisma dan kekuatan Xebec, dan itu pun mereka cenderung suka bergerak dan ribut sendiri.

Pengalaman ini tampaknya membekas pada Shirohige. Ketika Oden ingin bergabung ke kapalnya, Shirohige awalnya menolak. Ia menilai Oden bukan tipe orang yang cocok berada di bawah komando orang lain, dan Shirohige sudah tahu persis bagaimana berbahayanya jika terlalu banyak orang seperti itu berkumpul dalam satu kru. Sampai-sampai, Shirohige merekomendasikan Oden untuk menggunakan kapal sendiri jika ingin berlayar.

Pada akhirnya Oden memang berhasil meyakinkan Shirohige, tapi ia adalah pengecualian. Mayoritas anak buah Shirohige adalah orang-orang yang lebih memilih mengabdi pada kapten mereka ketimbang mengejar ambisi pribadi. Hal inilah yang membuat Bajak Laut Shirohige, dengan armada besarnya, tetap terasa sebagai satu kesatuan yang solid.

2. Hukuman keras bagi mereka yang menyakiti "anggota keluarga"

Bajak Laut Shirohige (dok. Toei Animation/One Piece)
Bajak Laut Shirohige (dok. Toei Animation/One Piece)

Ketika Teach membunuh Thatch, Portgas D. Ace sudah siap memburu untuk membunuhnya.

Dari situ terlihat jelas filosofi Shirohige: anak buahnya adalah keluarga. Jika ada yang mengkhianati keluarga, maka hukuman keras pasti menanti. Tidak ada kompromi.

Hal ini kontras dengan Bajak Laut Rocks, di mana sesama kru bisa saling baku hantam atau bahkan saling bunuh tanpa ada ikatan yang mengikat mereka.

Prinsip kekeluargaan inilah yang membuat Bajak Laut Shirohige terasa lebih solid. Meski armadanya begitu besar, mereka tetap bersatu karena semua menganggap diri bagian dari satu keluarga besar.

3. Nilai kekeluargaan yang sukses ditanamkan

Shirohige (dok. Toei Animation/One Piece)
Shirohige (dok. Toei Animation/One Piece)

Sekarang mari kita sorot prinsip kekeluargaan Shirohige.

Bagi Shirohige, semua krunya adalah anaknya. Kecuali Oden, namun ia pun diperlakukan seperti keluarga, yaitu "saudara"-nya. Para kru pun bisa dibilang menganggap rekan-rekan mereka sebagai saudara di lautan, dengan ayah yang sama.

Marineford menjadi bukti nyata keberhasilan nilai ini. Seluruh Bajak Laut Shirohige bersatu padu untuk menyelamatkan Ace. Walau pada akhirnya gagal, yang terlihat jelas adalah soliditas mereka: tidak ada perebutan, tidak ada baku hantam internal, sesuatu yang kontras dengan Bajak Laut Rocks yang justru saling sikut ketika hendak menolong Shakuyaku di God Valley.

Bahkan ketika terjadi insiden kelam, seperti Squard yang sempat menusuk Shirohige karena termakan tipu daya, masalah itu pun diselesaikan dengan pendekatan kekeluargaan. Shirohige memilih merangkul Squard kembali, dan Squard akhirnya berbalik membantu rekan-rekannya.

Inilah bedanya: jika Rocks dipenuhi ego yang memecah belah, Shirohige justru menanamkan nilai yang menyatukan.

Hasil dari pendekatan Shirohige

20250526_093009.jpg
Anggota bajak laut Rocks (One Piece)

Ditempa pengalaman pahitnya bersama Bajak Laut Rocks, Shirohige berhasil membalik keadaan dengan membangun armada berdasarkan prinsip kekeluargaan.

Hasilnya? Sebuah kelompok yang benar-benar solid. Bahkan ketika menjalankan misi nyaris mustahil di Marineford untuk menyelamatkan Ace, mereka tetap maju bersama.

Saking kuatnya ikatan itu, setelah Shirohige meninggal pun sisa-sisa krunya masih bersatu di bawah Marco untuk menuntut balas pada Kurohige, meski pada akhirnya gagal. Kontras sekali dengan sisa-sisa Bajak Laut Rocks, yang setelah God Valley langsung tercerai-berai dan sibuk mendirikan kelompok masing-masing. Dari awal mereka hanya disatukan oleh wibawa, visi, dan kekuatan Xebec, bukan oleh ikatan sejati.

Perbedaan ini juga terlihat dari cara mereka dikenang. Mantan kru Shirohige seperti Marco masih menyebutnya dengan penuh hormat sebagai “Ayah,” sementara para mantan kru Rocks, termasuk Shirohige sendiri, jarang bahkan enggan mengungkit masa lalu mereka di kelompok Rocks.

Kalau menurutmu gimana?

Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Anime & Mange

See More

Berapa Lama Shanks Jadi Pedang Dewa di One Piece?

05 Des 2025, 15:00 WIBAnime & Manga