Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Clair Obscur: Expedition 33 Terasa Calon Game of the Year

Clair Obscur expedition 33.jpg
(Dok. Sandfall Interactive/Clair Obscur: Expedition 33)
Intinya sih...
  • Combat turn-based yang nagih
  • Cerita dan karakter yang luar biasa
  • Audionya gila

Clair Obscur: Expedition 33 rilis dalam situasi yang tak bisa dibilang ideal.

Merupakan IP baru, judul ini dirilis 24 April 2025, hanya dua hari setelah The Elder Scrolls IV: Oblivion Remastered rilis mendadak.

Game ini juga membawa sistem turn-based combat, gaya yang di era 2025 sering diremehkan sebagai usang. Dalam situasi begitu, rasanya Clair Obscur: Expedition 33 berpotensi gagal...

Tapi Clair Obscur malah membalik ekspektasi. Judul ini langsung melejit ke puncak Metacritic dengan skor 92, mencatat penjualan lebih dari satu juta unit hanya dalam tiga hari rilis.

Bukan sekadar berhasil bertahan di tengah raksasa, Clair Obscur: Expedition 33 membuktikan dirinya sebagai salah satu pengalaman RPG paling berani dan emosional tahun ini.

Setelah beberapa jam memainkan dan merasakan atmosfer, karakter, dan pertarungannya, saya percaya Clair Obscur: Expedition 33 layak menjadi calon Game of the Year 2025.

Inilah lima alasan kenapa game ini layak mendapat tempat istimewa di daftar terbaik tahun ini!

1. Combat turn-based yang nagih

Clair Obscur Expedition 33 - 04.jpg
Screenshot versi PS5 Clair Obscur: Expedition 33, ditangkap layar oleh Fahrul Nurullah dari Duniaku.com (Dok. Sandfall Interactive/Clair Obscur: Expedition 33)

Clair Obscur: Expedition 33 menyajikan pertarungan yang turn-based seperti JRPG. Tapi ada twist: ada unsur interaktif dalam pertempurannya, jadi kamu tak bisa melamun setelah memilih aksi yang ingin kamu lakukan.

Dalam menyerang atau menggunakan sihir, ada QTE yang bisa memberi dampak seperti damage yang lebih besar pada target.

Sementara dalam bertahan, kamu bisa menghindar atau bahkan parry serangan musuh dengan menekan tombol yang tepat di saat yang tepat.

Sistem dodge dan parry inilah yang membuat combat Clair Obscur terasa adiktif.

Setiap musuh punya gaya menyerang unik: ada yang menyerang sederhana, ada yang menggunakan gerakan mengecoh, bahkan ada yang menghujani serangan combo bertubi-tubi. Semakin jauh kamu maju, semakin beragam pula pola serangan yang harus kamu antisipasi.

Dalam tingkat kesulitan Normal (Expedition Mode), timing untuk dodge dan parry terasa menantang tapi adil.

Dodge lebih mudah dilakukan berkat jendela waktu yang ramah.

Parry jauh lebih sulit, jendela waktunya sempit, namun jika berhasil, kamu membuka peluang untuk counterattack yang memukul balik musuh dengan brutal.

Menguasai timing dodge dan parry akan menentukan apakah pertarunganmu berakhir dengan kemenangan mulus tanpa luka, atau justru kekalahan kocak karena salah langkah. Dan ketika kamu akhirnya paham? Kegembiraan dari melihat animasi epik ketika karaktermu menyerang balik benar-benar luar biasa.

Saking nagihnya, saya bahkan sering sengaja mencari musuh baru hanya untuk mempelajari pola serangan mereka dan menemukan timing parry yang optimal.

Apakah turn-based dengan elemen interaktif ini konsep baru? Tidak sepenuhnya.

Bahkan pada game PS1 seperti Final Fantasy VIII, kita sudah mengenal sistem seperti menekan R1 saat Squall menyerang untuk memperkuat tebasan Gunblade-nya.

Namun Clair Obscur menyajikannya dengan eksekusi yang sangat halus, intens, dan memuaskan, membuat setiap duel terasa seperti tantangan refleks dan strategi, bukan sekadar "pilih opsi, lihat angka cantik."

Di tangan Clair Obscur: Expedition 33, turn-based combat bukan kelemahan. Justru menjadi kekuatan besar yang memperkuat adiksi bermainnya.

Oh, tapi untuk yang merasa kurang jago untuk menekan tombol yang tepat di saat yang tepat begini, jangan khawatir. Ada tingkat kesulitan Story Mode yang lebih mudah untuk yang ingin fokus melihat ceritanya saja, dan tingkat kesulitan bisa kamu ubah kapan saja.

2. Cerita dan karakter yang luar biasa

Clair Obscur Expedition 33 - 02.jpg
Screenshot versi PS5 Clair Obscur: Expedition 33, ditangkap layar oleh Fahrul Nurullah dari Duniaku.com (Dok. Sandfall Interactive/Clair Obscur: Expedition 33)

Sampai saat saya menulis artikel ini, kualitas cerita dan karakter di Clair Obscur: Expedition 33 masih terus membuat saya takjub.

Bahkan sejak menit-menit awal prolog, kamu akan langsung merasakan betapa kuatnya pembangunan cerita dan karakter di game ini.
Dalam waktu sekitar 10–15 menit, Clair Obscur berhasil membuatmu peduli pada para tokohnya, dan ketika beberapa dari mereka mengalami nasib buruk, dampaknya benar-benar terasa menghantam.

Saya melihat ada beberapa streamer yang meneteskan air mata karena kekuatan emosional dari prolog ini, dan saya paham. Adegannya memang sekuat itu.

Dan tidak, kekuatan cerita Clair Obscur tidak berhenti di prolog saja.

Justru, seiring berjalannya waktu, ceritanya semakin kokoh dan intens. Setiap bab menghadirkan kejutan-kejutan gila yang sebaiknya kamu alami sendiri tanpa spoiler.

Yang membuat saya semakin kagum adalah bagaimana plot dan tema diolah.

Sandfall Interactive, studio asal Prancis yang mengembangkan game ini, membawa pendekatan bercerita yang terasa berbeda dari RPG buatan Jepang atau Amerika.

Nuansanya kental dengan melankolia, tema-tema kelam, dan dilema emosional yang terasa sangat manusiawi, ciri khas dari sejumlah karya fiksi Prancis.

Namun, bukan berarti game ini hanya berisi kegelapan tanpa jeda.

Ada momen-momen ringan dan hangat yang memperkuat hubungan antar karakter... dan justru, momen-momen itu membuat tragedi serta konflik di sepanjang cerita terasa semakin menohok.

Dari sisi narasi, Clair Obscur: Expedition 33 menurut saya adalah salah satu kisah paling kuat yang hadir di tahun 2025.

3. Audionya gila

Clair Obscur Expedition 33 - 01.jpg
Screenshot versi PS5 Clair Obscur: Expedition 33, ditangkap layar oleh Fahrul Nurullah dari Duniaku.com (Dok. Sandfall Interactive/Clair Obscur: Expedition 33)

Ketika saya membicarakan audio di Clair Obscur: Expedition 33, saya tidak hanya berbicara soal satu aspek saja melainkan keseluruhan: BGM, efek suara, hingga penampilan para pengisi suara.

Musik latar di game ini begitu kuat, secara efektif memperkuat nuansa melankolis dan emosional yang mewarnai perjalanan para karakter, maupun membuat pertempuran semakin seru dan mendebarkan.

Setiap komposisi terasa tepat, mengangkat atmosfer dari setiap momen penting, baik saat aksi memuncak maupun di saat-saat refleksi yang lebih sunyi.

Selain musik, jajaran pengisi suara di game ini pun luar biasa.

Tahukah kamu bahwa Clair Obscur melibatkan banyak nama besar?

Andy Serkis, Ben Starr, dan Charlie Cox yang mengisi suara tokoh utama kita, Gustave adalah beberapa di antaranya.

Dan penampilan mereka benar-benar impresif.

Charlie Cox, khususnya, memberikan performa vokal yang sangat kuat.

Aktor yang dikenal luas lewat perannya sebagai Daredevil ini berhasil menghidupkan Gustave sebagai sosok yang penuh konflik, membawa pemain ikut merasakan perjalanan emosionalnya. Dia membuktikan bahwa kemampuannya dalam akting live-action juga bisa ia bawa dengan sempurna ke dunia voice acting.

Tak hanya Charlie Cox, seluruh jajaran pengisi suara juga berhasil membangun karakter mereka masing-masing dengan kedalaman dan emosi yang meyakinkan.

Semua elemen ini, musik, efek suara, dan akting suara, berpadu menciptakan pengalaman bermain Clair Obscur: Expedition 33 yang benar-benar imersif dan tak terlupakan.

4. Gaya visual yang indah bahkan saat sajikan kehancuran

Clair Obscur Expedition 33 - 03.jpg
Screenshot versi PS5 Clair Obscur: Expedition 33, ditangkap layar oleh Fahrul Nurullah dari Duniaku.com (Dok. Sandfall Interactive/Clair Obscur: Expedition 33)

Visual Clair Obscur: Expedition 33 juga pantas mendapat pujian setinggi-tingginya.

Dunia Clair Obscur dirancang dengan gaya Belle Époque yang kuat, terlihat dari desain kostum, arsitektur, hingga suasana kotanya.
Dan mungkin karena Sandfall Interactive memang studio asal Perancis, nuansa Belle Époque ini terasa begitu otentik dan alami, bukan sekadar tempelan gaya.

Lalu saat kamu memulai ekspedisi, kamu akan menjelajahi berbagai lokasi fantastis, semuanya memiliki daya tarik sendiri-sendiri.

Seperti yang sudah terasa sejak prolog, banyak tempat yang tetap menampilkan keindahan yang melankolis, bahkan di tengah jejak kehancuran dan tragedi.

Game ini berhasil menciptakan kontras visual yang kuat: pemandangan yang bisa memikat mata sekaligus menyesakkan dada.

Desain karakter dan monster juga tampil sangat solid dan berkesan. Setiap karakter memiliki detail dan penampilan yang menarik, sementara monster-monsternya membawa aura unik.

Dengan kualitas visual seperti ini, Clair Obscur: Expedition 33 tidak hanya bercerita lewat dialog dan cutscene, tapi juga lewat dunia yang kamu jelajahi.

5. Bahkan desain levelnya pun memikat

Clair Obscur Expedition 33 - 05.jpg
Screenshot versi PS5 Clair Obscur: Expedition 33, ditangkap layar oleh Fahrul Nurullah dari Duniaku.com (Dok. Sandfall Interactive/Clair Obscur: Expedition 33)

Clair Obscur: Expedition 33 juga menunjukkan kekuatannya dalam desain level.

Secara umum, jalur utama di game ini cukup lurus antara tempat kamu memulai dan tujuan besar yang harus kamu capai, arahnya biasanya terasa jelas. (Walau memang ada area yang bikin saya bingung).

Namun, seperti yang sudah ditekankan sejak prolog: meski jalur utama itu lurus, dunia di sekelilingmu tetap penuh dengan hal menarik untuk dijelajahi.

Sejak prolog, kamu bisa saja langsung berlari menuju pelabuhan untuk menyaksikan kejadian besar. Tapi bagi pemain yang meluangkan waktu untuk mengeksplorasi dulu wilayah yang tersedia, tersedia banyak hadiah tersembunyi: musuh opsional yang menantang, loot, dan lain-lain.

Pendekatan ini konsisten di sepanjang permainan.

Ketika ekspedisi dimulai, area yang kamu jelajahi semakin luas dan berbahaya, tetapi filosofi desain levelnya tetap sama: kamu selalu punya alasan untuk sedikit keluar jalur, untuk menemukan sesuatu yang bisa jadi akan membantumu.

Eksplorasi terasa rewarding, bukan hanya karena item atau equipment, tapi juga karena dunia game ini benar-benar dibangun dengan penuh detail dan cinta.

Bahkan world map-nya terasa sebagai penghormatan untuk JRPG klasik, dengan eksplorasi menarik. Terutama ketika kamu menemukan sosok yang bisa membantumu misalnya menghancurkan batu supaya kamu bisa mencapai area opsional, atau berenang untuk mencapai wilayah yang terpisah laut.

Semua ini membuat dunia Clair Obscur terasa penuh kejutan, mendorong rasa penasaran pemain secara alami.

Tapi bukankah dengan begini berarti Clair Obscur adalah game yang sempurna? Visual, audio, cerita, combat, dan desain level memikat?

Jawabannya: ya.

Untuk sebuah game yang mengusung pendekatan ala JRPG, Clair Obscur: Expedition 33 adalah salah satu judul paling berkesan tahun ini, karena semua elemen pentingnya tampil begitu kokoh dan saling menguatkan.

Saya juga suka dengan sentuhan seperti eksplorasi world map-nya yang mengingatkan pada JRPG klasik, fakta bahwa kamu bisa menemukan hal-hal seperti kostum alternatif dan gaya rambut alternatif dengan menjelajahi

Tapi tentu itu hanya opini saya. Kalau menurutmu gimana? Sampaikan di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us