Review Follow Me, Perjuangan Keluar dari Escape Room Mematikan

Escape room lagi, tapi kali ini korbannya adalah Youtuber

Damian

26 November 2021

Escape room rupanya sudah memiliki pangsa pasarnya sendiri di deretan film Hollywood. Meskipun film Escape Room dan Escape Room 2: Tournament of Champion mendapatkan rating yang tidak terlalu bagus, film ini tetap memiliki penonton setianya. Hal ini tergambar jelas dari pendapatannya yang lumayan tinggi untuk ukuran film berbudget rendah.

Follow Me atau No Escape yang ditulis dan digarap oleh sutradara Will Wernick, berusaha mengekor kesuksesan Escape Room. Sebagai pembeda Will Wernick menambahkan twist ala-ala The Game yang dibintangi oleh Michael Douglas di tahun 97.

Jadi seperti apa review film Follow Me? Mari kita simak bersama-sama di bawah ini.

1. Cole sang Vlogger Terkenal

Dok. IMDB

Kisah Follow Me berpusat pada Cole Turner (Keegan Allen) merupakan Vlogger atau Youtuber populer dengan jutaan follower. Dia memiliki sebuah kanal bernama EFR (Escape From Reality). Kanal tersebut berisikan video-video dia berpesta atau mengikuti berbagai acara unik di seluruh dunia.

Untuk merayakan 10 tahun kanal EFR, Cole, Dash(George Janko), Samantha (Siya), Erin (Holland Roden), dan Thomas (Denzel Whitaker), memutuskan untuk mengikuti sebuah escape room di Moskow, Rusia. Escape room tersebut diorganisir oleh Alexei Koslov (Ronen Rubinstein), yang merupakan fans Cole.

Setelah mendarat di Moskow, Cole dan teman-temannya mendatangi klub malam dan minum-minum hingga mabuk. Sayang di klub malam tersebut Erin yang merupakan pacar Cole dirayu oleh mafia Rusia. Melihat sang pacar dirayu Cole langsung menghajar sang mafia, sayangnya mereka membawa pistol sehingga upaya Cole harus dibantu oleh para bodyguard Alexie.

Keesokan harinya mereka mengikuti escape room yang sudah dibicarakan dari awal. Dan seperti film-film escape room lainnya. Ternyata escape room yang mereka hadapi bukanlah escape room biasa dan sangat berbahaya.

2. Mirip dengan Realita Saat Ini

Dok. IMDB

Melihat perilaku Cole dan kawan-kawannya, kami jadi ingat betapa miripnya film ini dengan kondisi internet Indonesia atau bahkan seluruh dunia. Semua orang rela melakukan apa saja demi konten. Termasuk merekam kejadian kecelakaan tanpa berusaha membantu orang yang mengalami kecelakaan tersebut.

Semua demi satu kata “viral” dan itu sebenarnya cukup mengkhawatirkan. Cole seperti menjadi sebuah sentilan (kalau tidak mau dibilang sebagai tamparan) bagi kita semua. Rasanya nilai sosial dan logika kita sebagai manusia sudah luntur karena keberadaan platform digital yang menjanjikan kepopuleran secara instan.

Untungnya tidak ada escape room yang mematikan, seperti yang dihadapi Cole di film ini. Sebab kalau ada, bisa-bisa Indonesia bakal kehilangan ratusan juta penduduknya karena tewas di escape room yang didesain khusus bagi para vlogger dan youtuber yang ingin tenar secara instan.

3. Mengingatkan Kami akan The Game

Dok. IMDB

Kami berani bertaruh kalau Will Wernick pasti menonton film The Game yang merupakan buah karya David Fincher ini. Film yang terbilang gagal di pasaran tersebut memiliki plot dan twist yang sama persis dengan Follow Me. Satu-satunya pembeda hanyalah bagian endingnya. Di mana Follow Me memilih rute yang lebih kelam ketimbang The Game.

Walaupun memiliki kisah yang mirip, tapi jangan bandingkan akting atau kualitas kedua film ini. Follow Me memiliki deretan bintang remaja yang pernah muncul di film horor. Tapi sayangnya hal itu tidak membantu kemampuan akting mereka, karena kami menemukan berbagai dialog yang terasa berlebihan dan akting yang terlalu dibuat-buat.

Hasilnya kami harus berulang kali memastikan kalau adegan yang terjadi di depan kami bukanlah sebuah blooper atau salah edit.

Kemudian Will Wernick juga sepertinya kurang detail dalam merancang setiap plot yang ada di Follow Me. Sebab beberapa momen terlalu bersifat kebetulan atau bisa saja tidak terjadi. Sayangnya momen-momen tersebut tidak bisa kami sebutkan di sini tanpa menyebabkan spoiler sedikit pun.

4. Follow Me or Not?

Dok. IMDB

Pada awalnya film ini memang kedodoran parah. Tapi menjelang tengah ke akhir bisa dikatakan semuanya sangatlah seru. Perlahan penonton bakal menemukan potongan misteri yang terjadi pada Cole dan rekannya.

Cole yang digambarkan sebagai cowok yang selalu nggak serius dan bercanda dalam menghadapi sesuatu, akhirnya berubah total karena menghadapi bahaya yang mengancam dirinya dan teman-temannya.

Selain itu twist di bagian akhir film menyebabkan kami cukup terkejut meskipun sebenarnya kami pernah menyaksikan adegan yang mirip-mirip di The Game. Berkat adanya berbagai kelebihan ini, Follow Me masih bisa kami ganjar dengan nilai 2,8 dari 5 bintang review.

Film ini dipenuhi dengan misteri dan slasher. Jadi kalau kamu menikmati kedua hal tersebut, kamu bakal menikmati film Follow Me. Tapi kalau kamu tidak menyukainya, sebaiknya kamu jauh-jauh dari film ini. Masih banyak film lain yang lebih menarik untuk ditonton ketimbang Follow Me.