Penilaian Film: The First Ride Komedi Kocak dengan Luka Tersembunyi

- Perjalanan ke Thailand yang penuh tawa dan nostalgia
- Kekacauan lucu dan keanehan karakter-karakternya
- Di balik tawa, ada rasa yang tak pernah terucap
Empat sahabat lama akhirnya menepati janji masa muda mereka untuk melakukan perjalanan bersama. Tae-jeong, Do-jin, Yeon-min, dan Geum-bok telah bersahabat sejak kecil, tapi waktu membuat mereka tumbuh ke arah yang berbeda. Kini, setelah bertahun-tahun, mereka bersepakat untuk kembali melakukan sesuatu yang dulu selalu mereka bicarakan: liburan bersama ke Thailand.
Film ini dibuka dengan suasana yang ringan dan penuh kehebohan khas komedi Korea. Mereka saling menggoda, berdebat kecil tentang hal-hal remeh, dan menertawakan kenangan masa lalu. Tidak ada drama, tidak ada kesedihan, hanya energi nostalgia dan tawa yang berderai di antara percakapan. Dari awal, film ini terasa seperti buddy road-trip comedy yang menghibur dan sederhana, seolah ingin mengingatkan kita pada hangatnya kebersamaan yang pernah akrab di masa muda.
1. Tawa, Kekacauan, dan Hal-hal Konyol yang Tak Pernah Usai

Begitu mereka tiba di Thailand, kekacauan dimulai. Film berubah menjadi parade kelucuan yang datang bertubi-tubi. Geum-bok, yang punya kebiasaan tidur dengan mata terbuka, kerap dia gunakan untuk membodohi guru. Di adegan lain, ia kabur dari ibunya yang seorang bikshu dengan ancaman bahwa ia akan pindah agama jika terus dipaksa jadi rohaniwan. Sementara itu, Tae-jeong yang selalu ingin semuanya berjalan sesuai rencana, kerap mendapatkan kesialan yang aneh.
Humor slapstick, kejadian tidak masuk akal, dan kesialan demi kesialan membuat film ini nyaris tidak punya ruang untuk keheningan. Penonton dibawa menertawakan kebodohan mereka dengan cara yang hangat dan tidak pernah terasa dibuat-buat. Di sinilah kekuatan film ini: ia lucu tapi tidak dipaksakan.
2. Do-jin dan Yeon-min

Dari semua karakter, Do-jin adalah yang paling aneh sekaligus paling menarik. Ia datang membawa sebuah boneka berukuran manusia yang ia anggap Yeon-min. Ia berkata bahwa Yeon-min kini tinggal di New Zealand dan tidak bisa ikut, jadi boneka itu adalah “pengganti” agar perjalanan tetap terasa lengkap. Ia menempatkan boneka itu di kursi belakang mobil, meberinya baju lengkap, bahkan kasur kosong khusus untuk dirinya.
Teman-temannya melihat hal tersebut dan menanggapinya seperti sesuatu yang wajar. Dalam konteks komedi, ini jadi bagian paling aneh perjalanan. Tapi semakin lama film berjalan, tingkah Do-jin mulai terasa sedikit ganjil. Ia tampak benar-benar percaya bahwa Yeon-min ada di sana, duduk bersama mereka, menatap pemandangan yang sama, dan ikut tertawa bersama mereka.
3. Di Balik Tawa, Ada Rasa yang Tak Pernah Terucap

Meski film terus bergerak dalam nada komedi, perlahan ada sesuatu yang berubah di bawah permukaannya. Tawa mereka mulai terdengar sedikit lebih keras dari seharusnya, seolah menutupi sesuatu yang ingin mereka lupakan. Ada momen-momen di masa lalu yang terasa aneh, seperti misalnya Do-jin yang ternyata masuk ke rumah sakit jiwa setelah mereka lulus SMA.
Penonton mulai merasa ada ruang kosong di antara karakter-karakter ini, sesuatu yang tidak pernah mereka bahas tapi terus menggantung di udara. Yang menarik, film tidak pernah memberi tanda besar bahwa ini akan berubah menjadi tragedi. Semua berjalan seperti biasa, dengan komedi yang tetap konsisten, hingga tiba-tiba kenyataan datang tanpa peringatan, seperti seseorang yang menunjukkan benang penghubung yang menyakitkan.
4. Kursi Belakang yang Kosong

Peringatan: bagian ini mengandung spoiler.
Semua kebenaran akhirnya terbuka di bagian akhir. Yeon-min sebenarnya sudah meninggal bertahun-tahun lalu, dalam kecelakaan bus yang terjadi pada percobaan perjalanan pertama mereka. Do-jin adalah orang terakhir yang bersamanya dan gagal menyelamatkannya sebelum bus itu meledak dan terbakar. Sejak hari itu, Do-jin tak pernah benar-benar pulih. Boneka yang ia bawa bukanlah lelucon, tapi bentuk keputusasaan. Ia berbicara pada bayangan, mengajaknya berjalan, menertawakannya, karena hanya dengan begitu ia bisa tetap merasa bahwa Yeon-min belum pergi.
Dan semua tawa yang kita lihat sejak awal tiba-tiba berubah makna. Film tidak berubah menjadi drama; ia tetap berakhir dengan nada ringan. Tapi di balik semua tawa, penonton menyadari bahwa seluruh perjalanan ini bukan liburan, melainkan cara Do-jin untuk memenuhi janjinya dengan teman-temannya. Di saat itu, penonton sadar bahwa film ini tidak pernah benar-benar tentang perjalanan, melainkan tentang kehilangan yang dikemas dalam bentuk tawa. The First Ride membuat kita tertawa keras, lalu diam lama setelahnya. Sebuah film yang seolah ringan, tapi menyimpan luka yang terlalu berat untuk diucapkan.
Sinopsis The First Ride (2025)
Empat sahabat lama, Tae-jeong, Do-jin, Yeon-min, dan Geum-bok , akhirnya menepati janji masa muda mereka untuk berlibur bersama ke Thailand. Perjalanan yang seharusnya menjadi ajang tawa dan nostalgia ini dipenuhi kekacauan lucu: dari Geum-bok yang bisa tidur dengan mata terbuka, kabur dari ibunya yang seorang bikshu sambil mengancam pindah agama, hingga Do-jin yang terus membawa boneka manusia berukuran penuh dan memperlakukannya seperti sahabat mereka, Yeon-min, yang tidak bisa ikut karena tinggal di New Zealand.
Perjalanan mereka berubah menjadi serangkaian kekacauan lucu: Geum-bok yang bisa tidur dengan mata terbuka, Tae-jeong yang kena sial terus, dan Do-jin yang eksentrik membawa serta boneka berukuran manusia yang menggantikan Yeon-min. Bersama tawa, keanehan, dan kebodohan mereka, film ini memotret kembali hangatnya persahabatan yang tak pernah benar-benar hilang, meski waktu sudah banyak mengubah segalanya.
The First Ride adalah komedi perjalanan penuh slapstick dan kehangatan yang menelusuri arti teman lama, janji yang tertunda, dan cara sederhana untuk menertawakan hidup yang tak pernah bisa diprediksi. Sebuah perjalanan konyol yang terasa dekat, karena setiap tawa di dalamnya menyimpan sesuatu yang lebih dalam dari yang terlihat.
| Producer | Jeon Jong-hyeok, Kim Yong-bae |
| Writer | Nam Dae-joong |
| Age Rating | R13+ |
| Genre | Comedy, Adventure |
| Duration | 116 Minutes |
| Release Date | 07/11/2025 |
| Theme | Persahabatan, nostalgia, perjalanan, kehilangan, dan penerimaan |
| Production House | Studio Dreamfact Entertainment, ShowboxN/A |
| Where to Watch | CGV, CinemaXXI |
| Cast | Kang Ha-neul, Kim Young-kwang, Cha Eun-woo, Kang Young-seok, Han Sun-hwa |



















