5 Perbedaan Mencolok Sifat Sukuna & Dabla di Jujutsu Kaisen Modulo!

- Sukuna tak bisa dikendalikan, Dabla masih bisa disandera
- Sukuna egois, Dabla memikirkan orang lain
- Sukuna suka bergerak sendirian, Dabla selalu bersama sukunya
Seperti yang kita tahu, Sukuna dan Dabla adalah makhluk yang sama-sama dianggap sebagai perlambang bencana di dunia jujutsu. Level kekuatan mereka bisa dibilang sudah melampaui standar penyihir biasa sehingga petarung kuat selevel Gojo atau Dura pun tak berhasil mengalahkannya dalam duel satu lawan satu. Meskipun demikian, keduanya ternyata punya sifat yang saling bertolak belakang.
Apa saja sifat yang membuat mereka begitu berbeda? Berikut daftarnya!
1. Sukuna tak bisa dikendalikan sama sekali, sedangkan Dabla masih bisa dengan menyandera adiknya

Seperti yang kita tahu, Sukuna adalah sosok yang paling brutal dan liar. Ia sangat menyukai kebebasannya dan tak sudi bekerja di bawah perintah orang lain.
Ia selalu bergerak berdasarkan instingnya sendiri dan melakukan banyak hal untuk mengusir rasa bosannya. Jadi Sukuna tak pernah sekalipun kepikiran untuk bekerja pada orang lain. Mungkin kalian masih bisa bernegosiasi dengannya selama bisa memenuhi syarat namun sayangnya, kebanyakan syarat itu sengaja Sukuna atur agar menjadi mustahil seperti saat ia melawan Jogo yang ingin membawanya ke kelompok Kenjaku.
Berbeda dengan Dabla. Meski ia adalah Simurian terkuat, pria satu ini masih bisa dikendalikan orang lain seperti kepala suku Deskunte yang menyandera adik perempuannya dengan tanda kutukan agar pria itu mau bekerja padanya.
2. Sukuna terkenal begitu egois, sedangkan Dabla masih memikirkan orang lain

Sebagai raja kutukan, kepribadian Sukuna bisa dibilang sangat jelek.
Ia selalu bergerak ke mana pun ia mau dan melakukan apapun yang disukainya. Sukuna memang masih mau mendengar tapi ia belum tentu mau menuruti perkataan orang tersebut. Jika ia terlihat menolong orang seperti Megumi, hal itu tentu semata-mata dilakukan cuma untuk keuntungannya sendiri.
Berbeda dengan Dabla, dia masih mau mendengar pendapat orang lain terutama dari suku Rumel yang ia lindungi. Ia menghormati asas demokrasi seperti saat suku Rumel membuat keputusan sikap ke penduduk bumi dan tak marah meski ada satu anggota sukunya yang mengatai dirinya sebagai orang luar meski berstatus sebagai kepala suku.
3. Sukuna terkenal lebih suka bergerak sendirian, sedangkan Dabla selalu bersama sukunya

Masih berhubungan dengan poin kedua.
Karena kepribadiannya yang egosentrik, Sukuna lebih suka bergerak sendirian. Jika ia menginginkan sesuatu, makhluk itu tinggal merancang skenario yang tepat agar ambisinya bisa terpenuhi. Sejauh ini, satu-satunya orang yang ia percayai cuma Uraume yang cuma ditugaskan untuk mengurus kebutuhannya seperti memasak daging manusia.
Sedangkan Dabla diketahui selalu bergerak bersama suku Rumel, kelompok yang dipercayakan sahabatnya, Dura untuk dilindungi. Ia selalu akan maju jika mendengar ada sesuatu yang terjadi pada salah satu anggota sukunya seperti kejadian yang menimpa Cross.
4. Sukuna bisa langsung membunuh jika ia mau, sedangkan Dabla baru mau membunuh kalau merasa diperlukan

Sebagai makhluk bencana dunia jujutsu, keduanya berpotensi mampu melakukan pembantaian berskala besar.
Bedanya, Sukuna melakukan kejahatan tersebut hanya untuk mengusir rasa bosan atau sedang membutuhkan daging manusia untuk dimakan. Bahkan ia bisa langsung menebas korbannya sampai tewas hanya karena menganggap targetnya tak bersikap sopan seperti saat ia memotong kepala Jogo cuma karena cara berlututnya yang kurang rendah.
Sedangkan Dabla melakukan pembantaian jika memang dibutuhkan. Ia hanya mengincar orang yang tega menyakiti anggota sukunya dan bersumpah hanya mengambil nyawa kelompok lain sebagai kompensasi jika ada orang suku Rumel yang tewas seperti pada insiden Cross. Jika situasinya normal, ia setidaknya masih bisa diajak bicara baik-baik.
5. Sukuna tak tertarik sama sekali dengan perkara asmara, sedangkan Dabla punya potensi tertarik pada lawan jenis

Dalam soal asmara, Sukuna memang pernah dicintai penyihir era kuno, Yorozu.
Namun Sukuna sendiri tak membalas cinta tersebut dan bahkan cenderung merasa terganggu. Hal itu tak mengherankan karena Sukuna menganggap itu cuma akan mengganggu kesenangannya nanti. Meskipun demikian, ia menghormati perjanjian di mana ia harus menikah jika Yorozu berhasil mengalahkannya dalam duel satu lawan satu.
Berbeda dengan Dabla, tampaknya ia mulai mengembangkan ketertarikannya pada perempuan seperti waktu ia bereaksi saat bertatapan dengan juru masak sekolah jujutsu. Bahkan Usami sempat kepikiran usulan Mino untuk menikahkan orang suku Rumel dengan perempuan Jepang setelah melihat reaksi Dabla.
Itulah perbedaan mencolok dari sifat Dabla dan Sukuna yang sama-sama dianggap level bencana di dunia jujutsu.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku



















