Review Game: Clair Obscur: Expedition 33, RPG yang Luar Biasa

- Gambaran cerita yang kuat dan misterius
- Cerita dan karakterisasi yang memikat serta interaksi karakter yang kuat
- Sistem pertarungan yang interaktif, adiktif, dan menantang
GENRE: RPG
PUBLISHER: Kepler Interactive
DEVELOPER: Sandfall Interactive
RELEASE DATE: 24 April 2025
RATING: 5/5
Sebelumnya, saya sudah membahas kenapa Clair Obscur: Expedition 33 bisa jadi nominasi kuat Game of the Year 2025. Kalaupun ada pesaingnya yang akan rilis dari Mei hingga Desember (seperti misalnya GTA6 yang dijadwalkan rilis 2025 meski tanggalnya belum jelas), saya rasa game ini bisa jadi tetap mengamankan penghargaan untuk kategori RPG.
Kenapa begitu? Simak review Clair Obscur: Expedition 33 ini!
1. Gambaran cerita

Selama 67 tahun, rakyat Lumière telah menyaksikan satu per satu Ekspedisi berangkat untuk mengakhiri sosok bernama The Paintress Setiap tahun, para relawan pemberani melangkah ke benua terkutuk tempat The Paintress bersemayam... makhluk abadi yang hanya terbangun untuk melukis satu angka, menandai mereka yang akan mati dalam setahun. Sayang, tak satu pun pernah berhasil. Tak satu pun pernah kembali.
Kini, The Paintress akan segera terbangun kembali. Angka yang akan ia lukis: 33. Maka, Ekspedisi ke-33 pun berangkat, membawa beban duka, pengorbanan, dan harapan terakhir rakyat Lumière. Misi mereka sama seperti para pendahulu: temukan The Paintress, dan akhiri teror yang telah berlangsung puluhan tahun... atau gugur seperti grup ekspedisi sebelumnya.
2. Cerita dan karakterisasi jadi kekuatan game ini

Clair Obscur: Expedition 33 memiliki keunggulan luar biasa dari segi cerita.
Ini bahkan sudah terasa sejak prolog. Dalam durasi singkat game ini sukses membuat kamu peduli pada karakter-karakter yang kamu temui, jadi ketika sang Paintress memulai ulah tahunannya, kamu pun bisa merasakan sakit dan sedih juga.
Karakterisasi ini terbawa hingga ke cerita utama. Dialog antara karakter begitu kuat, begitu natural, dan sukses membangun kepribadian mereka walau kamu tidak ditunjukkan mereka berpikir dalam hati.
Saya terutama suka bagaimana kadang di camp kita bisa diperlihatkan party member berinteraksi dengan rekan mereka selain tokoh utama. Ini membuat ikatan mereka jadi terasa kuat.
Cerita game ini sendiri juga kuat. Penuh misteri yang bikin penasaran dan akan membuat kamu terus lanjut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan kejutan-kejutan gila. Jangan kira game ini kehabisan gas di prolog, karena setiap bab punya kejutan dahsyat tersendiri yang akan membuat kamu semakin penasaran!
Jika kamu penggemar RPG yang menyukai cerita dalam, karakter hidup, dan momen yang meninggalkan jejak emosional, maka game ini adalah salah satu yang paling menonjol di tahun 2025.
3. Sistem pertarungan yang interaktif dan adiktif

Salah satu kekuatan lain Clair Obscur: Expedition 33 adalah sistem pertarungannya, sebuah turn-based combat ala JRPG, namun disuntikkan elemen interaktif yang membuatnya jauh dari kata pasif.
Setiap karakter memiliki Action Point (AP). Serangan dasar akan mengembalikan 1 AP, sementara skill biasanya membutuhkan setidaknya 3 AP. Di sinilah muncul lapisan strategi yang menarik: kapan kamu akan menabung AP, dan kapan kamu akan menghabiskannya untuk meluncurkan skill dahsyat?
Tak hanya itu, kamu juga bisa menggunakan mode Free Aim, sebuah fitur yang memungkinkamu membidik secara manual menggunakan senjata jarak jauh. Jika kamu menembak dengan Free Aim, satu tembakan akan mengurangi satu AP.
Ini bukan gimmick belaka: banyak musuh memiliki titik lemah visual seperti bola bercahaya yang bisa kamu tembak untuk menghasilkan damage besar. Musuh terbang pun lebih mudah dihabisi lewat Free Aim, menjadikan fitur ini terasa fungsional, bukan sekadar variasi.
Dan itu baru soal menyerang. Setiap skill juga kerap dilengkapi dengan QTE sederhana, biasanya menekan tombol tepat waktu (tombol X di PS5), untuk meningkatkan efek seperti bonus damage atau buff. Interaktivitas ini membuat tiap serangan terasa dinamis, dan menambah kepuasan saat kamu berhasil mengeksekusinya dengan sempurna.
Di sisi bertahan, kamu punya dua pilihan utama: dodge atau parry.
Dodge memiliki jendela waktu yang lebih lebar, membuatnya lebih ramah bagi pemain yang mudah panik atau belum terbiasa. Namun, dodge tidak memberi keuntungan tambahan kecuali jika kamu melengkapi karakter dengan Pictos khusus seperti Dodger, yang bisa memberi ekstra AP setelah berhasil menghindar... itu pun terbatas satu kali per giliran.
Sebaliknya, parry menuntut ketepatan waktu yang lebih tinggi. Jendelanya lebih sempit, tapi jika berhasil, kamu bisa mendapatkan AP tambahan. Bahkan, jika kamu berhasil memparry seluruh rangkaian serangan musuh, baik yang cuma satu serangan maupun yang hingga lima tebasan beruntun atau lebih, karakter akan meluncurkan counterattack kuat yang sangat memuaskan. Risikonya besar, tapi imbalannya pun menyenangkan.
Kombinasi sistem AP, Free Aim, QTE, serta mekanisme dodge dan parry menjadikan setiap pertempuran seru dan menantang. Bahkan saya yang biasanya cenderung menghindari pertarungan saat fokus pada cerita dalam RPG, justru sering sengaja mencari musuh di Clair Obscur, entah untuk melatih timing atau sekadar menikmati kepuasan mengalahkan musuh dengan keren.
Takut konsep ini terasa sulit, padahal kamu hanya ingin menikmati ceritanya yang memikat? Tenang.
Clair Obscur memberi kebebasan penuh untuk mengatur tingkat kesulitan kapan saja. Jika kamu hanya ingin menikmati cerita tanpa frustrasi, tersedia Story Mode di mana timing untuk dodge dan parry jauh lebih mudah. Ini membuat game ini ramah bagi berbagai tipe pemain, baik yang haus tantangan, maupun yang hanya ingin tenggelam dalam narasi dan dunia yang ditawarkan.
4. Ditambah dengan visual dan audio kuat, game ini terasa sempurna

Saat memainkan RPG bergaya Jepang, saya biasanya berhenti sebelum tamat karena satu dari dua alasan ini:
Ceritanya menarik, tapi gameplay-nya terlalu repetitif atau membosankan.
Gameplay-nya seru, tapi ceritanya generik dan tak meninggalkan kesan.
Namun Clair Obscur: Expedition 33 berhasil menghindari jebakan itu. Seperti yang sudah saya bahas di poin-poin sebelumnya, game ini menghadirkan perpaduan yang solid antara cerita yang kuat dan gameplay yang benar-benar memikat.
Yang membuatnya semakin istimewa: visual dan audio-nya pun tampil luar biasa.
Secara visual, game ini mengusung art direction khas Belle Époque yang jarang kita temui dalam RPG modern, dibagian Latar kota, arsitektur, busana karakter, hingga efek visual di pertarungan, semuanya disajikan dengan gaya artistik yang konsisten dan memukau. Hasil akhirnya bukan hanya enak dipandang, tapi juga membuat dunia Clair Obscur terasa hidup dan memiliki identitas yang jelas dan beda dari judul lain.
Dari sisi audio, kualitasnya tak kalah mengesankan. Musik-musiknya mampu membangun suasana dengan sempurna, baik dalam momen tenang, momen mengharukan, maupun di tengah pertarungan dramatis. Lebih dari itu, kualitas pengisi suara juga sangat menonjol. Partisipasi nama-nama besar seperti Andy Serkis dan Charlie Cox bukan sekadar gimik pemasaran, mereka benar-benar memberi nyawa pada karakter yang mereka perankan, sejajar dengan performa para aktor suara profesional seperti Ben Starr dan Jennifer English.
Semua elemen ini, narasi, gameplay, visual, dan audio, saling melengkapi satu sama lain dengan mulus.
Saya tidak akan mengklaim bahwa Clair Obscur: Expedition 33 adalah game yang sempurna. Tapi untuk sebuah RPG bergaya Jepang di tahun ini, game ini sangat dekat dengan definisi kesempurnaan. Dan itu pencapaian yang luar biasa.
5. Tetap tidak cocok untuk semua orang?

Meski luar biasa, saya rasa Clair Obscur: Expedition 33 tetap bukan game yang akan memuaskan semua orang.
Yang benar-benar benci turn-based battle, apapun gimiknya, saya rasa tetap berpotensi kurang suka juga dengan game ini. Walau saya sebenarnya yakin interaktivitas game ini, termasuk dodge dan parry-nya, bisa jadi daya tarik untuk penggemar game-game dari FromSoftware.
Begitu pula untuk pemain yang kurang suka dengan sistem pertarungan yang menuntut timing dan ketelitian. Jika kamu lebih menikmati RPG yang membebaskanmu dari tekanan timing-based combat atau tak ingin repot mempelajari pola serangan musuh demi menaklukkan boss sulit, game ini mungkin terasa melelahkan alih-alih menyenangkan.
Namun, bagi mereka yang tidak punya masalah dengan tantangan seperti itu, atau bahkan memang sengaja cari tantangan, Clair Obscur: Expedition 33 adalah salah satu pengalaman RPG paling segar dan memikat tahun ini. Sebuah petualangan yang tidak hanya indah dan emosional, tetapi juga memuaskan secara mekanik.
6. Kesimpulan: calon Game of the Year dari Duniaku.com

Kesimpulannya?
Clair Obscur: Expedition 33 adalah kandidat kuat Game of the Year versi Duniaku.com untuk tahun 2025.
Pesaing terberatnya? Tentu saja GTA6, jika memang jadi rilis tahun ini dan tidak mengalami penundaan lagi. Tapi bahkan dengan bayangan sebesar GTA6, kami yakin Clair Obscur: Expedition 33 masih punya peluang besar untuk berjaya di kategori RPG terbaik, karena kualitasnya memang berada di level atas.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, game ini menghadirkan pengalaman nyaris sempurna dari berbagai aspek: gameplay yang memikat, narasi dan karakterisasi yang kuat, serta presentasi audio-visual yang memukau. Sebuah perpaduan yang jarang sekali bisa dicapai dalam satu paket utuh.
Memang, game ini tidak akan cocok untuk semua orang, terutama bagi yang tidak menyukai sistem pertarungan turn-based atau elemen timing seperti dodge dan parry. Tapi bagi kamu yang terbuka terhadap pendekatan seperti itu, atau justru menyukainya, Clair Obscur: Expedition 33 adalah RPG yang wajib dimainkan.
Bagaimana menurut kamu? Apakah Clair Obscur layak jadi Game of the Year? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!