HYDE Konser di Jakarta, Ini Perspektif Seru Fans yang Menontonnya!

- HYDE tampil megah di Tennis Indoor Senayan, Jakarta dengan konser spektakulernya yang memukau para fans Indonesia dan Jepang.
- HYDE menyatakan kembali bahwa dia suka rendang, makanan khas Indonesia, dan mengaku sangat menyukainya.
- Perspektif Meutia sebagai fans HYDE sejak 2002 yang menonton konser ini, termasuk momen paling memukau dan perjuangan pulang dari konser yang ramai.
Jakarta, Duniaku.com - Pada 1 November 2025, kawasan Senayan, Jakarta benar-benar jadi pusat hiruk-pikuk dunia hiburan Asia.
Di Gelora Bung Karno, BLACKPINK tampil megah. Sementara itu, tak jauh dari sana di Tennis Indoor Senayan, sang rockstar legendaris Jepang HYDE juga menggetarkan panggung dengan konser spektakulernya.
Penampilannya memukau, tidak hanya bagi para fans Indonesia, tapi juga penggemar dari Jepang yang rela terbang jauh-jauh untuk menyaksikan idolanya secara langsung. Linimasa X (dulunya Twitter) pun dipenuhi pujian dan ekspresi haru dari para penonton yang menyebut konser itu “intense, magis, dan tak terlupakan.”
Salah satunya datang dari Meutia Gita Soraya, seorang fans berat HYDE yang hadir langsung di konser malam itu. Bagaimana suasana konser dari sudut pandangnya? Seperti apa pengalaman menonton HYDE di Jakarta?
Yuk, simak cerita lengkapnya berikut ini!
1. Gambaran konsernya

Pertunjukan dibuka dengan lagu “LET IT OUT”, yang langsung membuat penonton hanyut dalam atmosfer gelap dan teatrikal. Podium tinggi terlihat menjulang di atas panggung, HYDE dan para band member lainnya muncul dengan menggunakan topeng khas tour mereka kali ini. Dilanjut dengan lagu kedua “AFTER LIGHT”, panggung benar-benar pecah saat HYDE berteriak, “Jakarta!”, disambut sorakan dari ribuan fans.
Tak berhenti di situ, suasana makin memanas ketika lagu “MUGEN”, yang merupakan original soundtrack anime “Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba”, mengundang terciptanya circle pit di tengah arena. Dan kejutan datang saat HYDE membawakan cover “Faint” dari Linkin Park, lengkap dengan energi scream dan growl penuh amarah.
Dalam sesi MC-nya, HYDE menyapa dengan gahar, “Hello Jakarta, luar biasa! I ate rendang — number one food. Itu enak sekali. Very spicy!”
Kalimat sederhana itu sukses bikin penonton meledak lagi dalam tawa dan sorak kagum.
Konser berlanjut dengan dekorasi panggung baru, 4 balon raksasa berbentuk scarecrow merah-hitam menjulang tinggi, menandai babak baru pertunjukan. HYDE meminta semua orang duduk lalu melompat bersamaan, seiring dengan dimulainya lagu “6or9”. Scarf para penonton berputar di udara, dan teriakan “Hey Jakarta! Jump! Jump! Jump!” menggema dari panggung.
Energi semakin brutal di lagu “SOCIAL VIRUS”, di mana HYDE meminta dibukakan moshpit besar, dan para fans tanpa ragu membuka lingkaran adrenalin itu dan menerjang satu sama lain. Di “MIDNIGHT CELEBRATION II”, HYDE menanggalkan bajunya, memamerkan tato sayap ikoniknya yang sudah ia miliki sejak lama.
Setelah dihajar deretan lagu keras, suasana tiba-tiba menjadi haru saat “LAST SONG” dimainkan. Lampu flash ponsel menyala di seluruh penjuru hall, dan hujan petal kertas menutup bagian utama konser dengan indah.
Lampu diredupkan, namun semangat penonton belum habis. Teriakan “We want more!” menggema hingga lampu kembali menyala.
Drum solo dan guitar solo membuka encore, dengan melodi “Indonesia Raya” yang dibawakan penuh rasa hormat.
Lalu, malam berubah jadi pesta Halloween saat HYDE membawakan “HALLOWEEN PARTY”, muncul di tengah penonton tribun sambil membawa pistol air dan menyemprotkan ke arah fans.
Tapi puncak emosi malam itu datang ketika HYDE tiba-tiba membawakan “Honey” dari L’arc-en-Ciel. Momen yang sangat langka ini membuat seluruh penonton bernyanyi bersama dengan air mata dan senyum.
“Terima kasih, aku cinta kalian,” ucap HYDE menutup malam dengan 2 lagu terakhir yaitu “GLAMOROUS SKY” dan juga “Sex Blood Rock N’ Roll” dari VAMPS.
Malam itu, HYDE membuktikan satu hal: meski waktu terus berjalan dan umurnya sudah tidak lagi muda, tapi pesona sang legenda J-Rock di atas panggung tak akan pernah pudar.
Tak heran baik fans Indonesia maupun fans luar negeri, termasuk fans berat HYDE yang datang dari Jepang, terpukau.
2. Iya, HYDE menegaskan lagi dia suka rendang

“Hello Jakarta, luar biasa! I ate rendang — number one food. Itu enak sekali. Very spicy!”
Yes.
Sekali lagi HYDE menekankan, dia sudah makan rendang dan dia sangat menyukainya.
Sebelumnya, di konferensi pers pun HYDE menyampaikan alasan dia memilih Jakarta sebagai satu-satunya lokasi tur dunia dia di Asia kali ini adalah, “Katanya ada makanan paling enak di dunia di Jakarta, jadi saya datang untuk makan itu.”
Dan ternyata… makanan yang dimaksud adalah rendang!
HYDE pun mengaku bahwa malam sebelum konferensi pers, ia sempat menyantap berbagai hidangan khas Indonesia , dan yang paling berkesan buatnya adalah rendang.
Rasanya memang jadi ikut penasaran: dari sekian banyak versi rendang di Indonesia, kira-kira rendang seperti apa yang berhasil memikat lidah HYDE? Apakah rendang klasik yang pedas dan pekat, atau versi lembut dan manis yang lebih ramah bagi penikmat internasional... tapi bisa tetap terasa pedas juga untuk yang tidak biasa?
3. Perspektif Meutia sebagai penonton

Meutia, yang menonton konser ini dan membagikan kesannya, adalah fans HYDE sejak tahun 2002. Jadi ya, dia bukan fans baru.
Ketika dia dapat kesempatan untuk datang ke HYDE [INSIDE] LIVE 2025 WORLD TOUR Indonesia ini, ia mengaku lagu yang ia nantikan adalah Mad Qualia dan Midnight Celebration II.
"Apakah menurutmu penampilannya memuaskan?" tanya saya, dan dia menjawab iya.
Lalu saya bertanya, dari konser yang benar-benar membara ini, dengan aksi panggung gila-gilaan dari HYDE, apa momen yang paling memukau kamu secara personal?
"Gak expect dia bawain Honey nya L’Arc-en-Ciel, yang mana benar2 jd highlight untuk para fans," ia menjawab.
L’Arc-en-Ciel memang tidak datang utuh ke Indonesia. Dan seperti yang HYDE sampaikan di konferensi pers, ia bukan leader L’Arc~en~Ciel (posisi itu dipegang oleh Tetsuya Ogawa /TETS), sehingga ia tidak bisa berkata-kata soal kapan band itu akan datang lagi ke Indonesia. Namun, saat Honey dimainkan malam itu, banyak yang seakan bisa merasakan kembali semangat dan romansa masa lalu.
Dan harapan dia soal HYDE ke depannya? "Semoga tetap sehat2 mengingat umurnya sudah lumayan tua ya haha. Semoga bisa segera kembali ke Indonesia bersama L’Arc-en-Ciel juga," dan saya rasa itu bukan hanya harapan dia saja.
Tapi bagaimana dengan kisah... brutal, soal perjalanan pulangnya?
Untuk yang tidak merasakan, kepadatan di Senayan pada dini hari tanggal 1 dan bahkan ke tanggal 2 itu tergolong gila, karena ada arus tambahan fans BLACKPINK juga. Bahkan Elvira Maris Chandra, kontributor Duniaku.com yang juga hadir ke acara, sempat merasakan kesulitan untuk pulang.
Untuk Meutia, dia menjawab, " Karena sangat ramai, ketika pulang jadi harus berjalan kaki menjauhi venue dulu supaya bisa mendapatkan taksi/ojol."
Maka, bisa dibilang, malam itu penuh kejutan dari awal hingga akhir, mulai dari HYDE yang memukau di atas panggung, hingga perjuangan fans menembus lautan manusia hanya untuk pulang.

Nah, itulah perspektif seru dari fans HYDE sejak 2002 yang menyaksikan keseruan panggung... dan juga "ekstra" perjuangan untuk bisa kembali pulang setelahnya.
Gimana menurutmu?
Sampaikan di kolom komentar!


















