Kenapa Pilar Api Harus Mati di Kimetsu no Yaiba Mugen Train?
Kematian Kyojuro sangat membekas di ingatan penggemar.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gugurnya Pilar Api Kyojuro Rengoku dalam Kimetsu no Yaiba: Mugen Train Arc menjadi salah satu kematian yang sangat membekas bagi para penggemar. Sosoknya memang baru diperkenalkan, tetapi aura positif yang dipancarkan Kyojuro membuatnya begitu dicintai penggemar.
Kyojuro gugur dalam pertarungannya melawan Iblis Bulan Atas 3, Akaza. Tentunya, itu bukan kemenangan yang mudah bagi Akaza. Bahkan, Upper Moon 3 tersebut mengakui kekuatan Kyojuro dan mengajaknya bergabung menjadi bawahan Muzan.
Lalu, kenapa Pilar Api harus mati di Kimetsu no Yaiba: Mugen Train Arc? Simak sejumlah kemungkinan yang bisa menjadi alasannya berikut, yuk!
1. Pilar tetaplah manusia biasa
Alasan pertama ialah demi menunjukkan meskipun seorang Pembasmi Iblis telah mencapai peringkat tertinggi di korps, yakni Pilar atau Hashira, tetap tak mengubah kenyataan bahwa mereka hanyalah manusia biasa.
Sebagai manusia, ada beberapa aspek atau takdir yang tak mungkin bisa dihindari, misalnya energi yang terbatas. Sekuat apapun daya tahan seseorang, tubuhnya tetap bisa merasakan kelelahan dan akan mencapai batasnya jika terus memaksakan diri.
Selain itu, manusia biasa tak bisa terhindar dari luka-luka yang didapat selama pertarungan. Meski beberapa di antaranya mungkin punya toleransi rasa sakit yang berbeda, efek luka tersebut tetap akan memberi dampak secara perlahan.
Satu lagi perbedaan mendasar antara manusia dengan iblis, yaitu fakta bahwa iblis adalah makhluk abadi.
Baca Juga: 7 Fakta Jigoro Kuwajima Kimetsu no Yaiba, Mentor Zenitsu Agatsuma
2. Iblis Bulan atau 12 Kizuki berada di level yang berbeda
Selanjutnya, lewat gugurnya Pilar Api Kyojuro Rengoku, ada pesan tersirat yang menginformasikan bahwa Akaza dan Iblis Bulan lainnya berada di level yang berbeda.
12 Kizuki adalah jajaran iblis-iblis terkuat yang bekerja langsung di bawah komando Muzan Kibutsuji. Disebutkan pula, semua Iblis Bulan menerima darah Muzan dalam porsi yang lebih banyak. Inilah mengapa para Iblis Bulan memiliki Teknik Darah Iblis.
Apalagi, Akaza yang harus dihadapi Kyojuro adalah bagian dari Iblis Bulan Atas yang saat itu menempati peringkat ketiga.
3. Memicu perkembangan karakter Tanjiro Kamado
Tanjiro Kamado menjadi salah satu saksi pertarungan sengit antara Kyojuro Rengoku melawan Akaza. Dia sadar bahwa pertempuran tersebut berada di tingkat yang jauh berada di atas kemampuannya saat itu, sehingga hanya bisa memperhatikan dari jauh.
Akan tetapi, ada sisi positif yang bisa diambil dari kegagalan Kyojuro, yaitu membaranya semangat Tanjiro. Setelah menyaksikan sendiri bagaimana sosok yang dikaguminya bertarung dan gugur dengan hormat, Tanjiro meneguhkan tekadnya agar suatu saat bisa membalas kematian tersebut.
Untuk itu, Tanjiro harus berlatih giat, melangkah lebih jauh, dan melampaui batasnya sendiri.
4. Secara tak langsung mengembalikan sosok Shinjuro Rengoku
Saat ditemui oleh Tanjiro, ayah Kyojuro, yakni Shinjuro diperkenalkan sebagai pribadi yang tempramental.
Ketika melihat Tanjiro dengan penampilan khas berupa anting Hanafuda, Shinjuro marah dan berpikir bahwa Tanjiro datang untuk mengejeknya karena hanya mampu menguasai Teknik Pernapasan Api yang merupakan turunan dari Pernapasan Matahari.
Namun, kepribadian tersebut sebenarnya adalah dampak dari peristiwa di masa lalu, tepatnya setelah kematian istrinya yang bernama Ruka.
Sebelum benar-benar tewas, Kyojuro menitipkan pesan terakhir untuk sang ayah melalui Tanjiro. Itulah mengapa Tanjiro pergi menemui Shinjuro.
Meski sulit, pesan tersebut akhirnya tersampaikan. Saat itulah ditunjukkan bahwa Shinjuro tidak benar-benar membenci Kyojuro yang bersikeras melanjutkan perannya sebagai Pilar Api.
Setelahnya, Shinjuro mulai kembali ke sosoknya yang asli. Dia juga bersumpah untuk mengikuti jejak mendiang anaknya dan mendukung Korps Pembasmi Iblis sepenuhnya.
5. Mempersiapkan puncak yang mengesankan
Pihak yang berduka setelah kematian Kyojuro sang Pilar Api bukanlah Tanjiro, Nezuko, Zenitsu, Inosuke, serta Keluarga Rengoku saja, melainkan seluruh orang yang terlibat dengan Korps Pembasmi Iblis.
Dengan begitu, bisa dipastikan bahwa ada banyak pihak yang menaruh dendam kepada Muzan dan seluruh bawahannya. Ini memberikan mereka kesempatan untuk mempersiapkan diri atas berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi di waktu yang akan datang.
Kematian Kyojuro sendiri secara tak langsung memberikan kontribusi bagi perkembangan cerita. Terutama dalam serial seperti Kimetsu no Yaiba, tentu terasa membosankan, bukan, jika tak ada pihak yang dikorbankan demi menciptakan akhir yang mengesankan?
Melihat betapa tangguhnya Pilar Api Kyojuro Rengoku, mungkin saja dia bisa menang atas Akaza, dengan catatan bahwa dia tidak melalui pertarungan yang melelahkan sebelumnya.
Jadi, itulah alasan kenapa Pilar Api harus mati di Kimetsu no Yaiba: Mugen Train Arc. Bagaimana tanggapanmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 10 Fakta Sakonji Urokodaki Kimetsu no Yaiba, Guru Tanjiro