4 Aspek Berkesan dari Sesi Media Hands-On Lenovo Legion 9i (18”, 10)!

- Legion 9i (18”, 10) adalah laptop gaming flagship dengan performa ekstrem dan layar 3D.
- Ditenagai oleh prosesor Intel® CoreTM Ultra 9 Series 2, Legion 9i (18”, 10) mampu menjalankan game AAA modern dan proses rendering secara bersamaan.
- Layar 3D yang memungkinkan pengalaman visual tiga dimensi untuk game menjadi fitur unik, namun harga laptop ini mencapai Rp99.999.000.
Jakarta, Duniaku.com – Hari ini, Rabu (18/12/2025), saya mendapat kesempatan untuk menghadiri sesi Media Hands-On Lenovo Legion 9i (18”, Gen 10).
Legion 9i (18”, 10) hadir sebagai kejutan penutup tahun dari Lenovo. Ini adalah laptop top of the line yang tak sekadar menawarkan spesifikasi tinggi, tapi juga deretan fitur yang, meski tergolong niche, unik dan memperkuat kesan bahwa Legion 9i memang bukan laptop gaming biasa.
Menariknya, Lenovo kembali menggunakan format acara berbasis gamifikasi. Para jurnalis dan tech reviewer diberikan sejumlah misi yang, selain menjadi cara kreatif untuk memeriahkan acara, juga efektif menyoroti berbagai keunggulan utama Legion 9i (18”, 10) secara langsung dan kontekstual.
Lalu, aspek apa saja yang paling berkesan dari sesi hands-on ini?
Simak pembahasannya di bawah ini!
Gambaran kekuatan laptop
Legion 9i (18”, 10) adalah laptop gaming flagship dan seri tertinggi dalam lini Lenovo Legion di Indonesia.
Ditenagai performa ekstrem Intel® CoreTM Ultra 9 Series 2 serta dukungan layar 3D, kehadiran perangkat ini semakin menegaskan semangat “Reach Your Impossible” dalam memberdayakan tidak hanya para gamer, tetapi juga game developer, visual artist, dan profesional 3D untuk menghasilkan karya terbaik mereka.
“Lenovo Legion 9i (18”, 10) dirancang untuk menetapkan standar baru sekaligus melengkapi portofolio Legion Gen 10 yang sebelumnya diperkenalkan sebagai sebuah ekosistem menyeluruh. Sejalan dengan visi Smarter Technology for All, perangkat ini hadir untuk memperkuat kapabilitas gamer dan kreator dengan performa yang lebih cepat, presisi lebih tinggi, dan fleksibilitas yang mendukung workflow modern mereka. Fokusnya bukan hanya pada kekuatan hardware, tetapi bagaimana perangkat ini dapat mempercepat proses, meningkatkan presisi, dan membuka ruang kreativitas baru bagi penggunanya,” kata Melton Ciputra, Consumer Product Lead Lenovo Indonesia.
Lenovo Legion 9i (18”,10) ditenagai performa ekstrem dari prosesor Intel® CoreTM Ultra 9 Series 2, layar PureSight OLED yang dioptimalkan untuk konten 3D, sistem pendingin Legion ColdFront, serta keyboard Legion TrueStrike yang presisi. Dengan kombinasi tersebut, Lenovo Legion 9i (18”, 10) dipastikan dapat menjadi perangkat ekstrem yang menawarkan pengalaman bermain sekaligus berkarya yang menyeluruh di satu perangkat setara desktop.
Dirancang untuk game developer, seniman visual, hingga profesional 3D, Legion 9i (18”, 10) tidak hanya mampu menjalankan game AAA modern, tetapi juga mendukung proses kreatif yang membutuhkan kemampuan rendering dan visualisasi tingkat tinggi.
1. Powerful enough untuk game Cyberpunk 2077

Cyberpunk 2077 yang sudah dilengkapi ekspansi Phantom Liberty menjadi salah satu game utama yang ditampilkan dalam sesi Media Hands-On ini. Mengingat reputasi game tersebut sebagai salah satu judul paling menuntut secara hardware, pilihan ini terasa pas untuk menguji kemampuan Legion 9i (18”, 10).
Dari pengalaman saya mencoba langsung, Legion 9i (18”, 10) jelas mampu menangani game seberat Cyberpunk 2077 dengan sangat nyaman. Performa yang ditawarkan terasa stabil dan meyakinkan, tanpa kesan dipaksa.
Bahkan, kesan yang saya tangkap, konfigurasi spesifikasi yang dibawa Legion 9i masih punya ruang napas untuk menghadapi game-game AAA yang lebih baru ke depannya. Ini bukan sekadar laptop untuk kebutuhan hari ini, tapi perangkat dengan daya tahan performa jangka panjang, selaras dengan posisinya sebagai laptop kelas atas dengan harga di atas rata-rata.
2. Powerful enough untuk render plus main game

Salah satu challenge dalam sesi Media Hands-On ini terbilang unik: memainkan game (Asphalt) di Legion 9i (18”, 10) sambil secara bersamaan menjalankan dan menunggu proses render di Blender.
Bagi yang pernah menggunakan Blender, tentu tahu bahwa proses render adalah salah satu beban kerja paling berat dan sangat menekan hardware. Bahkan pada PC tertentu, menjalankan render sambil melakukan aktivitas berat lain sering kali sudah cukup untuk membuat performa terasa terseok.
Dengan setup dua monitor, layar laptop menampilkan proses render dan monitor eksternal menampilkan game, pengalaman yang saya dapatkan justru cukup mencolok. Saat Asphalt dijalankan, game tetap berjalan mulus, seolah tidak ada proses intens lain yang sedang berlangsung di latar belakang.
Di luar konteks challenge, momen ini terasa seperti sebuah flex yang disengaja. Lenovo jelas ingin menunjukkan bahwa Legion 9i (18”, 10) bukan hanya kuat untuk gaming atau produktivitas secara terpisah, tetapi juga sanggup menangani keduanya secara bersamaan tanpa kompromi berarti.
3. Layar 3D

Ini adalah salah satu fitur niche yang sempat saya singgung di bagian pembuka, dan juga salah satu pembeda paling unik dari Lenovo Legion 9i (18”, 10).
Laptop ini dibekali layar 3D yang memungkinkan pengalaman visual tiga dimensi untuk game, tanpa memerlukan kacamata khusus. Artinya, efek kedalaman bisa langsung dinikmati secara mata telanjang, sesuatu yang masih jarang ditemui di laptop gaming saat ini.
Memang, ini bukan fitur untuk semua orang. Namun bagi pengguna yang tertarik, layar 3D ini jelas menjadi nilai tambah yang membuat Legion 9i (18”, 10) terasa lebih eksperimental dan berani tampil beda.
Dalam sesi presentasi, Hendry Lim dari Lenovo juga menjelaskan bahwa sudah ada sejumlah judul game populer yang dioptimalkan untuk mendukung fitur 3D ini. Daftarnya mencakup nama-nama besar seperti Cyberpunk 2077 (yang juga menjadi salah satu game preview utama), Death Stranding, NieR: Automata, hingga God of War: Ragnarök.
Untuk game yang belum masuk daftar supported, fitur 3D tetap bisa dicoba untuk diaktifkan, meski hasilnya bisa belum sepenuhnya optimal. Namun pihak Lenovo juga menyampaikan bahwa daftar game yang didukung masih berpotensi terus bertambah ke depannya.
4. Harganya

Dengan kapabilitas flagship tertinggi yang ditawarkan Lenovo, rasanya tidak mengejutkan jika Lenovo Legion 9i hadir dengan banderol harga yang jauh di atas laptop gaming kebanyakan.
Harga resmi yang diungkap untuk Lenovo Legion 9i (18”, 10) adalah Rp99.999.000.
Ya, ini jelas masuk kategori “laptop sultan.” Bukan perangkat yang ditujukan untuk pasar massal, dan jelas bukan sekadar upgrade dari laptop gaming kelas menengah.
Namun, dari pengalaman hands-on yang saya rasakan, mulai dari performa gaming, kemampuan multitasking ekstrem, hingga fitur-fitur unik seperti layar 3D, Legion 9i (18”, 10) memang terasa bermain di level yang berbeda. Laptop ini lebih tepat dipandang sebagai perangkat tanpa kompromi untuk pengguna yang benar-benar membutuhkan (dan bisa memanfaatkan) kekuatan tersebut.
Kalau menurut kamu, apakah harga segini sepadan dengan apa yang ditawarkan?
Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!

















