Review IT (2017): Membawa Kembali Ketakutan Lama di Tahun 1990!

Si badut Pennywise kembali membawa terror lama! Kamu belum menonton film IT? Maka simak review IT 2017 terlebih dahulu di sini! #film #it

Review IT (2017): Membawa Kembali Ketakutan Lama di Tahun 1990!

Review IT (2017): Membawa Kembali Ketakutan Lama di Tahun 1990!

Penasaran akan seperti apa versi remake dari film badut mengerikan ini? Simak review IT di bawah ini!

Suka film horror? Takut akan badut? Maka film IT adalah pilihan yang tepat, untuk melawan rasa takutmu, atau membuatmu lebih ketakutan dengan badut. Namun, mungkin saja kamu adalah salah satu dari orang-orang yang sudah trauma karena film aslinya pada tahun 1990?

Tepat 27 tahun kemudian, atau tahun 2017, hadirlah film remake dari badut mengerikan, Pennywise yang kembali meneror penonton di seluruh dunia. Film ini disutradarai oleh Andres Muschietti yang juga menyutradarai film Mama.

Sebelum memulai review IT, kamu yang belum tahu tentang film ini bisa membaca sinopsisnya di bawah ini:

Sinopsis

IT menceritakan tentang petualangan anak-anak dalam kelompok Loser (Pecundang) yang mencoba memecahkan misteri hilangnya anak-anak di kota mereka, Derry. Pencarian ini menuntun mereka ke suatu yang mengerikan. Terkuaklah bahwa pelaku dari kejadian misterius ini tak lain dan tak bukan adalah badut mengerikan bernama Pennywise.

Rasa Takut yang Sama dengan 27 Tahun Lalu

Jika kamu pernah menonton versi lamanya, maka kamu akan sadar beberapa adegan ikonik yang kembali digambarkan dalam film terbarunya. Adegan-adegan seperti saat Georgie bermain kapal kertasnya, atau Eddie yang asma, dan adegan wastafel, semua itu dihadirkan kembali di film terbarunya.

Review IT (2017): Membawa Kembali Ketakutan Lama di Tahun 1990!

Visual yang Lebih Menarik

Mengingat IT dibuat dengan teknologi modern, hal ini memang sangat pasti. Jika kita membandingkan dengan film lamanya pada tahun 1990, maka visualnya jauh lebih baik versi terbaru. Meskipun ini juga menjadi kekurangan tersendiri, mengingat seberapa seramnya film lama yang menampilkan Pennywise si badut meskipun tanpa efek yang berlebih.

Namun dengan visual yang lebih baik, beberapa adegan dibuat menjadi sangat menegangkan. Contohnya saja saat anak-anak itu ditunjukan rasa takut mereka masing-masing akan melemahkan mental.

Cerita Terlalu Lambat

Mungkin separuh film sampai akhir memiliki cerita yang menegangkan dan membuat penasaran, tetapi berbeda dengan awal film sampai pertengahan. Di waktu-waktu itu, alur film seakan bergerak lambat.

Meskipun begitu, Pennywise telah meneror anak-anak itu bahkan sejak awal film dimulai. Seakan rasa takut kita dipermainkan. Alur cerita melambat, lalu tiba-tiba menjadi menegangkan seketika saat sang badut muncul, lalu melambat lagi.

Review IT (2017): Membawa Kembali Ketakutan Lama di Tahun 1990!

Beberapa Karakter yang Tidak Terlalu Dieksplor

Tidak aneh memang ya, mengingat ada 7 tokoh utama di sini, dan durasi film yang pendek. Ada beberapa tokoh yang kesannya dibuat muncul dan masuk ke dalam cerita begitu saja. Tokoh yang paling terasa kurang dieksplor adalah Mike.

Mungkin kisah masa lalu Mike memang diceritakan, dan ketakutannya juga diperlihatkan, namun Mikenya sendiri jarang dimunculkan ke depan layar, kecuali di saat-saat pertengahan menjelang akhir.

Richie Mencuri Perhatian

Sejak film 1990, karakter Richie memang sangat menarik. Dia adalah si mulut besar dari kelompok anak-anak ini. Dia selalu mengguyon dan mengangkat gelak tawa penonton di film IT.

Dalam versi 2017-nya, ada banyak guyonan yang muncul, dan justru membuat beberapa penonton lebih menyukai Richie, dibandingkan Bill si tokoh utamanya.

[duniaku_baca_juga]

Kesimpulan

Film ini sangat layak ditonton untuk kamu yang suka film horror dan sudah menyaksikan film lamanya. Kamu akan merasakan ketakutan dan teror dari si badut, Pennywise. Sepanjang jalannya cerita, mungkin kamu yang baru menonton akan sedikit bingung, terutama karena tidak dijelaskannya si badut. Mungkin juga Pennywise 2017 tidak seseram 1990, tapi sukses menebar terror bagi semua penonton.

Diedit oleh Fachrul Razi

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU