Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

5 Karakter MCU yang Cocok Gabung New Avengers! Moon Knight?

Moon Knight dalam Moon Knight (dok. Marvel Studios/Moon Knight)
Moon Knight dalam Moon Knight (dok. Marvel Studios/Moon Knight)
Intinya sih...
  • Moon Knight adalah kandidat ideal untuk menangani ancaman supernatural atau mistis di MCU.
  • Emil Blonsky/Abomination cocok menjadi benteng fisik dan alat gempur New Avengers.
  • Nick Fury adalah pemimpin yang cocok bagi tim pahlawan dengan latar belakang kelam dan misi-misi kotor.

Tim Thunderbolts akhirnya diakui sebagai New Avengers.

Meski status mereka masih diragukan publik dan mereka masih terasa kumpulan anti-hero, tim ini kini memiliki status, markas, dan sumber daya. Dengan struktur yang lebih longgar dan fleksibel, mereka juga punya peluang untuk merekrut anggota baru yang sesuai kebutuhan.

Lalu, siapa saja karakter di MCU yang pantas bergabung dengan New Avengers?

Berikut beberapa pilihan saya!

1. Moon Knight

Moon Knight (dok. Marvel Entertainment/Moon Knight)
Moon Knight (dok. Marvel Entertainment/Moon Knight)

Apa yang kurang dari tim New Avengers sekarang?

Saya merasa jawabannya adalah mereka kekurangan sosok yang bisa menangani ancaman supernatural atau mistis. Dan ancaman supernatural atau mistis itu jelas nyata di MCU!

Di sinilah Moon Knight terasa sebagai kandidat ideal.

Sebagai avatar dewa Khonshu, Marc Spector punya pengalaman langsung menghadapi konflik yang melibatkan entitas seperti Ammit dan sekte pengikutnya. Pengalaman ini bisa sangat berharga bagi tim yang belum punya spesialis di ranah mistis.

Menariknya, New Avengers memiliki benang merah yang kuat soal mental health awareness. Karakter seperti Yelena dan Bob (Sentry) sama-sama berjuang melawan depresi dan trauma mendalam, menjadikan tim ini tidak hanya sekadar kelompok tempur, tapi juga tempat bagi mereka yang sedang mencoba pulih dari persoalan mental.

Moon Knight, dengan Dissociative Identity Disorder (DID) yang membentuk kepribadian Steven Grant, Marc Spector, dan Jake Lockley, kemungkinan besar akan disambut dengan empati dan pengertian di lingkungan ini.

Namun, ada satu catatan penting: meski Steven dan Marc relatif stabil dan bisa dipercaya, kepribadian ketiga, Jake Lockley, masih menjadi misteri. Ia lebih brutal, bekerja tanpa kompromi atas perintah Khonshu, dan belum diketahui secara penuh oleh dua kepribadian lainnya.

Ini menciptakan potensi konflik internal yang bisa memperkaya dinamika tim, atau menjadi bahaya tersembunyi yang suatu saat harus dihadapi bersama.

2. Emil Blonsky/Abomination

Emil Blonsky (dok. Marvel Studios/She-Hulk)
Emil Blonsky (dok. Marvel Studios/She-Hulk)

Satu kekosongan lain yang mencolok di tim New Avengers adalah absennya karakter dengan tipe kekuatan monster macam Hulk, sosok yang bisa menjadi benteng fisik sekaligus alat gempur ketika situasi benar-benar kacau.

Emil Blonsky alias Abomination sebenarnya terasa cocok untuk peran ini sejak awal. Bahkan dalam Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings, kita sudah diperlihatkan bahwa Blonsky bukan lagi ancaman destruktif tak terkendali seperti saat menghancurkan Harlem. Dia lebih stabil, bahkan terlihat menjalin hubungan baik dengan Wong.

Sempat muncul pertanyaan: Kenapa Abomination tidak langsung dimasukkan dalam tim Thunderbolts?

Secara naratif, jawabannya cukup masuk akal. Thunderbolts versi film mayoritas diisi oleh mantan operatif rahasia yang berada di bawah kendali Valentina Allegra de Fontaine. Mereka ditugaskan untuk membersihkan kekacauan warisan organisasi O.X.E. Emil yang lama dipenjara dan sekarang berada di Kamar-Taj jelas bukan bagian dari operasi itu.

Nah, karena sekarang New Avengers bisa saja punya sumber daya dan koneksi untuk mulai rekrut orang, Abomination bisa jadi pilihan menarik.

Setelah kembali melanggar pembebasan bersyaratnya, Emil sempat ditahan, tetapi kemudian diselamatkan oleh Wong dan dibawa ke Kamar-Taj. Artinya, Emil saat ini berada di luar sistem, tapi tetap dalam jangkauan orang-orang kuat yang punya pengaruh di dunia mistis maupun pemerintahan bayangan.

Jika Val bisa mengatur ulang status Emil dan melegitimasi keterlibatannya, Abomination bisa menjadi senjata penting dalam tubuh New Avengers. Sosok monster berpengalaman yang tak lagi kehilangan kontrol, namun tetap mampu memberi efek gentar di medan tempur.

3. Nick Fury

Nick Fury si jagonya kabur (dok. Marvel Studios/Captain America: The Winter Soldier)
Nick Fury si jagonya kabur (dok. Marvel Studios/Captain America: The Winter Soldier)

Terakhir kali kita melihat Nick Fury, ia berada di orbit, memimpin organisasi luar angkasa S.A.B.E.R. dalam film The Marvels. Namun jika kita bicara potensi pemimpin baru untuk New Avengers, Fury justru terasa sebagai kandidat yang ideal.

Alasannya sederhana: tim ini bukan tim pahlawan berhati suci seperti era Steve Rogers.

Mayoritas anggota New Avengers berasal dari latar belakang kelam, mantan operatif rahasia yang sebelumnya berada di bawah kendali Valentina Allegra de Fontaine. Mereka terbiasa dengan dunia abu-abu, dengan misi-misi kotor yang harus diselesaikan tanpa banyak tanya. Karakter-karakter seperti Yelena Belova, Ghost, dan bahkan John Walker adalah tipe pejuang yang terbiasa beroperasi di luar cahaya sorotan publik.

Fury, dengan pengalaman panjang di dunia spionase, cocok menghadapi karakter seperti ini. Ia tahu bagaimana bekerja dengan orang-orang berbahaya yang tetap bisa diandalkan, selama arah tujuannya jelas.

Memang, Val saat ini masih menjadi sosok publik yang mempromosikan New Avengers, karena tampaknya Yelena dan yang lain dapat memerasnya setelah kejadian di Thunderbolts*. Tapi Val bukanlah sosok yang bisa dikendalikan lama-lama. Dia manipulatif, penuh agenda, dan kemungkinan besar sudah memikirkan jalan keluar dari tekanan yang sedang dihadapinya.

Di sinilah Nick Fury bisa menjadi solusi.

Dengan pengalaman, kecerdasan taktis, dan moralitas yang (meski fleksibel) masih bisa dipercaya, Fury bisa menggantikan peran Val, memberi tim ini "manajemen" yang lebih stabil tanpa kehilangan keunggulan strategi. Dia tidak akan membebani mereka dengan idealisme seperti Captain America, tapi juga tak akan menjual mereka demi kepentingan pribadi.

Dalam banyak hal, Fury adalah jembatan yang pas antara kekacauan moral anggota New Avengers dan kebutuhan akan arah yang jelas. Dan justru karena ia juga tahu cara berpikir sosok seperti Val, ia bisa jadi satu-satunya yang benar-benar bisa menjaga tim ini dari dijadikan pion permainan politik rahasia berikutnya.

4. Xu Xialing

Xialing di film Shang-Chi. (Dok. Marvel Studios/Shang Chi)

Sementara Shang-Chi terasa lebih cocok bergabung dengan Avengers versi Sam Wilson, dengan pendekatan heroik yang lebih terbuka dan penuh idealisme, Xu Xialing justru bisa menjadi sosok yang sangat menarik untuk New Avengers.

Sebagai adik Shang-Chi, Xialing tumbuh sebagai pendekar tangguh, meski di masa kecilnya dilarang berlatih bersama para murid pria di bawah asuhan ayah mereka, Wenwu. Namun larangan itu tidak menghentikannya, Xialing melatih diri secara diam-diam hanya dengan mengandalkan pengamatan dan tekad, menjadikannya sosok yang cerdas, disiplin, dan mematikan.

Kini, setelah kematian Wenwu, Xialing memimpin Ten Rings, organisasi bayangan yang pernah menjadi kekuatan besar dalam dunia kriminal global.

Di satu sisi, Xialing mungkin tidak butuh tim seperti New Avengers, dia sudah punya organisasi sendiri, sumber daya sendiri, dan misi pribadinya. Namun jika ia melihat keuntungan strategis dalam bekerja sama, Xialing bisa menjadi sekutu yang sangat berharga. Dan sebaliknya, New Avengers juga bisa memanfaatkan kekuatan Ten Rings, dari jaringan intelijen bawah tanah, persenjataan canggih, hingga pasukan terlatih yang loyal padanya.

Selain itu, Xialing punya pola pikir dan moral abu-abu yang cocok dengan karakter-karakter seperti Yelena, Ghost, atau John Walker. Ia bukan pahlawan konvensional, tapi ia juga bukan penjahat. Ia seseorang yang tahu apa yang ia perjuangkan, dan tidak ragu mengambil jalan sulit untuk mencapainya.

Jika New Avengers ingin menjadi lebih dari sekadar tim bayangan, beraliansi dengan Xialing bisa menjadi langkah besar berikutnya.

5. Spider-Man

Tom Holland di Spider-Man: No Way Home (dok. Marvel Studios/Spider-Man: No Way Home)
Tom Holland di Spider-Man: No Way Home (dok. Marvel Studios/Spider-Man: No Way Home)

Ini mungkin terdengar seperti pilihan yang tidak biasa. Spider-Man selalu diasosiasikan dengan nilai-nilai kebaikan, tanggung jawab, dan tekad tanpa pamrih. Tapi dalam konteks MCU saat ini, Peter Parker adalah sosok yang telah dilupakan oleh semua orang, bahkan oleh para Avengers seperti Sam Wilson, Doctor Strange, dan bahkan rekan-rekan lamanya di sekolah.

Di dunia pasca-No Way Home, Peter berjuang sendirian, kembali ke akarnya sebagai vigilante kota New York yang hidup dalam bayang-bayang dan tanpa bantuan siapapun. Dengan semua catatan tentangnya terhapus, ia tak lagi punya jalur formal untuk bergabung dengan Avengers Sam Wilson, sekalipun ia mungkin sangat layak untuk itu.

Namun situasi ini justru membuka kemungkinan menarik: Spider-Man sebagai sosok luar sistem yang menarik perhatian kelompok seperti New Avengers.

Kelompok ini, yang dulunya Thunderbolts, terasa bisa saja beroperasi di zona moral abu-abu. Mereka dipenuhi mantan operatif rahasia, mantan tentara, pembunuh, dan eksperimen O.X.E. yang berusaha menebus masa lalu mereka. Dari perspektif mereka, apalagi kalau mereka mengandalkan opini J.J. Jameson yang sangat miring, Spider-Man mungkin terlihat sebagai vigilante misterius yang kelabu, cocok untuk direkrut oleh tim yang juga tidak sepenuhnya bersih.

Tapi inilah plot twist-nya—Peter Parker justru bisa menjadi suara moral di tengah kekacauan tim ini. Sosok muda dengan prinsip kuat, yang tidak ragu melakukan hal benar meski harus menanggung semuanya sendiri.

Bayangkan interaksi Peter dengan Yelena yang sinis, dengan Bob yang trauma, atau dengan Red Guardian yang haus validasi. Ia bisa menjadi jembatan empati di tengah tim yang keras dan terbiasa hidup dalam kegelapan. Dan pada akhirnya, ia mungkin yang paling layak menyandang gelar "pahlawan" di antara mereka.

Oh, dan satu hal lagi: Spider-Man memang gabung di New Avengers komik versi 2005.

Nah itu lima karakter MCU yang cocok gabung New Avengers.

Menurutmu gimana? Sampaikan di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us