Mampukah Sentry Versi Film Mengalahkan Thanos?

- Sentry memiliki kekuatan mirip Superman tapi minim pengalaman bertarung
- Thanos punya pengalaman menang lawan musuh setara dengannya
- Jebakan Void mungkin tak berguna untuk Thanos, kecuali jika ia memiliki Infinity Stones
Hingga Fase 3 MCU, Thanos adalah sosok yang benar-benar ditakuti dan dihormati karena kekuatannya yang luar biasa.
Dia bukan hanya mampu beradu kekuatan fisik dengan Hulk, salah satu makhluk terkuat di alam semesta, tapi juga sangat cerdik dan taktis. Contohnya, di awal Infinity War, kita bisa melihat bagaimana Hulk mengandalkan kekuatan brutalnya, sementara Thanos dengan mahir membalikkan keadaan menggunakan teknik bertarung ala petarung profesional yang terlatih.
Bahkan saat menghadapi lawan yang jauh lebih kuat secara mentah, seperti Captain Marvel di Endgame, Thanos tak ragu memakai strategi cerdas, memanfaatkan Power Stone untuk memperkuat tinjunya dan mengejutkan lawan.
Meski kini Thanos sudah tewas di Earth-616, mari kita berandai-andai: bagaimana jika Sentry, sosok dengan kekuatan mirip Superman tapi minim pengalaman bertarung, harus berhadapan langsung dengan Thanos?
Ini dia teorinya!
1. Sentry sangat kuat tapi kurang pengalaman

Berbeda dengan versi komiknya, Sentry dalam film tergolong baru memperoleh kekuatannya.
Sebelumnya dia hanyalah manusia biasa, pengguna narkoba yang kemudian menjadi subjek eksperimen. Karena itu, ia tidak pernah mendapatkan pelatihan atau pengalaman tempur yang memadai.
Namun, begitu kekuatannya bangkit, Sentry berubah menjadi sosok mirip Superman: kebal peluru, tahan banting (bahkan tak terpengaruh oleh pukulan vibranium dari Bucky), bisa terbang, dan memiliki beragam kemampuan super lainnya.
Meski begitu, jika Sentry sampai dijatuhkan, ancaman yang lebih mengerikan muncul dalam wujud Void. Manifestasi gelap yang tidak hanya memiliki semua kemampuan Sentry, tapi juga mampu mengirim musuh ke alam kegelapan, memaksa mereka menghadapi trauma dan mimpi buruk terdalam.
Kelemahan utama Sentry tetaplah kurangnya pengalaman bertarung. Di Thunderbolts*, kelemahan ini tak terlalu kentara karena anggota tim lainnya jauh di bawah level kekuatannya.
Tapi bagaimana jika dia harus berhadapan dengan sosok seperti Thanos—yang bukan hanya kuat dan tahan banting, tapi juga cerdik dan taktis dalam bertempur?
2. Thanos punya pengalaman menang lawan musuh yang setara dengan dia

Thanos memiliki rekam jejak luar biasa dalam menghadapi lawan-lawan yang secara fisik sebanding, bahkan lebih kuat darinya. Dan kuncinya selalu sama: strategi, teknik, dan kecerdikan.
Saat melawan Hulk, Thanos tidak sekadar mengandalkan kekuatan mentah. Ia menghadapi amukan Hulk dengan tenang, menggunakan kombinasi pukulan cepat, agresif, dan penuh teknik, berujung pada bantingan yang menegaskan dominasi total. Ini bukan sekadar adu otot, tapi duel yang dimenangkan lewat pengalaman dan keahlian bertarung.
Saat sihir Scarlet Witch hampir membunuhnya di Endgame, Thanos langsung mengambil keputusan ekstrem yaitu memerintahkan kapal perangnya, Sanctuary II, menembaki area pertempuran, meskipun harus mengorbankan pasukannya sendiri. Ia memilih bertahan hidup dengan cara apa pun.
Bahkan ketika berhadapan dengan Captain Marvel, yang bisa menerima pukulannya, Thanos tetap bereaksi cepat. Ia mencabut Power Stone dari sarung tangannya dan menggunakannya terpisah untuk mendaratkan satu pukulan telak yang cukup untuk menjatuhkannya.
Dan pada akhirnya, dia kalah bukan karena kekuatan lawan lebih besar, melainkan karena kecerdikan Tony Stark yang diam-diam mencuri Infinity Stones dari tangannya.
Inilah yang menjadi tantangan besar bagi Sentry. Thanos bukan hanya kuat dan tahan banting, tapi juga terlatih, penuh taktik, dan tidak pernah gegabah. Melawan sosok seperti ini, Sentry yang belum berpengalaman bisa berada dalam posisi sangat tidak menguntungkan, meskipun secara kekuatan murni mereka mungkin setara.
3. Jebakan Void juga mungkin tak berguna untuk Thanos

Salah satu kekuatan paling menakutkan dari Void adalah kemampuannya menyeret musuh ke dalam alam kegelapan, memaksa mereka menghadapi trauma, penyesalan, dan sisi tergelap dalam diri mereka sendiri.
Bagi sebagian besar makhluk, ini adalah siksaan psikologis yang sangat menyakitkan. Namun, apakah itu akan bekerja pada Thanos?
Ingat momen ketika Thanos mengorbankan Gamora di Vormir? Dia tetap melakukannya bukan karena dia ingin, tapi karena dia percaya bahwa pengorbanan itu perlu demi visinya. Ada kesedihan, ya, tapi juga tekad baja. Thanos tidak dikuasai rasa bersalah, ia telah berdamai dengan pilihannya, betapa pun mengerikannya keputusan itu.
Karena itu, jika Void mencoba menjebaknya dalam ilusi trauma dan rasa bersalah, besar kemungkinan Thanos akan mampu menembusnya. Ia takkan tenggelam dalam penderitaan emosional, tapi justru mencari sumber ancamannya dan berusaha menghancurkannya.
Jebakan ini mungkin hanya akan mengulur waktu...
4. Jika Thanos punya Infinity Stones makin bahaya lagi situasinya

Tiga poin sebelumnya dibahas dengan asumsi bahwa Thanos bertarung tanpa bantuan Infinity Stones.
Namun, bagaimana jika Thanos sudah menguasai satu atau beberapa batu tersebut?
Situasinya akan berubah drastis. Dengan Power Stone saja, ia bisa memperbesar kekuatan fisiknya ke level yang mungkin melampaui Sentry. Dengan Space Stone, ia bisa bergerak secara instan dan memanipulasi ruang. Dengan Mind Stone, ia bisa menyerang atau bertahan di level mental, bahkan mungkin menembus ilusi Void.
Singkatnya, baik kekuatan fisik Sentry maupun jebakan psikologis dari Void berisiko menjadi tidak relevan jika Thanos menggunakan Infinity Stones.
Dalam skenario ini, Sentry bukan lagi sosok tak terkalahkan. Ia justru bisa menjadi korban dari perpaduan kekuatan, kecerdikan, dan kekuatan kosmis Infinity Stones.
5. Thanos berpotensi menang, kecuali Sentry diberi waktu berkembang

Singkatnya, jika Sentry versi sekarang, yang masih baru mendapatkan kekuatannya, harus menghadapi Thanos, besar kemungkinan ia akan kalah.
Bob, sosok di balik Sentry, belum memahami sepenuhnya kekuatan luar biasa yang ia miliki. Ia bahkan tampak takut menggunakannya, karena setiap kali kekuatan itu dilepaskan sepenuhnya, ia berisiko kehilangan kendali dan membangkitkan Void, sisi gelapnya yang jauh lebih berbahaya.
Kuat, tapi belum stabil. Punya potensi, tapi belum matang. Bagi Thanos, ini adalah tipe lawan yang bisa ia "mangsa," seseorang yang bisa dikalahkan bukan karena lemah, tapi karena belum siap.
Namun...
Dalam wawancaranya dengan Comicbook.com, Lewis Pullman, pemeran Sentry, menyampaikan hal menarik saat ditanya apakah Sentry bisa mengalahkan Superman, Homelander, atau Omni-Man:
“Aku rasa dia harus menyerah dulu dan ikut terapi... tapi beri dia waktu beberapa tahun.”
Dan itu mungkin kuncinya.
Sentry memiliki semua dasar untuk menjadi salah satu pahlawan terkuat di seluruh MCU. Jika diberi waktu untuk berkembang, menguasai kekuatannya, dan berdamai dengan dirinya sendiri beberapa tahun setelah insiden di Thunderbolts*, dia bisa menjadi sosok yang tak hanya mampu menandingi Thanos, tapi mungkin melampauinya.
Itulah analisis saya soal kemungkinan Sentry versi film mengalahkan Thanos.
Bagaimana menurutmu? Apakah Sentry bisa menang, atau tetap kalah? Tulis pendapatmu di kolom komentar!