Takdir Setiap Hashira di Akhir Kimetsu no Yaiba, Siapa yang Bertahan?

Dalam serial Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, Hashira atau Pilar diperkenalkan sebagai peringkat tertinggi di Korps Pembasmi Iblis. Mereka merupakan petarung terbaik yang menjadi harapan seluruh umat manusia.
Bagaimana nasib mereka hingga akhir cerita? Simak takdir setiap Hashira di Kimetsu no Yaiba berikut ini.
1. Hashira Api Kyojuro Rengoku

Kyojuro Rengoku tampil sebagai Pilar pertama dalam cerita yang mendapatkan sorotan khusus, tepatnya selama Mugen Train Arc. Saat itu, Hashira Api ini diutus bersama Tanjiro, Zenitsu, Inosuke, serta Nezuko untuk menyelidiki kemungkinan keterlibatan iblis dalam insiden hilangnya puluhan penumpang kereta Mugen.
Benar saja, para Pembasmi Iblis segera berhadapan dengan Enmu, Iblis Bulan Bawah 1 yang telah menerima lebih banyak darah Muzan. Untungnya, iblis dengan kekuatan manipulasi mimpi itu dapat mereka kalahkan.
Namun, pertempuran tak berhenti sampai di situ. Pada saat tak terduga, Akaza muncul sebagai final boss dalam arc tersebut. Kyojuro mengerahkan seluruh potensi demi mengalahkan sang Iblis Bulan Atas 2, tetapi pada akhirnya ia gagal.
Kyojuro menjadi Hashira pertama yang gugur dalam cerita. Namun, bukan berarti ia lemah, sebab Akaza pun babak belur dan harus kabur karena matahari mulai terbit. Pada epilog, kita akan melihat keturunan dari saudara Kyojuro, yakni Tojuro.
2. Hashira Suara Tengen Uzui

Tengen Uzui menjadi salah satu karakter utama selama Entertainment District Arc. Dirinya berhadapan dengan Iblis Bulan Atas 6 bersama ketiga istri beserta Tanjiro, Zenitsu, Inosuke, dan Nezuko.
Pertarungan melawan Gyutaro dan Daki di Distrik Hiburan benar-benar penuh ketegangan. Meski menang, tak ada dari mereka yang terhindar dari luka fatal, termasuk Tengen yang harus kehilangan mata kiri dan tangan kirinya.
Bukan cuma itu, Tengen bahkan hampir tewas karena racun Gyutaro yang sudah menyebar di seluruh tubuhnya. Untungnya, Teknik Darah Iblis Nezuko dapat menetralkan racun tersebut.
Setelah pertarungan, Tengen dengan mantap mengundurkan diri dari korps demi menghargai permintaan istri-istrinya. Meski begitu, dirinya masih akan terlibat dengan korps, seperti saat Tengen menjadi trainer di Arc Pelatihan Hashira.
Tengen menjalani hari-hari yang damai bersama ketiga istrinya. Pada akhir cerita, kita akan melihat keturunan Tengen, yakni Tenma Uzui yang dikenal sebagai seorang atlet.
3. Hashira Serangga Shinobu Kocho

Dikenal sebagai pilar terlemah dari segi kekuatan fisik, Shinobu Kocho tak lantas hadir sebagai ‘pelengkap’ semata di jajaran para Pembasmi Iblis terkuat. Pasalnya, ia punya cara cerdas untuk mengatasi kekurangannya itu, yakni dengan mengandalkan racun wisteria yang disuntikkan ke tubuh iblis melalui nichirin-nya.
Di Mount Natagumo Arc, kita telah melihat sedikit gaya bertarung Shinobu. Nanti, di Infinity Castle Arc, kita akan saksikan pertarungan yang lebih intens antara sang Pilar Serangga melawan Iblis Bulan Atas 2, Doma.
Bagi Shinobu, itu merupakan momen paling menentukan. Mengingat dirinya telah mempersiapkan diri secara matang guna menghadapi iblis yang dulu telah merenggut nyawa mendiang Hashira Bunga, Kanae Kocho, yang tak lain ialah kakak Shinobu.
Shinobu gugur setelah tubuhnya diserap oleh Doma. Namun, ia berperan penting dalam membunuh Upper Rank 2 itu dari dalam, sebelum akhirnya Kanao dan Inosuke melanjutkan perjuangan sang Pilar.
Sebelum pertarungan, Shinobu telah mengonsumsi racun wisteria terlebih dahulu. Artinya, menyerap Shinobu sama saja dengan menelan racun dalam dosis tinggi. Pada era modern, Shinobu dan kakaknya tampak bereinkarnasi sebagai pelajar.
4. Hashira Kabut Muichiro Tokito

Muichiro adalah Hashira termuda di Korps Pembasmi Iblis. Namun, keterampilan bertarungnya membuktikan bahwa dirinya sangat berpengalaman.
Muichiro pernah melalui masa-masa hampir mati saat pertarungan melawan Iblis Bulan Atas 5 Gyokko di Swordsmith Village Arc. Beruntung, ia berhasil bangkit, bahkan mendapatkan kembali ingatan masa lalu yang sempat dilupakan.
Di Infinity Castle Arc, Muichiro harus menghadapi salah satu leluhurnya, yakni Kokushibo yang merupakan Iblis Bulan Atas 1. Dalam prosesnya, Muichiro membangkitkan Tanda Pembasmi Iblis untuk kedua kalinya dan berhasil memberikan serangan fatal ke arah si iblis.
Sayangnya, Muichiro harus gugur dengan cara yang tragis di tangan Upper Rank terkuat itu. Itu merupakan salah satu momen paling memilukan, tetapi berkat pengorbanannya, Sanemi dan Gyomei dapat mengalahkan Kokushibo.
5. Hashira Cinta Mitsuri Kanroji

Mitsuri paling dikenal akan keterampilan bertarungnya yang mengandalkan fleksibilitas tubuh. Bahkan, katana nichirin-nya pun sangat unik karena bentuknya mirip seperti cambuk.
Pilar Cinta ini telah memamerkan keindahan gaya bertarungnya saat melawan klon terkuat Hantengu yang merupakan Iblis Bulan Atas 4. Seperti Muichiro, Mitsuri pun berhasil membangkitkan Demon Slayer Mark selama Arc Desa Penempa Pedang tersebut.
Mitsuri menjadi salah satu Pilar yang mengalami takdir tragis di final war. Hashira yang dikenal akan sifat cerianya ini tewas dalam pertarungan melawan sang Raja Iblis Muzan Kibutsuji.
Mitsuri tewas di pelukan Obanai setelah masing-masing menyatakan perasaan mereka. Pada epilog, Mitsuri dan Obanai menerima akhir yang bahagia karena terlahir kembali sebagai pasangan.
6. Hashira Ular Obanai Iguro

Obanai adalah Pilar yang kuat, tetapi sayangnya kita baru dapat menyaksikan aksinya dalam pertarungan yang sebenarnya selama Infinity Castle Arc. Tepatnya, ketika ia dan Mitsuri berperang melawan Muzan.
Seperti sang pujaan hati, Obanai juga mengalami kematian yang memilukan. Sambil mendekap tubuh Mitsuri, Obanai berjanji bahwa keduanya akan bereinkarnasi dan menjadi pasangan di kehidupan selanjutnya.
7. Hashira Batu Gyomei Himejima

Gyomei dianggap sebagai Hashira terkuat yang mampu membuktikan gelar itu selama perang puncak melawan Muzan. Menariknya, Pilar Batu ini punya kelemahan besar, yaitu tak dapat melihat.
Sebelum menghadapi Muzan, Gyomei sudah babak belur pascapertarungan melawan Kokushibo. Setelah Upper Rank 1 dikalahkan, ia ikut bertarung menghadapi Muzan dengan sisa-sisa kekuatan yang dipunya.
Dengan membangkitkan Tanda Pembasmi Iblisnya, Gyomei mengerahkan seluruh tenaganya untuk membunuh Muzan. Dia gugur tak lama setelah Muzan mati karena tubuhnya tak lagi mampu mengatasi luka-lukanya. Pada kehidupan modern, Gyomei bereinkarnasi sebagai seorang guru TK.
8. Hashira Angin Sanemi Shinazugawa

Sanemi jadi salah satu dari sedikit Hashira yang berhasil bertahan hidup setelah final battle di Infinity Castle Arc. Dia ikut bertarung melawan Kokushibo bersama Muichiro, Gyomei, dan Genya, sang adik yang harus gugur dalam perang tersebut.
Sanemi berhasil membangkitkan Tanda Pembasmi Iblis saat menghadapi sang Iblis Bulan Atas 1 sehingga normalnya hidupnya hanya akan berlangsung sampai usia 25 tahun. Namun, pada bab epilog, tampak keturunan Sanemi dan reinkarnasi Genya di era modern yang berprofesi sebagai polisi.
9. Hashira Air Giyu Tomioka

Terakhir, ada Giyu Tomioka yang selama perang puncak di Infinity Castle akan berhadapan dengan Akaza bersama Tanjiro. Di sini, ia berhasil membangkitkan Tanda Pembasmi Iblisnya.
Setelah Akaza dikalahkan, Giyu mengerahkan sisa-sisa kekuatannya untuk ikut melawan Muzan. Namun, Pilar Air ini harus kehilangan lengan kanannya.
Nah, karena Giyu telah membangkitkan Demon Slayer Mark, maka kemungkinan usianya hanya akan mencapai 25 tahun. Namun, di bab terakhir, terlihat keturunan Giyu bersama reinkarnasi Sabito dan Makomo.
Itulah takdir setiap Hashira di akhir seri Kimetsu no Yaiba. Bagaimana pendapatmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku


















