- Jarul
Dugaan ini muncul karena Den Den Mushi yang terhubung ke Mosa tampak tua, berkeriput, dan berkesan “veteran.” Jarul sendiri memang seharusnya salah satu yang tahu kalau Loki tidak bersalah dalam kematian Harald (walau mungkin pedang di kepalanya menghambat memorinya sih). - Shirahoshi
Teori yang lebih simbolik tapi menarik. Raja Harald pernah melontarkan kalimat aneh bahwa anak Neptune akan “berbulu lebat” (mosamosa). Jika Mosa adalah Shirahoshi, maka hubungan Loki dengan dunia luar (terutama Fish-Man Island) sudah terjalin sejak lama, dan Mosa bukan sekadar teman, melainkan figur “harapan.”
Kemungkinan 5 Peran Loki Setelah Arc Elbaph One Piece! Bebaskan Galleila

- Membebaskan Galleila
- Loki berpotensi membangunkan Galleila sebagai pasukan pembebasan dengan Ragnir dan Haoshoku Haki.
- Dua raja
- Elbaph dipimpin oleh dua raja: Loki sebagai simbol kekuatan dan Hajrudin sebagai jembatan untuk menyatukan bangsa raksasa.
- Pelindung Elbaph
- Loki menjadi penjaga gerbang hidup Elbaph, mengukuhkan reputasi negeri tersebut sebagai zona terlarang yang tak bisa disentuh sembarangan.
Membayangkan Loki bergabung dengan Bajak Laut Topi Jerami memang menggoda.
Dia adalah salah satu raksasa terkuat yang masih hidup, memiliki darah Ancient Giant, Haoshoku Haki luar biasa, dan harusnya punya amarah personal terhadap Imu, sosok yang bertanggung jawab atas tragedi Rocks D. Xebec dan Raja Harald.
Jika Loki bertarung di sisi Luffy, bukan tidak mungkin Mary Geoise dan Angkatan Laut akan benar-benar gentar.
Namun… One Piece jarang memilih jalur yang paling lurus.
Alih-alih langsung berlayar bersama Topi Jerami, Loki justru tampak lebih cocok menjalani peran lain yang sama pentingnya bagi dunia. peran yang bahkan bisa mengguncang keseimbangan global.
Apa saja? Yuk kita bedah!
1. Membebaskan Galleila

Galleila adalah kelompok tukang kapal raksasa legendaris yang di masa lalu ditangkap dan “dihilangkan” oleh Pemerintah Dunia. Keberadaan mereka sejak itu menjadi misteri, namun petunjuknya sebenarnya sudah lama ada.
Ada dugaan kuat kita sudah melihat mereka: para raksasa yang membeku di Punk Hazard.
Dan kebetulan besar muncul di Elbaph. Di sana kini ada sosok yang sangat mungkin mengetahui kebenaran lokasi dan identitas mereka: Lilith, satelit Vegapunk. Dengan pengetahuan Vegapunk tentang Punk Hazard, markas lamanya, ia bisa jadi sudah tahu dimana Galleila.
Menariknya, Rocks D. Xebec pernah meyakini bahwa satu-satunya sosok yang bisa “mengendalikan” Galleila adalah Raja Harald. Tapi Harald sudah mati. Dunia mengira kisah Galleila berakhir di sana.
Namun kini ada Loki.
Sebagai pewaris darah Harald, raksasa Ancient Giant dengan Haoshoku Haki luar biasa dan senjata Ragnir, Loki berpotensi melakukan apa yang gagal dilakukan ayahnya: membangunkan Galleila, bukan sebagai alat Pemerintah Dunia, tapi sebagai pasukan pembebasan.
Bayangkan dampaknya: Loki memimpin raksasa-raksasa yang dulu ditakuti dunia, bukan untuk membangun Mary Geoise, tapi untuk meruntuhkannya. Sebuah gambaran yang mengingatkan pada Eren dengan Rumbling, namun dalam konteks One Piece, ini bukan kehancuran tanpa tujuan, melainkan balas dendam sistemik terhadap perbudakan ras raksasa.
Bagi Loki, ini bahkan bisa lebih memuaskan daripada bertarung sendirian melawan Imu.
Karena yang ia hancurkan bukan hanya musuhnya melainkan sistem yang membunuh ayahnya, menghancurkan Rocks, dan memperbudak bangsanya selama ratusan tahun.
2. Dua raja

Sistem kepemimpinan ganda sebenarnya bukan hal asing bagi bangsa raksasa. Dalam sejarah Giant Warrior Pirates, kita sudah melihat model ini berulang kali mulai dari Jarul dan Jorul, lalu diteruskan oleh duo legendaris Dorry dan Brogy.
Dua pemimpin, dua perspektif, satu bangsa.
Dalam konteks Elbaph pasca tragedi Raja Harald, pola ini justru terasa paling masuk akal.
Ketika kebenaran akhirnya terungkap (bahwa Loki membunuh ayahnya bukan karena ambisi atau pengkhianatan, melainkan karena Harald sudah kehilangan kendali atas dirinya akibat Imu) maka tuduhan yang selama ini melekat pada Loki runtuh sepenuhnya.
Di titik itu, Hajrudin akan berada pada posisi untuk memahami penderitaan saudara seayahnya: dibenci sejak lahir, disalahkan atas bencana, dan akhirnya dipaksa menanggung dosa yang bukan miliknya.
Dari sana, Elbaph berpotensi melangkah ke era baru, dipimpin oleh dua raja.
Loki adalah simbol kekuatan Elbaph yang tak bisa lagi diabaikan dunia: Ancient Giant, pemilik Haoshoku Haki luar biasa, dan pengguna Ragnir. Ia adalah tameng dan pedang Elbaph.
Hajrudin, sebaliknya, adalah jembatan. Ia punya mimpi yang lebih luas: merangkul semua raksasa di dunia, bukan hanya Elbaph, dan menyatukan mereka sebagai satu bangsa yang tak lagi tercerai-berai.
Satu memimpin dengan kekuatan dan ketegasan, satu lagi dengan visi dan persatuan.
Bersama, Loki dan Hajrudin bukan hanya memulihkan Elbaph mereka berpotensi membawa era keemasan bangsa raksasa, era di mana Elbaph tidak lagi sekadar negeri para pejuang legendaris… melainkan kekuatan dunia yang menentukan arah sejarah.
3. Pelindung Elbaph

Masih ingat apa yang terjadi setelah Pertempuran Onigashima?
Saat Ryokugyu merasa Kaido dan Big Mom telah tumbang, ia langsung menyerbu Wano untuk mengincar kepala Luffy.
Itu preseden yang sangat penting.
Dengan logika yang sama, Elbaph pasca konflik dengan God's Knight dan Imu jelas akan terlihat sebagai target empuk di mata dunia luar: bangsa raksasa terluka, istana porak-poranda, dan struktur kekuasaan baru belum sepenuhnya stabil.
Saya tidak akan kaget jika akan ada pihak (entah Angkatan Laut, sisa kekuatan Pemerintah Dunia, atau oportunis kelas berat) yang mencoba “uji nyali” ke Elbaph, memanfaatkan masa transisi ini.
Masalahnya bagi mereka?
Ada Loki.
Jika Loki tetap berada di Elbaph, berdiri sebagai pelindung dengan Ragnir di tangannya dan Haoshoku Haki yang sudah terbukti mampu menembus keabadian, maka satu hal akan segera tersebar ke seluruh dunia: Elbaph bukan wilayah yang bisa disentuh sembarangan.
Bayangkan armada penyerbu yang datang dengan niat intimidasi… lalu disambut oleh satu ayunan palu kolosal, berlapis Haki Raja, disertai sambaran petir dari langit.
Tidak perlu perang besar. Satu demonstrasi kekuatan saja cukup untuk mengubur niat agresi.
Dengan Loki sebagai “penjaga gerbang hidup,” reputasi Elbaph akan kembali mengeras, bukan sebagai negeri yang baru pulih, melainkan sebagai zona terlarang.
Dan itu penting.
4. Mencari Mosa

Selama dibelenggu di Underworld Elbaph, Loki hanya punya satu sahabat yang diketahui pembaca: Mosa.
Mosa terasa satu-satunya sosok yang menjaga Loki tetap waras, mendengarkan amarah dan kesepiannya ketika seluruh dunia menolaknya. Dalam kondisi Loki yang dikurung, dihukum, dan dibenci sejak lahir, kehadiran Mosa jelas krusial.
Masalahnya? Kontak terakhir mereka berakhir dengan tanda bahaya.
Terakhir kali ngobrol, Mosa menyampaikan bahwa ia tidak bisa lagi menghubungi Loki. Dalam dunia One Piece, kalimat seperti ini hampir selalu berarti satu hal:
orang itu sedang dalam masalah.
Identitas Mosa sendiri masih misterius, dan justru di situlah daya tariknya.
Ada dua teori besar yang cukup masuk akal:
Apa pun identitas aslinya, satu hal terasa jelas: Mosa ada kemungkinan berada di luar Elbaph, dan kemungkinan besar sedang dalam bahaya.
Jika itu benar, maka masuk akal bila Loki setelah semua tragedi yang ia alami menjadikan mencari dan menyelamatkan sahabatnya sebagai prioritas berikutnya.
5. Setelah urusan pribadinya selesai baru Loki dibayangkan bakal ikut pertempuran akhir

Kalau semua hipotesis sebelumnya benar, maka jalur Loki terasa cukup jelas.
Ia tidak akan langsung ikut Luffy ke pertempuran akhir.
Masih ada urusan yang harus ia tuntaskan lebih dulu:
-Menata ulang Elbaph, entah sebagai raja tunggal atau memerintah bersama Hajrudin.
-Membebaskan Galleila, para raksasa legendaris yang pernah ditakuti dunia.
-Menemukan dan menyelamatkan Mosa, satu-satunya sahabatnya ketika Elbaph masih menolaknya.
Setelah semua itu selesai… barulah Loki siap turun ke medan perang yang sesungguhnya.
Bayangkan momen ini:
Luffy dan sekutunya terdesak. Dikepung oleh Bajak Laut Kurohige, Angkatan Laut, dan pasukan God's Knight. Mary Geoise bersiap mengerahkan kekuatan terakhirnya.
Lalu bumi bergetar.
Dari kejauhan, muncul armada raksasa... bukan sekadar prajurit Elbaph, tapi mungkin Galleila, para tukang kapal legendaris yang dulu membuat dunia gentar.
Dan di barisan terdepan: Loki, dengan Ragnir di tangannya, Haoshoku Haki menggelegar, membawa dendam atas kematian Rocks D. Xebec dan Raja Harald.
Itu bukan sekadar bala bantuan. Itu adalah pernyataan perang.
Bukan lagi sekadar pemberontakan bajak laut. Bukan lagi perlawanan diam-diam Pasukan Revolusioner.
Itu adalah momen di mana ras raksasa, yang selama ini dimanfaatkan, ditipu, dan ditekan, akhirnya bergerak sebagai satu kekuatan.


















